Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 30 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Tiongkok bereaksi atas sikap dan kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo ke sejumlah negara Asia baru-baru ini. Salah satunya yakni Srilanka dan Indonesia. Dalam kunjungan Pompeo, Tiongkok menilai AS memaksa negara-negara lain untuk memihak AS.
Dilansir dari China.org, Jumat (30/10), yang mengutip Xinhua, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin, Rabu (28/10), menilai langkah pejabat AS, salah satunya Mike Pompeo, memaksa negara-negara kecil dan menengah untuk memihak.
“Sangat terlihat beberapa pejabat AS untuk memaksa negara kecil dan menengah untuk memihak,” kata Wang Wenbin, ketika mengomentari kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Sri Lanka.
Sebelum kunjungannya, dilaporkan bahwa Amerika Serikat mungkin akan meminta negara Asia Selatan itu untuk membuat pilihan sulit terkait hubungannya dengan Tiongkok. Wang menekankan bahwa Tiongkok dan Sri Lanka adalah tetangga yang secara tradisional bersahabat.
“Kedua negara telah mengembangkan hubungan bilateral dengan mengingat Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai, dan bekerja sama berdasarkan pijakan yang sama dan saling menguntungkan, yang secara substansial telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sri Lanka,” katanya.
“Ini adalah fakta yang tidak bisa digoyahkan oleh noda apa pun,” katanya.
“Kami akan terus bekerja dengan Sri Lanka untuk memperdalam dan memperluas kemitraan kerja sama strategis bilateral, memberikan manfaat bagi kedua bangsa, dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas regional,” jelas Wang.
Begitu juga dalam kunjungan Pompeo ke Indonesia. Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian marah dan tersinggung dengan pernyataan Pompeo. Dia menyebut AS sebagai provokator.
Menurutnya merupakan pilihan historis sekaligus pilihan rakyat yang memungkinkan Partai Komunis Tiongkok menjadi pemandu rakyat Tiongkok dalam melangkah pada jalur perkembangan yang sesuai dengan kondisi nasional Tiongkok sendiri. Tiongkok berkomitmen untuk membangun kerja sama bersahabat dengan negara-negara lain atas dasar Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai. Tiongkok juga berkomitmen untuk tidak mengekspor ideologinya ataupun mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
“Namun, AS justru meluncurkan apa yang disebut ‘Perang Dingin Baru’, memprovokasi pertentangan ideologi, dan membangkitkan ‘revolusi berwarna’ di berbagai belahan dunia. AS juga secara brutal mengintervensi urusan dalam negeri negara lain, bahkan tidak segan menggunakan perang dan mendatangkan malapetaka bagi dunia,” kata Dubes Xiao Qian.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Tiongkok bereaksi atas sikap dan kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo ke sejumlah negara Asia baru-baru ini. Salah satunya yakni Srilanka dan Indonesia. Dalam kunjungan Pompeo, Tiongkok menilai AS memaksa negara-negara lain untuk memihak AS.
Dilansir dari China.org, Jumat (30/10), yang mengutip Xinhua, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin, Rabu (28/10), menilai langkah pejabat AS, salah satunya Mike Pompeo, memaksa negara-negara kecil dan menengah untuk memihak.
“Sangat terlihat beberapa pejabat AS untuk memaksa negara kecil dan menengah untuk memihak,” kata Wang Wenbin, ketika mengomentari kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Sri Lanka.
Sebelum kunjungannya, dilaporkan bahwa Amerika Serikat mungkin akan meminta negara Asia Selatan itu untuk membuat pilihan sulit terkait hubungannya dengan Tiongkok. Wang menekankan bahwa Tiongkok dan Sri Lanka adalah tetangga yang secara tradisional bersahabat.
“Kedua negara telah mengembangkan hubungan bilateral dengan mengingat Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai, dan bekerja sama berdasarkan pijakan yang sama dan saling menguntungkan, yang secara substansial telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sri Lanka,” katanya.
“Ini adalah fakta yang tidak bisa digoyahkan oleh noda apa pun,” katanya.
“Kami akan terus bekerja dengan Sri Lanka untuk memperdalam dan memperluas kemitraan kerja sama strategis bilateral, memberikan manfaat bagi kedua bangsa, dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas regional,” jelas Wang.
Begitu juga dalam kunjungan Pompeo ke Indonesia. Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian marah dan tersinggung dengan pernyataan Pompeo. Dia menyebut AS sebagai provokator.
Menurutnya merupakan pilihan historis sekaligus pilihan rakyat yang memungkinkan Partai Komunis Tiongkok menjadi pemandu rakyat Tiongkok dalam melangkah pada jalur perkembangan yang sesuai dengan kondisi nasional Tiongkok sendiri. Tiongkok berkomitmen untuk membangun kerja sama bersahabat dengan negara-negara lain atas dasar Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai. Tiongkok juga berkomitmen untuk tidak mengekspor ideologinya ataupun mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
“Namun, AS justru meluncurkan apa yang disebut ‘Perang Dingin Baru’, memprovokasi pertentangan ideologi, dan membangkitkan ‘revolusi berwarna’ di berbagai belahan dunia. AS juga secara brutal mengintervensi urusan dalam negeri negara lain, bahkan tidak segan menggunakan perang dan mendatangkan malapetaka bagi dunia,” kata Dubes Xiao Qian.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini