Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 20 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Polda Metro Jaya memastikan tidak akan segan menindak tegas massa unjuk rasa yang berbuat anarkis. Namun, petugas akan mengedepankan tindakam preemtif dan preventif dalam melakukan pengamanan. Penegakan hukum merupakan pilihan terakhir yang diambil kepolisian.
“Kelompok yang memang niatnya melakukan kerusuhan akan kita tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa (20/10).
Yusri mengatakan, berkaca dari unjuk rasa sebelumnya, kerap kali muncul kelompok perusuh menjelang sore hari. Kondisi ini yang menjadi fokus utama aparat gabungan.
“Yang rawan waktu mau selesai itu ada lintas ganti. Lintas ganti ini adalah orang-orang yang memang niatnya untuk kerusuhan beberapa kali dalam beberapa unjuk rasa, kemarin kita sudah mengamankan mereka,” imbuhnya.
Kebanyakan massa perusuh ini didominasi oleh pelajar. Mereka tidak ada niatan untuk menggelr unjuk rasa, mereka hanya digerakan untuk berbuat anarkis. Atas dasar itu, massa yang menggelar unjuk rasa diminta untuk tertib dan tidak anarkis.
“Kepolisian tidak akan segan-segan untuk represif dalam hal ini perusuh-perusuh yang membuat kerusuhan dengan merusak fasilitas umum, pos kepolisian, atau kekerasan-kekerasan lain,” pungkas Yusri.
Diketahui, hari ini kelompok mahasiswa dan buruh akan menggelar unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja. Orasi akan dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Monas, Jakarta Pusat. Unjuk rasa kali ini juga bertepatan dengan 1 tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
KalbarOnline.com – Polda Metro Jaya memastikan tidak akan segan menindak tegas massa unjuk rasa yang berbuat anarkis. Namun, petugas akan mengedepankan tindakam preemtif dan preventif dalam melakukan pengamanan. Penegakan hukum merupakan pilihan terakhir yang diambil kepolisian.
“Kelompok yang memang niatnya melakukan kerusuhan akan kita tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa (20/10).
Yusri mengatakan, berkaca dari unjuk rasa sebelumnya, kerap kali muncul kelompok perusuh menjelang sore hari. Kondisi ini yang menjadi fokus utama aparat gabungan.
“Yang rawan waktu mau selesai itu ada lintas ganti. Lintas ganti ini adalah orang-orang yang memang niatnya untuk kerusuhan beberapa kali dalam beberapa unjuk rasa, kemarin kita sudah mengamankan mereka,” imbuhnya.
Kebanyakan massa perusuh ini didominasi oleh pelajar. Mereka tidak ada niatan untuk menggelr unjuk rasa, mereka hanya digerakan untuk berbuat anarkis. Atas dasar itu, massa yang menggelar unjuk rasa diminta untuk tertib dan tidak anarkis.
“Kepolisian tidak akan segan-segan untuk represif dalam hal ini perusuh-perusuh yang membuat kerusuhan dengan merusak fasilitas umum, pos kepolisian, atau kekerasan-kekerasan lain,” pungkas Yusri.
Diketahui, hari ini kelompok mahasiswa dan buruh akan menggelar unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja. Orasi akan dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Monas, Jakarta Pusat. Unjuk rasa kali ini juga bertepatan dengan 1 tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini