Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 07 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Tiongkok bisa dibilang melakukan operasi senyap agar vaksin Covid-19 bisa cepat mendapat izin edar. Tiongkok diam-diam mendekati Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar vaksin Covid-19 mereka segera disetujui. Padahal vaksin itu masih dalam tahapan uji klinis yang belum selesai.
Tiongkok disebut sedang dalam pembicaraan agar vaksin Covid-19 yang diproduksi secara lokal segera dinilai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal itu sebagai langkah agar vaksinnya segera tersedia untuk penggunaan internasional.
Ratusan ribu pekerja esensial dan kelompok lain yang dianggap berisiko tinggi di Tiongkok telah diberi vaksin yang dikembangkan secara lokal. Padahal uji klinis belum sepenuhnya selesai, yang meningkatkan kekhawatiran keamanan di antara para ahli.
Koordinator WHO untuk obat-obatan esensial dan teknologi kesehatan di kawasan Pasifik Barat, Socorro Escalate, mengatakan pada konferensi pers, Selasa (6/10), Tiongkok telah mengadakan diskusi awal dengan WHO untuk memasukkan vaksinnya ke dalam daftar untuk penggunaan darurat. Prosedur pencatatan penggunaan darurat WHO memungkinkan penilaian terhadap vaksin dan perawatan yang tidak berlisensi untuk mempercepat ketersediaannya dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat. Ini membantu negara-negara anggota WHO dan badan pengadaan PBB untuk menentukan penerimaan vaksin.
“Secara potensial melalui daftar penggunaan darurat, kualitas dan keamanan vaksin ini dan kemanjuran dapat dinilai dan kemudian dapat disediakan untuk pemegang lisensi,” kata Escalante seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (7/10).
Tiongkok memiliki setidaknya 4 vaksin eksperimental dalam tahap akhir uji klinis. Dua dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG) yang didukung negara, dan dua sisanya masing-masing dari Sinovac Biotech dan CanSino Biologics.
Mereka diuji di negara-negara seperti Pakistan, Indonesia, Brasil, Rusia, dan Uni Emirat Arab. Bulan lalu, Uni Emirat Arab mengesahkan penggunaan darurat vaksin CNBG, izin darurat internasional pertama untuk salah satu vaksin Tiongkok, hanya enam minggu setelah uji coba pada manusia dimulai di negara Teluk Arab. Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bulan lalu bahwa dia akan memprioritaskan Tiongkok dan Rusia dalam belanja global negaranya untuk vaksin.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Tiongkok bisa dibilang melakukan operasi senyap agar vaksin Covid-19 bisa cepat mendapat izin edar. Tiongkok diam-diam mendekati Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar vaksin Covid-19 mereka segera disetujui. Padahal vaksin itu masih dalam tahapan uji klinis yang belum selesai.
Tiongkok disebut sedang dalam pembicaraan agar vaksin Covid-19 yang diproduksi secara lokal segera dinilai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal itu sebagai langkah agar vaksinnya segera tersedia untuk penggunaan internasional.
Ratusan ribu pekerja esensial dan kelompok lain yang dianggap berisiko tinggi di Tiongkok telah diberi vaksin yang dikembangkan secara lokal. Padahal uji klinis belum sepenuhnya selesai, yang meningkatkan kekhawatiran keamanan di antara para ahli.
Koordinator WHO untuk obat-obatan esensial dan teknologi kesehatan di kawasan Pasifik Barat, Socorro Escalate, mengatakan pada konferensi pers, Selasa (6/10), Tiongkok telah mengadakan diskusi awal dengan WHO untuk memasukkan vaksinnya ke dalam daftar untuk penggunaan darurat. Prosedur pencatatan penggunaan darurat WHO memungkinkan penilaian terhadap vaksin dan perawatan yang tidak berlisensi untuk mempercepat ketersediaannya dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat. Ini membantu negara-negara anggota WHO dan badan pengadaan PBB untuk menentukan penerimaan vaksin.
“Secara potensial melalui daftar penggunaan darurat, kualitas dan keamanan vaksin ini dan kemanjuran dapat dinilai dan kemudian dapat disediakan untuk pemegang lisensi,” kata Escalante seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (7/10).
Tiongkok memiliki setidaknya 4 vaksin eksperimental dalam tahap akhir uji klinis. Dua dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG) yang didukung negara, dan dua sisanya masing-masing dari Sinovac Biotech dan CanSino Biologics.
Mereka diuji di negara-negara seperti Pakistan, Indonesia, Brasil, Rusia, dan Uni Emirat Arab. Bulan lalu, Uni Emirat Arab mengesahkan penggunaan darurat vaksin CNBG, izin darurat internasional pertama untuk salah satu vaksin Tiongkok, hanya enam minggu setelah uji coba pada manusia dimulai di negara Teluk Arab. Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bulan lalu bahwa dia akan memprioritaskan Tiongkok dan Rusia dalam belanja global negaranya untuk vaksin.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini