Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 08 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Sekolah yang tidak terjangkau internet atau berada pada zona aman diperbolehkan untuk belajar tatap muka. Hal ini tertuang dalam revisi Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan.
Dalam implementasinya, Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud Evy Mulyani, menyampaikan, pelaksanaan belajar tatap muka tetap mengedepankan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Ia pun memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah yang berada di wilayah aman berjalan dengan baik.
“Berdasarkan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara intensif serta koordinasi dengan dinas pendidikan dan seluruh unit terkait, kepatuhan protokol kesehatan (3M, Red) sudah baik dilaksanakan pada satuan pendidikan,” ungkap dia kepada KalbarOnline.com.
Bahkan, hingga saat ini belum ada klaster baru dari dunia pendidikan. Ini dikarenakan penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti wajib memakai masker, wajib menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta wajib mencuci tangan atau membawa hand sanitizer.
Apalagi, mereka sebelum berangkat sekolah, tentunya akan diingatkan oleh ibunya untuk tetap patuhi protokol kesehatan. Hal tersebut menunjukkan kasih sayang ibu, jika anda masih sayang kepada ibu, wajib ingat pesan mereka untuk selalu patuhi protokol kesehatan.
“Koordinasi, dan monitoring evaluasi yang berkelanjutan, kepatuhan protokol kesehatan di lingkungan pendidikan baik dan disiplin. Hingga saat ini ditandai dengan tidak munculnya penularan Covid-19 pada klaster satuan pendidikan,” ujar dia.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Sekolah yang tidak terjangkau internet atau berada pada zona aman diperbolehkan untuk belajar tatap muka. Hal ini tertuang dalam revisi Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan.
Dalam implementasinya, Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud Evy Mulyani, menyampaikan, pelaksanaan belajar tatap muka tetap mengedepankan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Ia pun memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah yang berada di wilayah aman berjalan dengan baik.
“Berdasarkan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara intensif serta koordinasi dengan dinas pendidikan dan seluruh unit terkait, kepatuhan protokol kesehatan (3M, Red) sudah baik dilaksanakan pada satuan pendidikan,” ungkap dia kepada KalbarOnline.com.
Bahkan, hingga saat ini belum ada klaster baru dari dunia pendidikan. Ini dikarenakan penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti wajib memakai masker, wajib menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta wajib mencuci tangan atau membawa hand sanitizer.
Apalagi, mereka sebelum berangkat sekolah, tentunya akan diingatkan oleh ibunya untuk tetap patuhi protokol kesehatan. Hal tersebut menunjukkan kasih sayang ibu, jika anda masih sayang kepada ibu, wajib ingat pesan mereka untuk selalu patuhi protokol kesehatan.
“Koordinasi, dan monitoring evaluasi yang berkelanjutan, kepatuhan protokol kesehatan di lingkungan pendidikan baik dan disiplin. Hingga saat ini ditandai dengan tidak munculnya penularan Covid-19 pada klaster satuan pendidikan,” ujar dia.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini