KNKT Sudah Dapat Rekaman dan Data Pergerakan Sriwijaya Air

KalbarOnline.com – Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak mengalami hilang kontak pada pukul 14.40 WIB. Setelahnya, diketahui bahwa pesawat tersebut jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, dalam penyidikan penyebab jatuhnya pesawat, timnya telah mengumpulkan rekaman percakapan antara pilot dan petugas.

’’Tim juga sudah mengirim dua orang untuk melakukan pengumpulan data di Perum LPPNPI atau Airnav Indonesia dan sudah mengumpulkan rekaman berikut transkrip pembicaraan antara pilot dengan lalu lintas udara,’’ jelasnya dalam keterangan video yang diterima KalbarOnline.com pada Minggu (10/1).

Tim juga sudah berhasil mendapatkan data mentah dari data radar pergerakan pesawat yang akan menjadi bahan kajian tragedi tersebut. Selain itu, timnya juga telah melakukan pendalaman kasus dengan para petugas. ’’Tim sudah melakukan wawancara dengan petugas lalu lintas udara yang kemarin bertugas mengendalikan penerbangan yang mengalami kecelakaan. Belum semuanya tuntas dilakukan, untuk selanjutnya masih akan ada beberapa interview yang akan dilakukan,’’ imbuhnya.

Baca Juga :  Athar Rizky Riawan Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi, Jasa Raharja Kalbar Serahkan Santunan Kepada Ahli Waris

Terkait dengan proses Search and Rescue (SAR), pihaknya telah menerima beberapa komponen daripada serpihan pesawat berjenis Boeing 737-500 tersebut. Mulai dari Ground Proximity and Warning System atau sistem dasar kedekatan peringatan hingga pintu pesawat.

’’Hari ini sudah menerima beberapa komponen dan ada beberapa yang sudah di identifikasi, yaitu berupa beberapa instrumen pesawat ada GPWS dan radio altimeter, kemudian juga alat peluncur darurat, ini nanti akan kita identifikasi dari pintu sebelah mana, karena di pesawat itu ada 4 (pintu),’’ terangnya. ’’Kemudian bagian-bagian pesawat yang sudah bisa diidentifikasi, umumnya dari bagian ekor sebelah bawah, tetapi kita belum bisa menentukan apakah sebelah kiri atau sebelah kanan,’’ tandas Nurcahyo. (*)

Baca Juga :  Paulus dan Indra Selamat Gara-gara Harga Rapid Test Rp 2,6 Juta

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment