Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 14 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman belum bisa memastikan terkait vaksin Covid-19 perlu atau tidak untuk diberikan secara berkala (booster). Sebab, belum ada kajian perihal tersebut.
“Apakah perlu dilakukan booster per enam bulan sekali atau setahun sekali? Saat ini belum ada satu produk vaksin (covid-19) di dunia ini yang bisa menuntukan apakah harus dibooster,” kata Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio dalam webinar, Rabu (14/10).
Belum ditentukan apakah akan diberikan secara berkala atau tidak, di karenakan penelitian terkait vaksin masih minim. Kebutuhan vaksin dalam tubuh pun masih belum diketahui. “Karena ini masih baru, jadi belum ada yang punya pengalaman sampai tahunan,” ujar dia.
Perkiraannya, satu orang akan menerima vaksin sebanyak dua dosis. Masyarakat pun juga wajib untuk menerima suntik vaksin Covid-19 ini.
“Kita mesti harmonisasi semua lini agar bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat mengenai vaksin ini. Juga menghindari penolakan terhadap vaksin. Karena (Covid-19) ini sangat berisiko tinggi,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknya pun berharap masyarakat dapat menaruh kepercayaan pada penelitian ini, sekaligus memastikan jumlah vaksin yang diperlukan.
“Kita harus memastikan masyarakat juga menaruh kepercayaan, kita harus memastikan kebutuhan vaksin terpenuhi dalam jumlahnya, kualitasnya, harganya, dan juga waktunya,” pungkas Amin.
KalbarOnline.com – Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman belum bisa memastikan terkait vaksin Covid-19 perlu atau tidak untuk diberikan secara berkala (booster). Sebab, belum ada kajian perihal tersebut.
“Apakah perlu dilakukan booster per enam bulan sekali atau setahun sekali? Saat ini belum ada satu produk vaksin (covid-19) di dunia ini yang bisa menuntukan apakah harus dibooster,” kata Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio dalam webinar, Rabu (14/10).
Belum ditentukan apakah akan diberikan secara berkala atau tidak, di karenakan penelitian terkait vaksin masih minim. Kebutuhan vaksin dalam tubuh pun masih belum diketahui. “Karena ini masih baru, jadi belum ada yang punya pengalaman sampai tahunan,” ujar dia.
Perkiraannya, satu orang akan menerima vaksin sebanyak dua dosis. Masyarakat pun juga wajib untuk menerima suntik vaksin Covid-19 ini.
“Kita mesti harmonisasi semua lini agar bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat mengenai vaksin ini. Juga menghindari penolakan terhadap vaksin. Karena (Covid-19) ini sangat berisiko tinggi,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknya pun berharap masyarakat dapat menaruh kepercayaan pada penelitian ini, sekaligus memastikan jumlah vaksin yang diperlukan.
“Kita harus memastikan masyarakat juga menaruh kepercayaan, kita harus memastikan kebutuhan vaksin terpenuhi dalam jumlahnya, kualitasnya, harganya, dan juga waktunya,” pungkas Amin.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini