KalbarOnline.com – Menjelang tengah malam, massa aksi masih juga bentrok dengan aparat keamanan di kawasan Simpang Harmoni, Jakarta Pusat. Pantauan di lokasi pukul 20.00 WIB, suara tembakan petasan masih terus bersahutan.
“Kami peringatkan massa aksi untuk berhenti,” kata polisi di mobil komando, Kamis (8/10).
Mendengar hal itu, massa masih berkeras bertahan di lokasi kerusuhan. Bahkan sekitar pukul 17.30 WIB, pos polisi yang berada di simpang harmoni juga menjadi bahan amuk massa.
Selain itu, sejumlah personel TNI juga terlihat sudah mendatangi lokasi. Kendati demikian jumlahnya belum terlalu masif dan masih berkonsentrasi di gerbang Kantor Sekretariat Negara.
Baca juga: Antisipasi Demo Omnibus Law, PMJ Dapat Back Up 2.500 Pasukan Brimob
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mendesak kepolisian untuk menghentikan penggunaan kekuatan berlebih dalam menghadapi para pengunjuk rasa. Menurutnya, pihak berwenang harus memastikan terwujudnya penghormatan penuh atas mulai meluasnya demonstrasi menyikapi pengesahan UU Omnibus Cipta Kerja.
“Demonstrasi adalah pelaksanaan hak asasi manusia atas kemerdekaan berekspresi dan berkumpul secara damai. Pihak berwenang harus memperbolehkan setiap warga masyarakat, baik buruh, petani maupun mahasiswa dan pelajar Indonesia untuk bisa berdemonstrasi secara bebas dan damai,” tegas Usman, Kamis (8/10).
“Aparat keamanan harus menahan diri untuk menggunakan kekuatan yang tidak perlu, berlebihan atau eksesif. Apalagi jika sampai mengintimidasi demonstran,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment