Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 11 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Sistem autothrottle pesawat Sriwijaya Air SJ182 diketahui sudah dua kali rusak. Itu berdasarkan hasil investigasi dan analisa buku catatan perawatan pesawat. Autothrottle merupakan sistem pengatur gas yang memungkinkan pilot menentukan kecepatan (speed) dan dorongan (thrust) pesawat secara otomatis.
Dalam sistem kecepatan, autothrottle berguna untuk mengatur penerbangan pesawat dalam batas yang aman. Tidak bersungsinya sistem ini pertama dilaporkan pada 3 Januari 2021, atau enam hari sebelum kecelakaan.
Namun kemudian dilakukan perbaikan dan bisa berfungsi dengan baik. Tapi baru sehari berselang, 4 Januari 2021, authrottle kembali dilaporkan tidak berfungsi. Perbaikan dilakukan dan belum berhasil sehingga dimasukkan pada daftar penundaan perbaikan atau Deferred Maintenance Item (DMI).
DMI adalah hal yang biasa. Penundaan itu umumnya dapat dilakukan sampai sepuluh hari. Setelah itu, tanggal 5 Januari 2021, dilakukan perbaikan dengan hasil baik dan DMI ditutup.
“Tidak ditemukan catatan adanya DMI di buku catatan perawatan sampai dengan 9 Januari 2021,” ujar Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers laporan awal (preliminary report) investigasi SJ-182 di Jakarta, seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group), Rabu (10/2).
Hasil investigasi juga menemukan, pada 25 Desember 2020, sempat ditemukan juga penunjuk kecepatan (Mach/Airspeed Indicator) di sisi sebelah kanan rusak. Perbaikan yang dilakukan belum berhasil dan dimasukkan ke dalam daftar penundaan perbaikan kategori C.
KalbarOnline.com – Sistem autothrottle pesawat Sriwijaya Air SJ182 diketahui sudah dua kali rusak. Itu berdasarkan hasil investigasi dan analisa buku catatan perawatan pesawat. Autothrottle merupakan sistem pengatur gas yang memungkinkan pilot menentukan kecepatan (speed) dan dorongan (thrust) pesawat secara otomatis.
Dalam sistem kecepatan, autothrottle berguna untuk mengatur penerbangan pesawat dalam batas yang aman. Tidak bersungsinya sistem ini pertama dilaporkan pada 3 Januari 2021, atau enam hari sebelum kecelakaan.
Namun kemudian dilakukan perbaikan dan bisa berfungsi dengan baik. Tapi baru sehari berselang, 4 Januari 2021, authrottle kembali dilaporkan tidak berfungsi. Perbaikan dilakukan dan belum berhasil sehingga dimasukkan pada daftar penundaan perbaikan atau Deferred Maintenance Item (DMI).
DMI adalah hal yang biasa. Penundaan itu umumnya dapat dilakukan sampai sepuluh hari. Setelah itu, tanggal 5 Januari 2021, dilakukan perbaikan dengan hasil baik dan DMI ditutup.
“Tidak ditemukan catatan adanya DMI di buku catatan perawatan sampai dengan 9 Januari 2021,” ujar Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers laporan awal (preliminary report) investigasi SJ-182 di Jakarta, seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group), Rabu (10/2).
Hasil investigasi juga menemukan, pada 25 Desember 2020, sempat ditemukan juga penunjuk kecepatan (Mach/Airspeed Indicator) di sisi sebelah kanan rusak. Perbaikan yang dilakukan belum berhasil dan dimasukkan ke dalam daftar penundaan perbaikan kategori C.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini