Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 30 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Pemerintah telah melakukan pengelompokkan terhadap masyarakat yang akan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi. Selain petugas kesehatan, para masyarakat lanjut usia juga rencananya diprioritaskan.
Padahal, sebelumnya yang akan divaksinasi itu dibatasi usianya, yakni dari 18 sampai 59 tahun. Kepala Basan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito pun menanggapi hal tersebut.
Salah satu pertimbangannya adalah pengujian klinik yang tengah dilakukan dan dikhususkan untuk para lansia. Dengan begitu, mereka yang rentan terpapar virus ini pun dapat dimitigasi dengan vaksin tersebut.
Baca Juga: Indonesia Tandatangani Pengadaan 100 Juta Vaksin Covid-19
“Kita beri vaksin yang ada Sinovac untuk 18-59 karena uji klinik diberi pada rentang umur tersebut, tapi vaksin Sinovac juga melakukan (uji klinik) fase 2 untuk lansia,” terang dia dalam Telekonferensi Pers: Perkembangan Vaksin Covid-19, Rabu (30/12).
Pihaknya pun masih perlu menunggu data efektivitas vaksin khusus untuk para lansia. Di mana negara yang tengah mengujinya adalah Brazil dan Tiongkok.
“Jadi kita menunggu data tersebut yang dilakukan kalau nggak salah di Brazil dan Tiongkok sendiri ada fase 2,” tuturnya.
Apabila efektivitas sudah dipastikan dan mendapatkan rekomendasi emergency use authorization (UEA), maka dapat dipastikan para lansia juga akan dilakukan vaksinasi Covid-19.
“Kalau data ada dan uji klinik baik, (UEA), baru akan kita lakukan bridging analysis sehingga kalo nunjukin aman, akan keluar EUA khusus untukk umur lansia. Ini data uji klinik kalo ada (UEA), bisa kita berikan pada umur lain,” pungkas Penny.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Pemerintah telah melakukan pengelompokkan terhadap masyarakat yang akan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi. Selain petugas kesehatan, para masyarakat lanjut usia juga rencananya diprioritaskan.
Padahal, sebelumnya yang akan divaksinasi itu dibatasi usianya, yakni dari 18 sampai 59 tahun. Kepala Basan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito pun menanggapi hal tersebut.
Salah satu pertimbangannya adalah pengujian klinik yang tengah dilakukan dan dikhususkan untuk para lansia. Dengan begitu, mereka yang rentan terpapar virus ini pun dapat dimitigasi dengan vaksin tersebut.
Baca Juga: Indonesia Tandatangani Pengadaan 100 Juta Vaksin Covid-19
“Kita beri vaksin yang ada Sinovac untuk 18-59 karena uji klinik diberi pada rentang umur tersebut, tapi vaksin Sinovac juga melakukan (uji klinik) fase 2 untuk lansia,” terang dia dalam Telekonferensi Pers: Perkembangan Vaksin Covid-19, Rabu (30/12).
Pihaknya pun masih perlu menunggu data efektivitas vaksin khusus untuk para lansia. Di mana negara yang tengah mengujinya adalah Brazil dan Tiongkok.
“Jadi kita menunggu data tersebut yang dilakukan kalau nggak salah di Brazil dan Tiongkok sendiri ada fase 2,” tuturnya.
Apabila efektivitas sudah dipastikan dan mendapatkan rekomendasi emergency use authorization (UEA), maka dapat dipastikan para lansia juga akan dilakukan vaksinasi Covid-19.
“Kalau data ada dan uji klinik baik, (UEA), baru akan kita lakukan bridging analysis sehingga kalo nunjukin aman, akan keluar EUA khusus untukk umur lansia. Ini data uji klinik kalo ada (UEA), bisa kita berikan pada umur lain,” pungkas Penny.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini