KalbarOnline.com – Pemerintah Korea Selatan bersiap menerapkan aturan untuk mendisiplinkan penggunaan masker. Demi pencegahan Covid-19, pemakaian masker diatur ketat selama warga berada di luar ruangan. Pemerintah bahkan bakal menerapkan denda bagi siapa saja yang tidak memakai masker mulai pertengahan bulan ini.
Dibanding negara-negara lainnya, pencegahan penularan Covid-19 di Korsel terbilang rendah. Meski begitu, lima hari terakhir kasus harian di negara yang dipimpin Presiden Moon Jae-in tersebut naik. Tiap hari ada lebih dari 100 kasus.
- Baca juga: Peneliti AS Temukan Masker Kain yang Bisa Nonaktifkan Virus Korona
Badan Pencegahan dan Kontrol Penyakit Korea menyatakan bahwa kenaikan kasus terjadi di beberapa tempat seperti sekolah-sekolah, panti jompo, dan juga acara-acara keluarga.
Sejatinya, pemerintah sudah menerapkan aturan wajib masker. Tapi, hanya di 12 tempat yang termasuk risiko tinggi. Misalnya, tempat karaoke dan bar. Pada 7 November nanti, diperluas dengan tambahan 23 tempat lainnya. Di antaranya, spa, tempat pernikahan, salon rambut, dan taman hiburan.
Terhitung mulai 13 November, mereka yang melanggar aturan bermasker di tempat-tempat yang sudah ditentukan tersebut akan didenda KRW 100 ribu atau setara dengan Rp 1,3 juta. Sementara itu, pemilik tempat yang membiarkan pelanggaran akan didenda sekitar KRW 3 juta atau Rp 38,8 juta.
’’Wabah Covid-19 yang berkepanjangan tidak dapat dihindari sampai pengobatan dan vaksinnya ada,’’ tegas Menteri Kesehatan Korsel Park Neung-hoo seperti dikutip The Guardian.
Dari Eropa, Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer harus menjalani isolasi mandiri karena kontak dengan orang yang positif Covid-19. Dia dites negatif, tapi dia ingin berjaga-jaga.
Setali tiga uang, Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bernasib sama seperti Kramp-Karrenbauer. Dia isolasi mandiri setelah kontak dengan orang yang positif Covid-19. Dia tidak memiliki gejala apa pun, tapi isolasi harus dilakukan sesuai denga protokol WHO. Ghebreyesus bakal bekerja dari rumah.
’’Penting bagi kita semua untuk patuh pada panduan kesehatan. Ini adalah cara kami memutus rantai penularan Covid-19, menekan virus dan melindungi sistem kesehatan,” cuitnya di akun Twitter-nya.
Sementara itu, sumber di Istana Buckingham, Inggris, memaparkan pada BBC bahwa Pangeran William tertular Covid-19 April lalu. Duke of Cambridge tidak mengumumkannya ke publik karena tidak ingin membuat siapa pun khawatir. Suami Kate Middleton itu tetap bekerja dari rumah via telepon dan panggilan video.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment