Saturasi Oksigen Drop, Donald Trump Diberi Obat Dexamethasone

KalbarOnline.com – Tim medis Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan kondisi terbaru pada Minggu (4/10). Tim medis akhirnya mengakui bahwa kondisi Trump bukan lagi gejala ringan tetapi lebih serius. Dan, mengakui bahwa Trump sempat menerima bantuan oksigen.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Saya tidak ingin memberikan informasi apa pun yang mungkin mengarahkan perjalanan penyakit ke arah lain,” kata Dokter Gedung Putih, Dr Sean P Conley, seperti dilansir dari New York Times, Senin (5/10).

  • Baca juga: Sebut Covid-19 Virus Wuhan dan Kung Flu, Kondisi Trump Kini Diawasi

Berdasarkan catatan dokter, kondisi Trump menurun. Trump mengalami demam tinggi pada Jumat (2/10), dan ada dua kejadian ketika kadar oksigen dalam darahnya mulai turun. Tingkat saturasi oksigen presiden adalah 93 persen pada satu titik di bawah 95 persen yang dianggap sebagai batas bawah dari kisaran normal. Banyak ahli medis menganggap pasien menderita Covid-19 parah jika kadar oksigen mereka turun di bawah 94 persen.

Baca Juga :  Damai dengan AS, Tiongkok Ingin Selesaikan Konflik Tanpa Konfrontasi

Para dokter mengatakan Trump telah menerima oksigen tambahan di Gedung Putih. Lalu diberikan lagi keesokan harinya.

Menyadari kondisi itu, dokter bertindak cepat. Dr Conley mengatakan bahwa Trump telah diberi steroid Dexamethasone pada Sabtu (3/10) selain remdesivir, obat antivirus. Dexamethasone obat anti inflamasi telah terbukti membantu pasien yang sakit parah Covid-19, tetapi biasanya tidak digunakan pada kasus penyakit ringan atau sedang.

“Dexamethasone adalah obat yang paling membingungkan yang kami lihat diberikan padanya saat ini. Sebab obat itu biasanya diberikan untuk orang dengan kondisi memburuk,” kata Kepala Dokter di Northwell Health, Dr Thomas McGinn.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pedoman pada 2 September yang merekomendasikan bahwa Dexamethasone hanya diberikan kepada pasien dengan Covid-19 yang parah dan kritis. National Institutes of Health telah mengeluarkan panduan serupa, yang menetapkan bahwa obat tersebut direkomendasikan hanya untuk orang yang membutuhkan ventilator mekanis untuk membantu mereka bernapas, atau yang membutuhkan oksigen tambahan.

Baca Juga :  Soal Pilkada Serentak, PBNU: Menghidari Kebinasaan Harus Didahulukan

Pada Jumat (2/10), Trump diberi infus koktail antibodi eksperimental yang sedang diuji pada pasien Covid-19 oleh pembuat obat Regeneron. Trump juga menerima remdesivir selama lima hari, obat eksperimental lain yang digunakan pada pasien rawat inap dan telah diberikan otorisasi darurat oleh Food and Drug Administration.

Koktail antibodi Regeneron sedang diuji pada awal perjalanan infeksi, karena berfungsi melawan virus itu sendiri dan dapat mencegahnya menyebar ke seluruh tubuh. Remdesivir juga merupakan obat antiviral.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment