Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 04 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com–Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpendapat perlu penerapan protokol kesehatan khusus serta kerja sama antara pemerintah dengan para ulama dan pengasuh dalam menangani klaster Covid-19 di sejumlah pondok pesantren.
”Kuncinya ada di para kiai, nyai, sesepuh, kemudian peran Kemenag menjadi penting. Ulama bisa bertemu untuk sama-sama buat aturan protokol di pesantren. Nah setelah itu nanti kita ketahui kekurangannya apa, ya mari pemerintah membantu. Butuh kerja sama, antara pengelola ponpes dengan pemerintah,” kata Ganjar seperti dilansir dari Antara di Semarang, Minggu (4/10).
Menurut Ganjar, potensi penyebab penularan Covid-19 juga penting untuk diketahui masyarakat di lingkungan pondok pesantren. Sehingga, dibutuhkan kader yang dilatih untuk memberi edukasi dan menambah literasi. Selain itu, munculnya ketakutan pada masyarakat pesantren mengenai stigma orang yang terpapar Covid-19 juga harus segera diubah.
”Ini penting karena kalau enggak akan menjadi keresahan. Kita mesti jaga perasaan dan kepada para ulama-ulama, memang penting untuk kita bicara,” ujar Ganjar.
Ganjar yang juga politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, penanganan Covid-19 di pondok pesantren harus dilakukan dengan cepat. Mengingat ponpes menjadi salah satu tempat yang berpotensi menjadi klaster.
”Sebenarnya itu terjadi ya sama kayak di kantor juga. Makanya jangan kemudian diberikan stempel-stempel yang berlebihan. Kita siap untuk membantu,” tutur Ganjar.
Ganjar menyebutkan, pengecekan penerapan protokol kesehatan terus dilakukan hingga saat ini, bahkan secara khusus, Gerakan Jogo Santri terus digencarkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Sementara itu, Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, meminta pihak terkait tidak memulangkan para santri pondok pesantren di beberapa kabupaten yang menjadi klaster baru Covid-19 guna mengantisipasi meluasnya persebaran ke daerah lain.
”Kalau dipulangkan, khawatirnya akan menyebar di kampungnya masing-masing. Tahan dulu, jangan dipulangkan begitu saja, laporkan ke kami, akan bantu apa yang diperlukan pondok pesantren dalam rangka penanganan ini,” ujar Gus Yasin.
Dia juga meminta seluruh pengasuh pondok pesantren yang menjadi klaster Covid-19 agar berkoordinasi dengan tim gugus tugas.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com–Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpendapat perlu penerapan protokol kesehatan khusus serta kerja sama antara pemerintah dengan para ulama dan pengasuh dalam menangani klaster Covid-19 di sejumlah pondok pesantren.
”Kuncinya ada di para kiai, nyai, sesepuh, kemudian peran Kemenag menjadi penting. Ulama bisa bertemu untuk sama-sama buat aturan protokol di pesantren. Nah setelah itu nanti kita ketahui kekurangannya apa, ya mari pemerintah membantu. Butuh kerja sama, antara pengelola ponpes dengan pemerintah,” kata Ganjar seperti dilansir dari Antara di Semarang, Minggu (4/10).
Menurut Ganjar, potensi penyebab penularan Covid-19 juga penting untuk diketahui masyarakat di lingkungan pondok pesantren. Sehingga, dibutuhkan kader yang dilatih untuk memberi edukasi dan menambah literasi. Selain itu, munculnya ketakutan pada masyarakat pesantren mengenai stigma orang yang terpapar Covid-19 juga harus segera diubah.
”Ini penting karena kalau enggak akan menjadi keresahan. Kita mesti jaga perasaan dan kepada para ulama-ulama, memang penting untuk kita bicara,” ujar Ganjar.
Ganjar yang juga politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, penanganan Covid-19 di pondok pesantren harus dilakukan dengan cepat. Mengingat ponpes menjadi salah satu tempat yang berpotensi menjadi klaster.
”Sebenarnya itu terjadi ya sama kayak di kantor juga. Makanya jangan kemudian diberikan stempel-stempel yang berlebihan. Kita siap untuk membantu,” tutur Ganjar.
Ganjar menyebutkan, pengecekan penerapan protokol kesehatan terus dilakukan hingga saat ini, bahkan secara khusus, Gerakan Jogo Santri terus digencarkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Sementara itu, Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, meminta pihak terkait tidak memulangkan para santri pondok pesantren di beberapa kabupaten yang menjadi klaster baru Covid-19 guna mengantisipasi meluasnya persebaran ke daerah lain.
”Kalau dipulangkan, khawatirnya akan menyebar di kampungnya masing-masing. Tahan dulu, jangan dipulangkan begitu saja, laporkan ke kami, akan bantu apa yang diperlukan pondok pesantren dalam rangka penanganan ini,” ujar Gus Yasin.
Dia juga meminta seluruh pengasuh pondok pesantren yang menjadi klaster Covid-19 agar berkoordinasi dengan tim gugus tugas.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini