Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 21 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Kematian tragis Rio Fanderi (24), mahasiswa semester akhir Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, menyisakan duka dan tanda tanya besar. Pihak keluarga menduga ada kejanggalan di balik meninggalnya Rio, yang mengalami cedera kepala serius usai insiden di lingkungan kampus.
Rio, warga Sungai Nipah, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (17/7/2025) pukul 14.25 WIB di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura (Untan), setelah sempat dirawat intensif sejak Minggu (13/7/2025).
Ia sebelumnya dikabarkan mengalami insiden pada Sabtu malam (12/7/2025) di area Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IAIN Pontianak. Keluarga mendapat informasi bahwa Rio mengalami benturan kepala karena terbentur tiang. Namun, kondisi tubuhnya saat dirawat menimbulkan kecurigaan.
“Kalau hanya terjedut tiang, kenapa bisa sampai retak tengkoraknya di belakang telinga?” ucap Sri Azizah, ibunda Rio, kepada wartawan, Minggu (20/7/2025).
Azizah menilai luka yang dialami anaknya tidak wajar dan lebih menyerupai bekas kekerasan fisik ketimbang kecelakaan biasa. Berangkat dari kecurigaan itu, pihak keluarga secara resmi melaporkan kasus ini ke Polsek Pontianak Selatan dan telah menjalani proses autopsi di RS Bhayangkara Pontianak sebelum jenazah dimakamkan.
“Kami hanya ingin keadilan. Rio baru selesai sidang skripsi, dia punya masa depan,” tutur Azizah dengan suara lirih.
[caption id="attachment_214745" align="aligncenter" width="700"]
Ilustrasi: KALBARONLINE.com/LV[/caption]
Kasus ini turut menjadi perhatian Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Mempawah, Razali, yang menyatakan akan mengawal proses hukum hingga tuntas. Ia mengaku menerima langsung aduan dari keluarga Rio dan meminta penyelidikan dilakukan secara transparan.
“Kami ingin kasus ini diusut tuntas dan kebenaran bisa terungkap. Aparat harus bekerja profesional dan tidak boleh ada yang ditutup-tutupi,” ujar Razali saat mengunjungi kediaman keluarga korban.
Razali juga menyoroti peran IAIN Pontianak yang menurutnya tak bisa lepas tangan. Ia meminta pihak kampus untuk bersikap terbuka dan membantu aparat hukum dalam mengungkap fakta di balik kematian Rio.
“Transparansi adalah bentuk tanggung jawab moral dan institusional. Kampus tidak bisa tinggal diam,” tegasnya.
Fraksi PKB di DPRD Mempawah, lanjut Razali, akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan tidak ada upaya pengaburan fakta.
“Ini bukan hanya tentang satu keluarga yang berduka, tetapi soal keadilan, kepastian hukum, dan rasa aman bagi seluruh mahasiswa,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kampus IAIN Pontianak maupun dari kepolisian terkait hasil awal penyelidikan. Sementara itu, pihak keluarga dan masyarakat masih terus menunggu kejelasan. (Lid)
KALBARONLINE.com – Kematian tragis Rio Fanderi (24), mahasiswa semester akhir Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, menyisakan duka dan tanda tanya besar. Pihak keluarga menduga ada kejanggalan di balik meninggalnya Rio, yang mengalami cedera kepala serius usai insiden di lingkungan kampus.
Rio, warga Sungai Nipah, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (17/7/2025) pukul 14.25 WIB di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura (Untan), setelah sempat dirawat intensif sejak Minggu (13/7/2025).
Ia sebelumnya dikabarkan mengalami insiden pada Sabtu malam (12/7/2025) di area Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IAIN Pontianak. Keluarga mendapat informasi bahwa Rio mengalami benturan kepala karena terbentur tiang. Namun, kondisi tubuhnya saat dirawat menimbulkan kecurigaan.
“Kalau hanya terjedut tiang, kenapa bisa sampai retak tengkoraknya di belakang telinga?” ucap Sri Azizah, ibunda Rio, kepada wartawan, Minggu (20/7/2025).
Azizah menilai luka yang dialami anaknya tidak wajar dan lebih menyerupai bekas kekerasan fisik ketimbang kecelakaan biasa. Berangkat dari kecurigaan itu, pihak keluarga secara resmi melaporkan kasus ini ke Polsek Pontianak Selatan dan telah menjalani proses autopsi di RS Bhayangkara Pontianak sebelum jenazah dimakamkan.
“Kami hanya ingin keadilan. Rio baru selesai sidang skripsi, dia punya masa depan,” tutur Azizah dengan suara lirih.
[caption id="attachment_214745" align="aligncenter" width="700"]
Ilustrasi: KALBARONLINE.com/LV[/caption]
Kasus ini turut menjadi perhatian Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Mempawah, Razali, yang menyatakan akan mengawal proses hukum hingga tuntas. Ia mengaku menerima langsung aduan dari keluarga Rio dan meminta penyelidikan dilakukan secara transparan.
“Kami ingin kasus ini diusut tuntas dan kebenaran bisa terungkap. Aparat harus bekerja profesional dan tidak boleh ada yang ditutup-tutupi,” ujar Razali saat mengunjungi kediaman keluarga korban.
Razali juga menyoroti peran IAIN Pontianak yang menurutnya tak bisa lepas tangan. Ia meminta pihak kampus untuk bersikap terbuka dan membantu aparat hukum dalam mengungkap fakta di balik kematian Rio.
“Transparansi adalah bentuk tanggung jawab moral dan institusional. Kampus tidak bisa tinggal diam,” tegasnya.
Fraksi PKB di DPRD Mempawah, lanjut Razali, akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan tidak ada upaya pengaburan fakta.
“Ini bukan hanya tentang satu keluarga yang berduka, tetapi soal keadilan, kepastian hukum, dan rasa aman bagi seluruh mahasiswa,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kampus IAIN Pontianak maupun dari kepolisian terkait hasil awal penyelidikan. Sementara itu, pihak keluarga dan masyarakat masih terus menunggu kejelasan. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini