Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 06 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah gencar melakukan pembenahan dalam mengelola perusahaan negara. Salah satunya dengan melakukan restrukturisasi di tubuh BUMN demi efektifitas yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.
Langkah Erick itu pun mendapat kritik dan tentangan dari sejumlah pihak. Bahkan, para kelompok itu tak segan mendesak Presiden Joko Widodo untuk mencopot Erick baik selaku Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maupun sebagai menteri BUMN.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menyebut, kalangan yang meminta Erick Thohir mundur dianggap memiliki agenda politik tersembunyi.
“Menteri itu kan pembantu Presiden. Kalau pembenahan yang dilakukan dirasa tidak on the track kan pasti ditegur sama bosnya. Justru saya melihat, mereka yang mempersoalkan kinerja Erik Thohir ini punya agenda politik tersembunyi,” ujar Yaqut, Selasa (6/10).
Gus Yaqut, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas menilai pembenahan dalam hal penanganan Covid-19, Erick sudah bekerja keras secara agresif untuk menghadirkan vaksin melalui penguatan perusahaan BUMN Farmasi untuk menopang infrastruktur kesehatan nasional.
“Soal penanganan Covid-19, siapapun yang menangani jika tidak didukung dengan insfrastruktur kesehatan yang kokoh pasti akan mengalami kesulitan. Tapi Erick Thohir ini terlihat agresif ketika mencari vaksin. Saya pikir ini positif untuk menopang infrastruktur kesehatan di negeri ini yang masih lemah. Soal hasil, tentu perlu waktu. Kita tunggu saja,” urainya.
Erick Thohir baru-baru ini bertandang ke Korea Selatan (Korsel) untuk menjajaki kerjasama terkait vaksin. Selain itu, penjajakan kerjasama juga dilakukan dengan perusahaan farmasi dunia lainya seperti Genexine, CanSino, AstraZeneca, Pfizer, Johnson and Johnson, dan Novafax.
Saat ini kerjasama sudah dilakukan antara Biofarma dengan Sinovac dari Cina, Kimia Farma dengan G42 dari UEA, pemerintah juga terus mendorong percepatan produksi vaksin dalam negeri yakni vaksin merah putih.
Lebih Lanjut Gus Yaqut mengatakan, terkait permasalahan ekonomi yang melanda dunia khususnya negara Indonesia yang disebabkan pandemi Covid-19, ia menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi tidak bisa hanya dibebankan sepenuhnya kepada seorang Erick Thohir, karena hal ini berkaitan erat dengan banyak kalangan dan lintas sektoral.
“Pemulihan ekonomi jika hanya ditumpukan ke Erick Thohir saja saya kira kok tidak fair. Ini harus dinilai secara lintas sektoral dan kondisi ekonomi global yang juga pasti tertekan karena pandemi,” tuntasnya.
KalbarOnline.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah gencar melakukan pembenahan dalam mengelola perusahaan negara. Salah satunya dengan melakukan restrukturisasi di tubuh BUMN demi efektifitas yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.
Langkah Erick itu pun mendapat kritik dan tentangan dari sejumlah pihak. Bahkan, para kelompok itu tak segan mendesak Presiden Joko Widodo untuk mencopot Erick baik selaku Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maupun sebagai menteri BUMN.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menyebut, kalangan yang meminta Erick Thohir mundur dianggap memiliki agenda politik tersembunyi.
“Menteri itu kan pembantu Presiden. Kalau pembenahan yang dilakukan dirasa tidak on the track kan pasti ditegur sama bosnya. Justru saya melihat, mereka yang mempersoalkan kinerja Erik Thohir ini punya agenda politik tersembunyi,” ujar Yaqut, Selasa (6/10).
Gus Yaqut, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas menilai pembenahan dalam hal penanganan Covid-19, Erick sudah bekerja keras secara agresif untuk menghadirkan vaksin melalui penguatan perusahaan BUMN Farmasi untuk menopang infrastruktur kesehatan nasional.
“Soal penanganan Covid-19, siapapun yang menangani jika tidak didukung dengan insfrastruktur kesehatan yang kokoh pasti akan mengalami kesulitan. Tapi Erick Thohir ini terlihat agresif ketika mencari vaksin. Saya pikir ini positif untuk menopang infrastruktur kesehatan di negeri ini yang masih lemah. Soal hasil, tentu perlu waktu. Kita tunggu saja,” urainya.
Erick Thohir baru-baru ini bertandang ke Korea Selatan (Korsel) untuk menjajaki kerjasama terkait vaksin. Selain itu, penjajakan kerjasama juga dilakukan dengan perusahaan farmasi dunia lainya seperti Genexine, CanSino, AstraZeneca, Pfizer, Johnson and Johnson, dan Novafax.
Saat ini kerjasama sudah dilakukan antara Biofarma dengan Sinovac dari Cina, Kimia Farma dengan G42 dari UEA, pemerintah juga terus mendorong percepatan produksi vaksin dalam negeri yakni vaksin merah putih.
Lebih Lanjut Gus Yaqut mengatakan, terkait permasalahan ekonomi yang melanda dunia khususnya negara Indonesia yang disebabkan pandemi Covid-19, ia menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi tidak bisa hanya dibebankan sepenuhnya kepada seorang Erick Thohir, karena hal ini berkaitan erat dengan banyak kalangan dan lintas sektoral.
“Pemulihan ekonomi jika hanya ditumpukan ke Erick Thohir saja saya kira kok tidak fair. Ini harus dinilai secara lintas sektoral dan kondisi ekonomi global yang juga pasti tertekan karena pandemi,” tuntasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini