Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 14 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Budi Setiawan menyesalkan tindakan represif aparat kepolisian terhadap relawan kemanusiaan Muhammadiyah yang bertugas melakukan pemantauan keadaan di sekitar kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat. Tindakan represif itu terjadi saat demonstrasi penolakan Undang-undang Omnibus Law tentang Cipta Kerja pada Selasa (13/10) kemarin.
“Empat orang relawan MDMC yang bertugas dengan seragam bertuliskan ‘Relawan Muhammadiyah’ ditabrak dahulu dengan motor oleh polisi, kemudian dipukul. Setelah terjatuh diseret ke mobil sambil dipukul dengan tongkat dan ditendang,” kata Budi dikonfirmasi, Rabu (14/10).
Budi menjelaskan, relawan Muhammadiyah ditugaskan untuk mengantisipasi kebutuhan layanan kesehatan bagi pihak-pihak yang membutuhkan perawatan, baik dari sisi demonstran, aparat, maupun warga yang terdampak kegiatan. Namun justru mendapat tindakan represif dari aparat kepolisian.
“Menyesalkan terjadinya insiden dan meminta penjelasan dari Polda Metro Jaya atas terjadinya insiden tersebut,” sesal Budi.
Menurut Budi, insiden tersebut terjadi setelah Maghrib saat relawan yang berada di depan Apartemen Fresher Menteng bersebelahan dengan Kantor PP Muhammadiyah di Menteng Raya Nomor 62, memantau situasi dan bersiap bila ada ada jatuh korban yang harus dievakuasi. Korban yang butuh pertolongan akan dibantu oleh tim kesehatan Muhammadiyah.
Menurut Budi, tidak lama berselang, datang rombongan Resmob Polda Metro Jaya dari arah Hotel Treva, Cikini yang langsung melakukan penyerangan terhadap relawan dan beberapa warga yang ada di halaman Apartemen Fresher Menteng. Menurut Budi, empat orang relawan MDMC yang bertugas mendapat tindakan represif. Keempat relawan Muhammadiyah itu kini harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
“Saat ini empat orang relawan yang berasal dari MDMC Bekasi tersebut dilarikan ke RSIJ Cempaka Putih untuk ditangani lebih lanjut,” cetus Budi.
Budi pun menegaskan pihaknya tidak membawa mobil ambulans dalam giat tersebut. Menurutnya, sangat disesalkan jika ada anggapan mobil ambulans yang diamankan milik MDMC.
“Kami nggak bawa ambulans, relawan kami diintimidasi sekitar pukul 20.00 WIB. Foto ambulans yang viral itu kan telihat masih terang (siang),” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus belum juga merespons soal dugaan tindakan represif terhadap relawan MDMC tersebut.
KalbarOnline.com – Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Budi Setiawan menyesalkan tindakan represif aparat kepolisian terhadap relawan kemanusiaan Muhammadiyah yang bertugas melakukan pemantauan keadaan di sekitar kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat. Tindakan represif itu terjadi saat demonstrasi penolakan Undang-undang Omnibus Law tentang Cipta Kerja pada Selasa (13/10) kemarin.
“Empat orang relawan MDMC yang bertugas dengan seragam bertuliskan ‘Relawan Muhammadiyah’ ditabrak dahulu dengan motor oleh polisi, kemudian dipukul. Setelah terjatuh diseret ke mobil sambil dipukul dengan tongkat dan ditendang,” kata Budi dikonfirmasi, Rabu (14/10).
Budi menjelaskan, relawan Muhammadiyah ditugaskan untuk mengantisipasi kebutuhan layanan kesehatan bagi pihak-pihak yang membutuhkan perawatan, baik dari sisi demonstran, aparat, maupun warga yang terdampak kegiatan. Namun justru mendapat tindakan represif dari aparat kepolisian.
“Menyesalkan terjadinya insiden dan meminta penjelasan dari Polda Metro Jaya atas terjadinya insiden tersebut,” sesal Budi.
Menurut Budi, insiden tersebut terjadi setelah Maghrib saat relawan yang berada di depan Apartemen Fresher Menteng bersebelahan dengan Kantor PP Muhammadiyah di Menteng Raya Nomor 62, memantau situasi dan bersiap bila ada ada jatuh korban yang harus dievakuasi. Korban yang butuh pertolongan akan dibantu oleh tim kesehatan Muhammadiyah.
Menurut Budi, tidak lama berselang, datang rombongan Resmob Polda Metro Jaya dari arah Hotel Treva, Cikini yang langsung melakukan penyerangan terhadap relawan dan beberapa warga yang ada di halaman Apartemen Fresher Menteng. Menurut Budi, empat orang relawan MDMC yang bertugas mendapat tindakan represif. Keempat relawan Muhammadiyah itu kini harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
“Saat ini empat orang relawan yang berasal dari MDMC Bekasi tersebut dilarikan ke RSIJ Cempaka Putih untuk ditangani lebih lanjut,” cetus Budi.
Budi pun menegaskan pihaknya tidak membawa mobil ambulans dalam giat tersebut. Menurutnya, sangat disesalkan jika ada anggapan mobil ambulans yang diamankan milik MDMC.
“Kami nggak bawa ambulans, relawan kami diintimidasi sekitar pukul 20.00 WIB. Foto ambulans yang viral itu kan telihat masih terang (siang),” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus belum juga merespons soal dugaan tindakan represif terhadap relawan MDMC tersebut.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini