Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 30 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Bukan rahasia lagi kalau pandemi Covid-19 yang melanda dunia menghantam banyak sektor bisnis, tak terkecuali industri smartphone. Sejak Covid-19 merebak awal tahun lalu, keputusan pemerintah di seluruh dunia memberlakukan lockdown membuat banyak kegiatan bisnis terguncang.
Akibatnya, tak sedikit masyarakat kehilangan pekerjaan. Hal tersebut membuat daya beli menurun termasuk untuk pembelian smartphone baru dengan masyarakat lebih memilih menggunakan uangnya untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak.
Kini, pasar smartphone global dilaporkan mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Ini berdasarkan laporan dari Counterpoint yang menyebut kalau di kuartal ketiga (Q3) 2020 ini, pasar smartphone global mulai kembali mengalami lonjakan.
Dalam laporan di laman resminya, Counterpoint menyebut pasar smartphone global di Q3 turun 4 persen Year on Year (YoY) tetapi tumbuh 32 persen Quarter on Quarter (QoQ) menjadi 366 juta unit pada Q3 2020. Menurut penelitian terbaru dari Counterpoint’s Market Monitor Service, pemulihan ini didorong oleh semua pasar utama, seperti Amerika Serikat (AS), India, dan Amerika Latin, yang perlahan kembali normal karena kondisi lockdown yang berkurang.
Mengomentari dinamika pasar secara keseluruhan, Associate Director Tarun Pathak mengatakan, kondisi lockdown yang berkurang di semua pasar utama kembali membuka jalan bagi ekspor dan impor, sehingga merampingkan rantai pasokan lagi. Selain itu, permintaan yang terpendam karena lockdown membantu pasar smartphone untuk pulih.
“Masalah pasokan diselesaikan karena unit manufaktur di Tiongkok dan Vietnam telah mulai beroperasi pada level normal mereka, sementara di India, mereka beroperasi pada 80 persen level sebelum Covid-19. Di pasar seperti AS dan Eropa, peningkatan ‘kembali ke sekolah’ yang sederhana pada kuartal tersebut membantu pasar untuk pulih,” ungkap Tarun.
KalbarOnline.com – Bukan rahasia lagi kalau pandemi Covid-19 yang melanda dunia menghantam banyak sektor bisnis, tak terkecuali industri smartphone. Sejak Covid-19 merebak awal tahun lalu, keputusan pemerintah di seluruh dunia memberlakukan lockdown membuat banyak kegiatan bisnis terguncang.
Akibatnya, tak sedikit masyarakat kehilangan pekerjaan. Hal tersebut membuat daya beli menurun termasuk untuk pembelian smartphone baru dengan masyarakat lebih memilih menggunakan uangnya untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak.
Kini, pasar smartphone global dilaporkan mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Ini berdasarkan laporan dari Counterpoint yang menyebut kalau di kuartal ketiga (Q3) 2020 ini, pasar smartphone global mulai kembali mengalami lonjakan.
Dalam laporan di laman resminya, Counterpoint menyebut pasar smartphone global di Q3 turun 4 persen Year on Year (YoY) tetapi tumbuh 32 persen Quarter on Quarter (QoQ) menjadi 366 juta unit pada Q3 2020. Menurut penelitian terbaru dari Counterpoint’s Market Monitor Service, pemulihan ini didorong oleh semua pasar utama, seperti Amerika Serikat (AS), India, dan Amerika Latin, yang perlahan kembali normal karena kondisi lockdown yang berkurang.
Mengomentari dinamika pasar secara keseluruhan, Associate Director Tarun Pathak mengatakan, kondisi lockdown yang berkurang di semua pasar utama kembali membuka jalan bagi ekspor dan impor, sehingga merampingkan rantai pasokan lagi. Selain itu, permintaan yang terpendam karena lockdown membantu pasar smartphone untuk pulih.
“Masalah pasokan diselesaikan karena unit manufaktur di Tiongkok dan Vietnam telah mulai beroperasi pada level normal mereka, sementara di India, mereka beroperasi pada 80 persen level sebelum Covid-19. Di pasar seperti AS dan Eropa, peningkatan ‘kembali ke sekolah’ yang sederhana pada kuartal tersebut membantu pasar untuk pulih,” ungkap Tarun.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini