KalbarOnline.com — Warga Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang tak mempermasalahkan penjualan tanah kepada perusahaan pengembang perumahan.
Hal tersebut ditegaskan salah satu tokoh masyarakat Pantura Kabupaten Tangerang, Sidik. Ia mengaku menjual tanah tanpa ada intervensi dengan harga yang sesuai.
“Justru harga tanah lebih bagus dengan adanya pengembangan,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis, (29/10/2020).
Sidik menerangkan sebelum menjual tanah harganya tidak seberapa. Tetapi setelah ditawar perusahaan harganya naik. Artinya, perekonomian kehidupan warga pantura meningkat.
“Warga tidak sulit menjual tanah. Bahkan, harganya layak sesuai dengan pasaran,” ujarnya.
Selain itu, sambung Sidik, proses pembebasan tanah tersebut dilakukan secara terbuka dengan menghadirkan kepala dan aparatur desa serta penjual.
“Dihadapan perangkat desa, penjual tanah langsung membawa dokumen kepemilikan tanah yang sah. Jadi transaksinya transparan dan terbuka,” terangnya.
Kata dia, pembebasan lahan milik warga tidak ada persoalan. Sebaliknya, dengan adanya rencana pembangunan perumahan menghidupkan perekonomian warga di Pantura Kabupaten Tangerang.
“Pembangunan kita dukung selama memberikan sisi positif bagi warga,” tandasnya.
Sebelumnya, Pemkab Tangerang berencana membangun akses tol Bandara Soekarno Hatta – Kohod Pembangunan infrastruktur jalan ini memiliki panjang sekitar 13 kilometer.
Tol ini nanti akan mengambil rute, Kohod Pakuhaji – Sepatan Timur hingga Negalasari, dengan nilai investasi yang mencapai trilyunan rupiah. (ind)
Comment