Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 18 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Papua telah menyelesaikan tugasnya, dalam proses pencarian informasi dan data terkait serangkaian kasus penembakan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua, beberapa waktu lalu, akan diumumkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Seperti dilansir ANTARA, Hal ini disampaikan oleh Benny Mamoto, Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dalam jumpa pers secara daring, di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). Ia mengatakan bahwa timnya akan menyerahkan hasil investigas ke Menko Polhukam Mahfud MD pada Senin (19/10/2020).
“Perlu kami sampaikan bahwa nanti menyangkut capaian tim akan disampaikan langsung oleh Bapak Menko pada hari Senin,” kata Benny.
Dia pun tak mengungkapkan alasan laporan hasil investigasi tersebut akan diumumkan langsung oleh Mahfud.
Menurut Benny, penyidikan yang dilakukannya lebih banyak menggunakan pendekatan kultural sehingga memerlukan kerelaan pihak yang diundang untuk bersaksi terkait insiden itu.
“Perlu kami sampaikan bahwa ketika kami turun yang kami kedepankan adalah pendekatan kultural. Kami bukan penyidik. Kami semata-mata hanya mengumpulkan fakta lapangan, sehingga teknis menggali informasi kami yang harus datang atau kerelaan sendiri ketika kami undang,” katanya.
Ketua Harian Kompolnas ini pun mengucapkan terima kasih atas segala bentuk kerja sama yang dilakukan oleh para anggota tim yang bertugas. Menurut dia, anggota TGPF Intan Jaya memiliki komitmen yang tinggi untuk membuat kasus ini menjadi terang.
“Pak Menko telah menyusun tim yang terdiri dari Akademisi, Kejaksaan, Polhukam sendiri, serta tokoh agama. Dan ternayata komitmen tim yang begitu tinggi solid dan penuh semangat itulah yang membuat 14 hari bisa dengan padat kita bisa melakukan berbagai kegiatan dan mencapai target,” kata Benny.
Kegiatan yang dilakukan oleh TGPF di Bumi Cenderawasih itu, antara lain mengumpulkan data, melakukan kroscek informasi, serta berkomunikasi dengan tokoh agama dan masyarakat.
Saya melihat, keterwakilan dari pihak yang mengadukan ikut dalam tim kami itulah salah satu bentuk transparansi. Saya yang dituakan di tim memberi kesempatan seluas-luasnya perwakilan untuk bertanya mengklarifikasi. Bisa dipastikan laporan dari tim ini yang akan dipercaya, karena diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menggali,” tuturnya. [rif]
KalbarOnline.com – Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Papua telah menyelesaikan tugasnya, dalam proses pencarian informasi dan data terkait serangkaian kasus penembakan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua, beberapa waktu lalu, akan diumumkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Seperti dilansir ANTARA, Hal ini disampaikan oleh Benny Mamoto, Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dalam jumpa pers secara daring, di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). Ia mengatakan bahwa timnya akan menyerahkan hasil investigas ke Menko Polhukam Mahfud MD pada Senin (19/10/2020).
“Perlu kami sampaikan bahwa nanti menyangkut capaian tim akan disampaikan langsung oleh Bapak Menko pada hari Senin,” kata Benny.
Dia pun tak mengungkapkan alasan laporan hasil investigasi tersebut akan diumumkan langsung oleh Mahfud.
Menurut Benny, penyidikan yang dilakukannya lebih banyak menggunakan pendekatan kultural sehingga memerlukan kerelaan pihak yang diundang untuk bersaksi terkait insiden itu.
“Perlu kami sampaikan bahwa ketika kami turun yang kami kedepankan adalah pendekatan kultural. Kami bukan penyidik. Kami semata-mata hanya mengumpulkan fakta lapangan, sehingga teknis menggali informasi kami yang harus datang atau kerelaan sendiri ketika kami undang,” katanya.
Ketua Harian Kompolnas ini pun mengucapkan terima kasih atas segala bentuk kerja sama yang dilakukan oleh para anggota tim yang bertugas. Menurut dia, anggota TGPF Intan Jaya memiliki komitmen yang tinggi untuk membuat kasus ini menjadi terang.
“Pak Menko telah menyusun tim yang terdiri dari Akademisi, Kejaksaan, Polhukam sendiri, serta tokoh agama. Dan ternayata komitmen tim yang begitu tinggi solid dan penuh semangat itulah yang membuat 14 hari bisa dengan padat kita bisa melakukan berbagai kegiatan dan mencapai target,” kata Benny.
Kegiatan yang dilakukan oleh TGPF di Bumi Cenderawasih itu, antara lain mengumpulkan data, melakukan kroscek informasi, serta berkomunikasi dengan tokoh agama dan masyarakat.
Saya melihat, keterwakilan dari pihak yang mengadukan ikut dalam tim kami itulah salah satu bentuk transparansi. Saya yang dituakan di tim memberi kesempatan seluas-luasnya perwakilan untuk bertanya mengklarifikasi. Bisa dipastikan laporan dari tim ini yang akan dipercaya, karena diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menggali,” tuturnya. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini