Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 04 November 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk segera menyampaikan permintaan maaf kepada umat Islam dunia. Ia juga menuntut Macron mengubah sikap dan pandangannya yang melegalkan karikatur penghinaan terhadap Nabi Muhammad.
Menurut Jazuli, langkah tersebut bisa meredakan kegaduhan dan menjadi titik balik mempromosikan perdamaian dunia.
“Kegaduhan karikatur Nabi Muhammad bisa selesai jika Macron dengan besar hati meminta maaf kepada umat Islam dunia atas sikap dan pandangannya yang mendukung dan menguzinkan penyebaran karikatur penghinaan kepada Nabi Muhammad,” ujar Jazuli kepada wartawan, Rabu (4/11).
Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, Macron sebagai pemimpin negara modern seharusnya menghormati dan memedomani prinsip-prinsip HAM universal bahwa agama dan keyakinan merupakan hak yang harus dihormati. Untuk itu setiap warga dunia harus mengembangkan sikap toleransi dan tidak menyinggung agama dan keyakinan lain.
“Kebebasan berekspresi selalu punya batasan yaitu penghormatan terhadap keyakinan dan tidak melukai perasaan umat lain. Ada perbedaan mendasar antara kebebasan dan kesengajaan untuk menghina, mengolok-olok dan merendahkan. Apalagi hal itu ditujukan kepada Nabi yang sangat dimuliakan oleh 1,9 miliar umat Islam dunia,” katanya.
Menurut Wakil Presiden Forum Parlemen Muslim Dunia ini, Macron harusnya mencontoh sikap pemimpin dunia lainnya yang dengan tegas tidak akan mengizinkan penerbitan karikatur penghinaan kepada Nabi Muhammad seperti yang diekspresikan oleh Pemimpin Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
“Bersikaplah gentleman dengan meminta maaf kepada umat Islam dunia. Selanjutnya, mari promosikan ketertiban dan perdamaian dunia dengan mendukung kebebasan yang bertanggung jawab, yang tidak melukai umat Islam dunia dan umat agama manapun,” pungkasnya.
KalbarOnline.com – Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk segera menyampaikan permintaan maaf kepada umat Islam dunia. Ia juga menuntut Macron mengubah sikap dan pandangannya yang melegalkan karikatur penghinaan terhadap Nabi Muhammad.
Menurut Jazuli, langkah tersebut bisa meredakan kegaduhan dan menjadi titik balik mempromosikan perdamaian dunia.
“Kegaduhan karikatur Nabi Muhammad bisa selesai jika Macron dengan besar hati meminta maaf kepada umat Islam dunia atas sikap dan pandangannya yang mendukung dan menguzinkan penyebaran karikatur penghinaan kepada Nabi Muhammad,” ujar Jazuli kepada wartawan, Rabu (4/11).
Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, Macron sebagai pemimpin negara modern seharusnya menghormati dan memedomani prinsip-prinsip HAM universal bahwa agama dan keyakinan merupakan hak yang harus dihormati. Untuk itu setiap warga dunia harus mengembangkan sikap toleransi dan tidak menyinggung agama dan keyakinan lain.
“Kebebasan berekspresi selalu punya batasan yaitu penghormatan terhadap keyakinan dan tidak melukai perasaan umat lain. Ada perbedaan mendasar antara kebebasan dan kesengajaan untuk menghina, mengolok-olok dan merendahkan. Apalagi hal itu ditujukan kepada Nabi yang sangat dimuliakan oleh 1,9 miliar umat Islam dunia,” katanya.
Menurut Wakil Presiden Forum Parlemen Muslim Dunia ini, Macron harusnya mencontoh sikap pemimpin dunia lainnya yang dengan tegas tidak akan mengizinkan penerbitan karikatur penghinaan kepada Nabi Muhammad seperti yang diekspresikan oleh Pemimpin Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
“Bersikaplah gentleman dengan meminta maaf kepada umat Islam dunia. Selanjutnya, mari promosikan ketertiban dan perdamaian dunia dengan mendukung kebebasan yang bertanggung jawab, yang tidak melukai umat Islam dunia dan umat agama manapun,” pungkasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini