Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 29 Februari 2020 |
KalbarOnline.com– Iran menjadi negara dengan jumlah kematian akibat virus Korona terbesar kedua setelah Tiongkok. Hingga Jumat (28/2), kasus kematian di Iran akibat COVID-19 mencapai 34 orang. Sementara kasus positif sebanyak 388 orang.
Efek yang ditimbulkan dari mewabahnya virus Korona di Iran cukup besar. Sampai-sampai, orang dari Iran ditolak datang ke salah satu negara yakni Selandia Baru. Hal itu diumumkan langsung oleh Pemerintah Selandia Baru pada Jumat (28/2). Mereka mengumumkan akan memberlakukan pembatasan sementara terhadap kedatangan orang-orang dari Iran guna mencegah penyebaran COVID-19.
“Artinya, perjalanan dari Iran ke Selandia Baru untuk sementara tidak dapat dilakukan dan mereka yang pernah berpergian ke Iran dalam 14 hari terakhir harus menjalani masa karantina secara mandiri,” kata Menteri Kesehatan Selandia Baru, David Clark, dalam pernyataan tertulisnya seperti dilansir Reuters.
Penolakan Selandia Baru bukan untuk warga Iran saja. Namun, warga negara lain yang dari Iran juga ditolak datang. Sementara bagi mereka yang sudah tiba di Selandia Baru sebelum larangan itu diberlakukan, harus melakukan karantina sendiri. Mereka harus berada di rumah atau tak melakukan kontak dengan orang lain selama 14 hari.
Tak hanya itu, pemerintah Selandia Baru juga menolak kunjungan pelajar asing dari Tiongkok untuk masuk ke Selandia Baru.
Clark menambahkan ada penambahan petugas kesehatan yang akan bersiaga di terminal kedatangan internasional di bandara. Petugas-petugas medis akan memeriksa kesehatan penumpang penerbangan langsung dari Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Thailand.
Hingga Jumat (28/2), Selandia Baru melaporkan satu kasus positif virus Korona. Pemerintah di sana mencoba untuk menghambat penularan. Artinya, Selandia Baru tak ingin pasien positif virus Korona bertambah. (JPC)
KalbarOnline.com– Iran menjadi negara dengan jumlah kematian akibat virus Korona terbesar kedua setelah Tiongkok. Hingga Jumat (28/2), kasus kematian di Iran akibat COVID-19 mencapai 34 orang. Sementara kasus positif sebanyak 388 orang.
Efek yang ditimbulkan dari mewabahnya virus Korona di Iran cukup besar. Sampai-sampai, orang dari Iran ditolak datang ke salah satu negara yakni Selandia Baru. Hal itu diumumkan langsung oleh Pemerintah Selandia Baru pada Jumat (28/2). Mereka mengumumkan akan memberlakukan pembatasan sementara terhadap kedatangan orang-orang dari Iran guna mencegah penyebaran COVID-19.
“Artinya, perjalanan dari Iran ke Selandia Baru untuk sementara tidak dapat dilakukan dan mereka yang pernah berpergian ke Iran dalam 14 hari terakhir harus menjalani masa karantina secara mandiri,” kata Menteri Kesehatan Selandia Baru, David Clark, dalam pernyataan tertulisnya seperti dilansir Reuters.
Penolakan Selandia Baru bukan untuk warga Iran saja. Namun, warga negara lain yang dari Iran juga ditolak datang. Sementara bagi mereka yang sudah tiba di Selandia Baru sebelum larangan itu diberlakukan, harus melakukan karantina sendiri. Mereka harus berada di rumah atau tak melakukan kontak dengan orang lain selama 14 hari.
Tak hanya itu, pemerintah Selandia Baru juga menolak kunjungan pelajar asing dari Tiongkok untuk masuk ke Selandia Baru.
Clark menambahkan ada penambahan petugas kesehatan yang akan bersiaga di terminal kedatangan internasional di bandara. Petugas-petugas medis akan memeriksa kesehatan penumpang penerbangan langsung dari Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Thailand.
Hingga Jumat (28/2), Selandia Baru melaporkan satu kasus positif virus Korona. Pemerintah di sana mencoba untuk menghambat penularan. Artinya, Selandia Baru tak ingin pasien positif virus Korona bertambah. (JPC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini