Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 18 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Lahan gambut kini tak lagi hanya sekedar menjadi lahan tidur saja. Melalui pengelolaan yang baik, lahan gambut di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk area produksi pangan sebagai salah satu upaya mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Hal itu ditegaskan oleh Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Prof Bambang Hero Saharjo.
“Pilihan yang masuk akal dengan melakukan kegiatan di lahan gambut yang memenuhi persyaratan teknis dan administrasi,” kata Bambang, dalam keterangan tertulisnya, dari Antara, Minggu (18/10).
Bambang mengatakan, pemanfaatan lahan gambut sebagai area produksi pangan perlu melibatkan para ahli, termasuk dari perguruan tinggi, bercermin dari program-program sebelumnya yang sempat gagal.
Bambang juga menyarankan untuk memastikan kondisi lahan gambut yang akan digunakan antara lain sejarah lahan, kualitas gambut, kedalaman gambut, dan kondisi terkini lahan gambut.
“Perlu dipastikan agar upaya mempertahankan ketinggian muka air benar-benar diperhatikan dengan mekanisme yang benar seperti diatur dalam peraturan yang ada dan berdasarkan penelitian sebelumnya,” tuturnya.
Selain itu, di lahan gambut juga perlu dibangun sekat kanal yang sesuai dengan kondisi kanal dan benar-benar bisa diaplikasikan di lapangan dan terpantau serta dibangun sistem pengendalian kebakaran dengan mengedepankan upaya pencegahan.
Bambang mengatakan Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober perlu menjadi momentum untuk mengevaluasi upaya produksi pangan dunia, termasuk di Indonesia.
Peningkatan populasi manusia turut meningkatkan kebutuhan terhadap makan, minum, maupun tempat tinggal, sehingga kebutuhan terhadap lahan semakin tinggi.
“Ketergantungan kita terhadap lahan masih sangat tinggi, bisa mencapai ratusan tibu hektare yang harus tersedia dalam satu lokasi,” katanya. [rif]
KalbarOnline.com – Lahan gambut kini tak lagi hanya sekedar menjadi lahan tidur saja. Melalui pengelolaan yang baik, lahan gambut di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk area produksi pangan sebagai salah satu upaya mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Hal itu ditegaskan oleh Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Prof Bambang Hero Saharjo.
“Pilihan yang masuk akal dengan melakukan kegiatan di lahan gambut yang memenuhi persyaratan teknis dan administrasi,” kata Bambang, dalam keterangan tertulisnya, dari Antara, Minggu (18/10).
Bambang mengatakan, pemanfaatan lahan gambut sebagai area produksi pangan perlu melibatkan para ahli, termasuk dari perguruan tinggi, bercermin dari program-program sebelumnya yang sempat gagal.
Bambang juga menyarankan untuk memastikan kondisi lahan gambut yang akan digunakan antara lain sejarah lahan, kualitas gambut, kedalaman gambut, dan kondisi terkini lahan gambut.
“Perlu dipastikan agar upaya mempertahankan ketinggian muka air benar-benar diperhatikan dengan mekanisme yang benar seperti diatur dalam peraturan yang ada dan berdasarkan penelitian sebelumnya,” tuturnya.
Selain itu, di lahan gambut juga perlu dibangun sekat kanal yang sesuai dengan kondisi kanal dan benar-benar bisa diaplikasikan di lapangan dan terpantau serta dibangun sistem pengendalian kebakaran dengan mengedepankan upaya pencegahan.
Bambang mengatakan Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober perlu menjadi momentum untuk mengevaluasi upaya produksi pangan dunia, termasuk di Indonesia.
Peningkatan populasi manusia turut meningkatkan kebutuhan terhadap makan, minum, maupun tempat tinggal, sehingga kebutuhan terhadap lahan semakin tinggi.
“Ketergantungan kita terhadap lahan masih sangat tinggi, bisa mencapai ratusan tibu hektare yang harus tersedia dalam satu lokasi,” katanya. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini