KalbarOnline.com – Bukan rahasia lagi kalau pandemi Covid-19 yang melanda dunia menghantam banyak sektor bisnis, tak terkecuali industri smartphone. Sejak Covid-19 merebak awal tahun lalu, keputusan pemerintah di seluruh dunia memberlakukan lockdown membuat banyak kegiatan bisnis terguncang.
Akibatnya, tak sedikit masyarakat kehilangan pekerjaan. Hal tersebut membuat daya beli menurun termasuk untuk pembelian smartphone baru dengan masyarakat lebih memilih menggunakan uangnya untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak.
Kini, pasar smartphone global dilaporkan mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Ini berdasarkan laporan dari Counterpoint yang menyebut kalau di kuartal ketiga (Q3) 2020 ini, pasar smartphone global mulai kembali mengalami lonjakan.
Dalam laporan di laman resminya, Counterpoint menyebut pasar smartphone global di Q3 turun 4 persen Year on Year (YoY) tetapi tumbuh 32 persen Quarter on Quarter (QoQ) menjadi 366 juta unit pada Q3 2020. Menurut penelitian terbaru dari Counterpoint’s Market Monitor Service, pemulihan ini didorong oleh semua pasar utama, seperti Amerika Serikat (AS), India, dan Amerika Latin, yang perlahan kembali normal karena kondisi lockdown yang berkurang.
Mengomentari dinamika pasar secara keseluruhan, Associate Director Tarun Pathak mengatakan, kondisi lockdown yang berkurang di semua pasar utama kembali membuka jalan bagi ekspor dan impor, sehingga merampingkan rantai pasokan lagi. Selain itu, permintaan yang terpendam karena lockdown membantu pasar smartphone untuk pulih.
“Masalah pasokan diselesaikan karena unit manufaktur di Tiongkok dan Vietnam telah mulai beroperasi pada level normal mereka, sementara di India, mereka beroperasi pada 80 persen level sebelum Covid-19. Di pasar seperti AS dan Eropa, peningkatan ‘kembali ke sekolah’ yang sederhana pada kuartal tersebut membantu pasar untuk pulih,” ungkap Tarun.
Comment