Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 21 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Pemerintah Kota Pontianak terus memperluas jangkauan program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Pontianak. Kolaborasi ini menyasar kelompok berpenghasilan rendah, termasuk penyandang disabilitas, lewat pembiayaan dan pelatihan usaha ultra mikro.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, sinergi dengan PNM menjadi langkah strategis untuk mendorong masyarakat agar bisa mandiri secara ekonomi. Saat ini, tercatat sebanyak 22 ribu warga telah mendapatkan bantuan pinjaman tanpa jaminan dari PNM lewat skema pembiayaan ultra mikro.
“Ini sangat membantu pelaku usaha ultra mikro. Bantuan ini diberikan tanpa jaminan dan sudah berjalan dengan baik. Syaratnya, mereka tergabung dalam kelompok,” ungkap Edi usai menerima kunjungan jajaran PNM Cabang Pontianak di ruang kerjanya, Senin (21/7/2025).
Edi menyebutkan bahwa total dana yang telah disalurkan oleh PNM kepada masyarakat Pontianak mencapai hampir Rp67 miliar. Dana tersebut digunakan untuk menunjang berbagai usaha mikro warga, terutama mereka yang baru memulai atau sedang mengembangkan usaha kecil.
“Program ini menyasar masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin mandiri secara ekonomi. Dengan adanya dukungan permodalan ini, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat,” jelasnya.
Untuk memperkuat pelaksanaan program, Pemkot melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Tenaga Kerja. Langkah ini diambil agar program berjalan lebih terarah dan berdampak langsung ke masyarakat.
“Kami berharap ke depan sinergi antara pemerintah daerah dan PNM Madani semakin intens, agar lebih banyak warga yang terbantu dan ekonomi keluarga makin meningkat,” tambah Edi.
Senada dengan itu, Pemimpin PNM Cabang Pontianak, Deded Oktavi menyebut pihaknya tengah menjajaki potensi kerja sama lebih luas, khususnya dalam program pelatihan kerja dan pemberdayaan penyandang disabilitas.
“Ke depan, kami ingin menjajaki kerja sama konkret dengan pemerintah kota, salah satunya dalam pemberdayaan penyandang disabilitas melalui pelatihan dan penyaluran kerja,” jelas Deded.
Deded juga menambahkan, jika program pelatihan kerja milik Disnaker sejalan dengan misi PNM, maka pihaknya siap menampung lulusan pelatihan sebagai karyawan binaan.
Melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), PNM tidak hanya memberikan bantuan modal usaha, tetapi juga menyediakan pendampingan dan pelatihan usaha bagi masyarakat prasejahtera. Hal ini diyakini bisa berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan ekstrem di Pontianak.
“Melalui program ‘Mekaar’, kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan dan pelatihan usaha kepada masyarakat prasejahtera, yang pada akhirnya turut membantu menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
PNM berharap kerja sama ini bisa segera terealisasi agar manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat Kota Pontianak, terutama mereka yang selama ini memiliki keterbatasan akses permodalan dan pelatihan usaha. (Jau)
KALBARONLINE.com – Pemerintah Kota Pontianak terus memperluas jangkauan program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Pontianak. Kolaborasi ini menyasar kelompok berpenghasilan rendah, termasuk penyandang disabilitas, lewat pembiayaan dan pelatihan usaha ultra mikro.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, sinergi dengan PNM menjadi langkah strategis untuk mendorong masyarakat agar bisa mandiri secara ekonomi. Saat ini, tercatat sebanyak 22 ribu warga telah mendapatkan bantuan pinjaman tanpa jaminan dari PNM lewat skema pembiayaan ultra mikro.
“Ini sangat membantu pelaku usaha ultra mikro. Bantuan ini diberikan tanpa jaminan dan sudah berjalan dengan baik. Syaratnya, mereka tergabung dalam kelompok,” ungkap Edi usai menerima kunjungan jajaran PNM Cabang Pontianak di ruang kerjanya, Senin (21/7/2025).
Edi menyebutkan bahwa total dana yang telah disalurkan oleh PNM kepada masyarakat Pontianak mencapai hampir Rp67 miliar. Dana tersebut digunakan untuk menunjang berbagai usaha mikro warga, terutama mereka yang baru memulai atau sedang mengembangkan usaha kecil.
“Program ini menyasar masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin mandiri secara ekonomi. Dengan adanya dukungan permodalan ini, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat,” jelasnya.
Untuk memperkuat pelaksanaan program, Pemkot melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Tenaga Kerja. Langkah ini diambil agar program berjalan lebih terarah dan berdampak langsung ke masyarakat.
“Kami berharap ke depan sinergi antara pemerintah daerah dan PNM Madani semakin intens, agar lebih banyak warga yang terbantu dan ekonomi keluarga makin meningkat,” tambah Edi.
Senada dengan itu, Pemimpin PNM Cabang Pontianak, Deded Oktavi menyebut pihaknya tengah menjajaki potensi kerja sama lebih luas, khususnya dalam program pelatihan kerja dan pemberdayaan penyandang disabilitas.
“Ke depan, kami ingin menjajaki kerja sama konkret dengan pemerintah kota, salah satunya dalam pemberdayaan penyandang disabilitas melalui pelatihan dan penyaluran kerja,” jelas Deded.
Deded juga menambahkan, jika program pelatihan kerja milik Disnaker sejalan dengan misi PNM, maka pihaknya siap menampung lulusan pelatihan sebagai karyawan binaan.
Melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), PNM tidak hanya memberikan bantuan modal usaha, tetapi juga menyediakan pendampingan dan pelatihan usaha bagi masyarakat prasejahtera. Hal ini diyakini bisa berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan ekstrem di Pontianak.
“Melalui program ‘Mekaar’, kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan dan pelatihan usaha kepada masyarakat prasejahtera, yang pada akhirnya turut membantu menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
PNM berharap kerja sama ini bisa segera terealisasi agar manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat Kota Pontianak, terutama mereka yang selama ini memiliki keterbatasan akses permodalan dan pelatihan usaha. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini