Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 07 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Pandemi covid-19 menjadi penyebab lesunya industri otomotif di dunia khususnya negara-negara ASEAN. Seperti diketahui pasar otomotif ASEAN merupakan ladang subur bagi produsen otomotif termasuk Indonesia.
Sebelum adanya pandemi, Indonesia merupakan pasar mobil terbesar di antara ASEAN, akan tetapi ketiga didera pandemi Covid-19 posisinya sempat melorot diurutan kelima. Salah satu pemyebab hal ini menurut asosiasi pelaku industri otomotif (GAIKINDO) adalah Indonesia terlambat mengendalikan pandemi dibanding Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Namun perlu diketahui, bila berbicara pengendalian pandemi, penduduk dan geografis Indonesia sagat berbeda jauh dengan negara-negara tersebut. Wajar bila pengendaliannya butuh waktu dan dana besar karena penduduknya banyak dan terbagi dalam beberapa pulau.
Disisi lain di 2019 penjualan mobil di dalam negeri menyentuh 1,032 juta unit, angka ini paling banyak di ASEAN. Sedangkan di posisi kedua ditempati Thailand 1,007 juta unit diikuti Malaysia 604 ribu unit, Filipina 369 ribu unit, dan Vietnam 322 ribu unit.
Bila diambil rata-rata penjualan bulanan mobil baru di Indonesia di 2019 sebanyak 86 ribu unit per bulan. Sementara di awal 2020 rata-rata penjualan itu tidak tercapai, apalagi ditambah dengan kondisi pandemi yang berlarut-larut.
Seperti diketahui pada Maret 2020 pemerintah Indonesia umumkan kasus positif Covid-19 pertama. Lalu April penjualan merosot tajam hanya 7.800 unit bahkan angka terendah terjadi pada Mei yang drop hingga 3.500 unit.
Melihat hal ini beberapa APM memutar otak melakukan berbagai strategi diantaranya diskon dan kemudahan kepemilikan mobil baru. Efeknya terjadi sedikit peningkatan terlihat pada Juni 12.600 unit, Juli 25.200 unit, dan Agustus 37.200 unit.
Akan tetapi angka ini masih jauh dari harapan bila dibanding pencapaian rata-rata perbulan di 2019. Hal ini menjadi tantangan utama bagaimana kita bisa bangkit kembali melakukan penjualan seperti sebelumnya. Bahkan belakangan ini wacana pemberian pajak 0% rupanya gagal mendapatkan restu pemerintah.
Bila melihat data ASEAN Automotive Federation, catatan pada Mei 2020 Indonesia hanya mampu menjual 3.551 unit, sedangkan Thailand mencapai 40.400 unit, Malaysia 23 ribu unit, Vietnam 19 ribu unit, dan Filipina 4.788 unit.
Pada periode Januari – Juli, catatan total penjualan mobil Indonesia berada di posisi kedua di ASEAN dengan hasil 286 ribu unit. Berikut catatan detailnya untuk penjualan mobil ASEAN pada Januari – Juli 2020 year on year:
KalbarOnline.com – Pandemi covid-19 menjadi penyebab lesunya industri otomotif di dunia khususnya negara-negara ASEAN. Seperti diketahui pasar otomotif ASEAN merupakan ladang subur bagi produsen otomotif termasuk Indonesia.
Sebelum adanya pandemi, Indonesia merupakan pasar mobil terbesar di antara ASEAN, akan tetapi ketiga didera pandemi Covid-19 posisinya sempat melorot diurutan kelima. Salah satu pemyebab hal ini menurut asosiasi pelaku industri otomotif (GAIKINDO) adalah Indonesia terlambat mengendalikan pandemi dibanding Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Namun perlu diketahui, bila berbicara pengendalian pandemi, penduduk dan geografis Indonesia sagat berbeda jauh dengan negara-negara tersebut. Wajar bila pengendaliannya butuh waktu dan dana besar karena penduduknya banyak dan terbagi dalam beberapa pulau.
Disisi lain di 2019 penjualan mobil di dalam negeri menyentuh 1,032 juta unit, angka ini paling banyak di ASEAN. Sedangkan di posisi kedua ditempati Thailand 1,007 juta unit diikuti Malaysia 604 ribu unit, Filipina 369 ribu unit, dan Vietnam 322 ribu unit.
Bila diambil rata-rata penjualan bulanan mobil baru di Indonesia di 2019 sebanyak 86 ribu unit per bulan. Sementara di awal 2020 rata-rata penjualan itu tidak tercapai, apalagi ditambah dengan kondisi pandemi yang berlarut-larut.
Seperti diketahui pada Maret 2020 pemerintah Indonesia umumkan kasus positif Covid-19 pertama. Lalu April penjualan merosot tajam hanya 7.800 unit bahkan angka terendah terjadi pada Mei yang drop hingga 3.500 unit.
Melihat hal ini beberapa APM memutar otak melakukan berbagai strategi diantaranya diskon dan kemudahan kepemilikan mobil baru. Efeknya terjadi sedikit peningkatan terlihat pada Juni 12.600 unit, Juli 25.200 unit, dan Agustus 37.200 unit.
Akan tetapi angka ini masih jauh dari harapan bila dibanding pencapaian rata-rata perbulan di 2019. Hal ini menjadi tantangan utama bagaimana kita bisa bangkit kembali melakukan penjualan seperti sebelumnya. Bahkan belakangan ini wacana pemberian pajak 0% rupanya gagal mendapatkan restu pemerintah.
Bila melihat data ASEAN Automotive Federation, catatan pada Mei 2020 Indonesia hanya mampu menjual 3.551 unit, sedangkan Thailand mencapai 40.400 unit, Malaysia 23 ribu unit, Vietnam 19 ribu unit, dan Filipina 4.788 unit.
Pada periode Januari – Juli, catatan total penjualan mobil Indonesia berada di posisi kedua di ASEAN dengan hasil 286 ribu unit. Berikut catatan detailnya untuk penjualan mobil ASEAN pada Januari – Juli 2020 year on year:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini