Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 28 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, JAKARTA — Wabah virus Korona jenis baru atau Covid-19 membuat dampak buruk di segala sektor ekonomi. Industri pariwisata merupakan sektor yang paling terasa. Tak pelak, maskapai penerbangan juga turut menuai dampaknya.
PT Angkasa Pura I (Persero) mengakui penurunan penumpang di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menjadi sangat signifikan diiringi oleh banyaknya jumlah pembatalan penerbangan karena kondisi wabah virus Korona yang jumlah pasien makin bertambah.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, hingga pertengahan Maret 2020 terdapat 18.300 penumpang yang membatalkan penerbangan. Pembatalan penerbangan domestik merupakan yang paling banyak yaitu sekitar 14.000 ribu, sementara sisanya merupakan penerbangan internasional.
Faik menjelaskan, pembatalan penerbangan pada akhirnya terpaksa dilakukan karena kondisi jumlah penumpang yang tidak memadai. Sebab, salah satu syarat maskapai dapat melakukan penerbangan adalah jumlah penumpang.
“Dan inilah yang mendasari beberapa Airline untuk pembatalan flight karena tingkat isian mereka yang sangat terbatas sehingga mereka harus menangguhkan penerbangan sesuai demand traffic,” ujarnya saat video conferece, Sabtu (28/3).
Faik menyebut jika dibandingkan kondisi normal, rata-rata penumpang per hari di YIA sebanyak 18.000. “Tapi dalam kondisi tiga hari terakhir ada penurunan yang signifikan, penurunan sebesar 7-8 ribu,” imbuhnya.
Hal itu membuat dampak pendapatan cukup signifikan yaitu sekitar 20 persen di bawah target. “Apalagi kalau makin banyak penerbangan yang cancel,” tutupnya.
KalbarOnline.com, JAKARTA — Wabah virus Korona jenis baru atau Covid-19 membuat dampak buruk di segala sektor ekonomi. Industri pariwisata merupakan sektor yang paling terasa. Tak pelak, maskapai penerbangan juga turut menuai dampaknya.
PT Angkasa Pura I (Persero) mengakui penurunan penumpang di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menjadi sangat signifikan diiringi oleh banyaknya jumlah pembatalan penerbangan karena kondisi wabah virus Korona yang jumlah pasien makin bertambah.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, hingga pertengahan Maret 2020 terdapat 18.300 penumpang yang membatalkan penerbangan. Pembatalan penerbangan domestik merupakan yang paling banyak yaitu sekitar 14.000 ribu, sementara sisanya merupakan penerbangan internasional.
Faik menjelaskan, pembatalan penerbangan pada akhirnya terpaksa dilakukan karena kondisi jumlah penumpang yang tidak memadai. Sebab, salah satu syarat maskapai dapat melakukan penerbangan adalah jumlah penumpang.
“Dan inilah yang mendasari beberapa Airline untuk pembatalan flight karena tingkat isian mereka yang sangat terbatas sehingga mereka harus menangguhkan penerbangan sesuai demand traffic,” ujarnya saat video conferece, Sabtu (28/3).
Faik menyebut jika dibandingkan kondisi normal, rata-rata penumpang per hari di YIA sebanyak 18.000. “Tapi dalam kondisi tiga hari terakhir ada penurunan yang signifikan, penurunan sebesar 7-8 ribu,” imbuhnya.
Hal itu membuat dampak pendapatan cukup signifikan yaitu sekitar 20 persen di bawah target. “Apalagi kalau makin banyak penerbangan yang cancel,” tutupnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini