Remaja di Sambas Meninggal Dunia Usai Dikeroyok di Jembatan Sungai Sambas Besar, Keluarga Curiga Korban Didorong ke Sungai

KALBARONLINE.com Malam yang seharusnya jadi ajang nongkrong santai bagi sekelompok remaja di Jembatan Sungai Sambas Besar berubah menjadi tragedi. Abu Rizal Bakri (19), pelajar kelas XI jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) di SMK Negeri 1 Semparuk, tewas setelah diduga menjadi korban pengeroyokan brutal, Selasa (12/3/2025) dini hari.

Korban, yang merupakan warga Dusun Peluntan, Desa Sejiram, Kecamatan Tebas, ditemukan dalam kondisi mengenaskan usai cekcok dengan sekelompok pemuda tak dikenal. Insiden ini meninggalkan tanda tanya besar, terutama bagi pihak keluarga yang meyakini Abu Rizal tidak melompat sendiri ke sungai, melainkan didorong atau dibuang.

Menurut kesaksian teman-teman korban, malam itu sekitar pukul 01.00 WIB, kelompok mereka sedang nongkrong di jembatan. Tanpa diduga, muncul sekelompok pemuda dari arah seberang. Entah bagaimana, situasi memanas dan berujung pada perkelahian sengit.

Ketika keributan pecah, korban berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke arah Kecamatan Tekarang. Sayangnya, ia justru dikepung dan dikeroyok hingga babak belur. Tak lama setelah itu, tubuhnya ditemukan hanyut di sungai.

Baca Juga :  Insiden Malam Tahun Baru di Sambas, Letusan Kembang Api Kenai Penonton

Teman-teman korban yang panik segera meminta bantuan awak tugboat yang kebetulan melintas. Abu Rizal dalam kondisi pingsan saat ditemukan, lalu dilarikan ke Puskesmas Tebas. Namun, meski sempat mendapat perawatan, nyawanya tak tertolong.

Asbi (41), kakak kandung korban, mengaku mendapatkan cerita langsung dari adiknya sebelum akhirnya meninggal dunia.

“Adik saya sempat cerita, dia bukan melompat ke sungai, tapi dibuang atau didorong,” ujar Asbi saat ditemui di rumah duka, Rabu (13/3/2025).

Kondisi jenazah pun menambah kecurigaan keluarga. Abu Rizal mengalami luka memar di sekujur tubuhnya, terutama di bagian bokong dan tangan kiri. Bahkan, sebelum meninggal, ia sempat muntah darah.

“Saya lihat sendiri, tubuhnya penuh lebam. Paling parah di bokong dan tangan kirinya. Terakhir dia muntah darah. Jadi saya pikir, apa iya dia benar-benar lompat sendiri dari jembatan?” ucap Asbi.

Baca Juga :  Lapas Perempuan Pontianak Ricuh Berujung Sandera Sipir, Berikut Faktanya

Keluarga telah melaporkan kasus ini ke kepolisian dan berharap aparat bisa segera mengungkap siapa pelaku pengeroyokan ini. Sayangnya, Jembatan Sungai Sambas Besar tidak dilengkapi CCTV aktif, yang seharusnya bisa menjadi bukti kuat.

“Harapan kami, polisi bisa menuntaskan kasus ini dengan baik. Kami tidak ingin ada kejadian serupa menimpa orang lain,” tegas Asbi.

Meski demikian, keluarga menolak jika harus ada pembongkaran makam untuk autopsi ulang. “Jenazah adik kami sudah dimakamkan hari ini. Kami serahkan sepenuhnya kepada polisi, tapi kami tidak ingin makamnya dibongkar,” imbuhnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian masih terus mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi-saksi. Sementara itu, kasus ini memicu keresahan di kalangan warga, yang berharap ada peningkatan keamanan di lokasi-lokasi rawan konflik pemuda.

Comment