Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 06 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dalam memetakan kasus positif di lingkungan ASN melakukan rapid test secara berkala. Hal ini pun diharapkan dapat diikuti oleh pihak swasta untuk membantu pemerintah melawan Covid-19.
“Sebenarnya kenapa klaster perkantoran untuk PNS menjadi kelihatan tinggi, karena Menpan telah menyatakan kepada seluruh pimpinan instansi pemerintah dan lembaga untuk secara reguler dilakukan rapid test, ini yang menyebabkan seolah-olah memang klaster perkantoran jadi tinggi, karena kita kan secara reguler dilakukan pengetesan,” ucap Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Rini Widyantini kepada KalbarOnline.com, Senin (5/10).
Rini Widyantini mengatakan klaster perkantoran di wilayah ASN itu tidak bisa dikatakan hanya terjadi di dalam internal saja. Pasalnya, mereka yang bekerja di kantor juga menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri. “Karena orang-orang yang bekerja di kantor itu kan bagian dari masyarakat, jadi harus secara komprehensif seperti bagaimana dia di lingkungannya,” terangnya.
Tingginya kasus positif di lingkungan ASN bukan berarti hal yang buruk. Ini juga bisa membantu pemerintah dalam memitigasi langkah selanjutnya. “Justru ini bagus karena ketauan, tapi hitungannya menjadi seolah-olah perkantoran tinggi bukan karena kita tidak disiplin, tapi karena kita secara reguler melakukan rapid,” imbuhnya.
Untuk bisa memetakan penyebaran Covid-19, pihak swasta pun diharapkan dapat melakukan hal serupa. “Jadi tidak hanya instansi pemerintah, swasta juga harusnya secara reguler pekerjanya itu dilakukan pengetesan,” tambahnya.
Kalau di instansi pemerintah dan sering berhubungan dengan masyarakat meskipun kita mengatur cara bekerjanya, tetapi karena kita sering berhubungan dengan masyarakat, maka Menpan RB meminta dilakukan rapid secara reguler.
Agar penyebaran virus bisa diminimalisir, kata dia, masyarakat tentunya juga perlu mematuhi protokol kesehatan. Seperti 3M, yaitu wajib memakai masker, wajib menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, serta wajib mencuci tangan atau membawa hand sanitizer.
“Jangan sampai keluarga kita menjadi korban daripada virus ini. Apalagi ibu yang sering berpesan kepada kita untuk tetap patuhi protokol kesehatan 3M karena mereka menyayangi kita, jika kalian juga merasakan hal yang sama, lakukan perubahan diri agar virus ini bisa dikendalikan,” pungkasnya.
KalbarOnline.com – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dalam memetakan kasus positif di lingkungan ASN melakukan rapid test secara berkala. Hal ini pun diharapkan dapat diikuti oleh pihak swasta untuk membantu pemerintah melawan Covid-19.
“Sebenarnya kenapa klaster perkantoran untuk PNS menjadi kelihatan tinggi, karena Menpan telah menyatakan kepada seluruh pimpinan instansi pemerintah dan lembaga untuk secara reguler dilakukan rapid test, ini yang menyebabkan seolah-olah memang klaster perkantoran jadi tinggi, karena kita kan secara reguler dilakukan pengetesan,” ucap Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Rini Widyantini kepada KalbarOnline.com, Senin (5/10).
Rini Widyantini mengatakan klaster perkantoran di wilayah ASN itu tidak bisa dikatakan hanya terjadi di dalam internal saja. Pasalnya, mereka yang bekerja di kantor juga menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri. “Karena orang-orang yang bekerja di kantor itu kan bagian dari masyarakat, jadi harus secara komprehensif seperti bagaimana dia di lingkungannya,” terangnya.
Tingginya kasus positif di lingkungan ASN bukan berarti hal yang buruk. Ini juga bisa membantu pemerintah dalam memitigasi langkah selanjutnya. “Justru ini bagus karena ketauan, tapi hitungannya menjadi seolah-olah perkantoran tinggi bukan karena kita tidak disiplin, tapi karena kita secara reguler melakukan rapid,” imbuhnya.
Untuk bisa memetakan penyebaran Covid-19, pihak swasta pun diharapkan dapat melakukan hal serupa. “Jadi tidak hanya instansi pemerintah, swasta juga harusnya secara reguler pekerjanya itu dilakukan pengetesan,” tambahnya.
Kalau di instansi pemerintah dan sering berhubungan dengan masyarakat meskipun kita mengatur cara bekerjanya, tetapi karena kita sering berhubungan dengan masyarakat, maka Menpan RB meminta dilakukan rapid secara reguler.
Agar penyebaran virus bisa diminimalisir, kata dia, masyarakat tentunya juga perlu mematuhi protokol kesehatan. Seperti 3M, yaitu wajib memakai masker, wajib menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, serta wajib mencuci tangan atau membawa hand sanitizer.
“Jangan sampai keluarga kita menjadi korban daripada virus ini. Apalagi ibu yang sering berpesan kepada kita untuk tetap patuhi protokol kesehatan 3M karena mereka menyayangi kita, jika kalian juga merasakan hal yang sama, lakukan perubahan diri agar virus ini bisa dikendalikan,” pungkasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini