F1 Arab Saudi Disebut Upaya Pengalihan Perhatian pada Pelanggaran HAM

KalbarOnline.com – Formula 1 (F1) akhirnya memastikan Arab Saudi masuk dalam kalender balap musim 2021. Jeddah Corniche akan menjadi venue penyelenggaraan balapan F1 pertama di Arab Saudi.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Balapan itu dijadwalkan berlangsung pada November tahun depan. Selanjutnya, kerja sama jangka panjang F1 dengan Federasi Balap Mobil dan Motor Arab Saudi (SAMF) diperkirakan berdurasi 10 tahun.

Balapan perdana di Arab Saudi nanti berlangsung pada malam hari. Kebetulan, Jeddah Corniche berada di sepanjang tepi Laut Merah. Jadi, pengunjung bisa mendapat sajian pemandangan pantai. ”Kami sangat senang menyambut Arab Saudi ke F1 untuk musim 2021,” kata Chase Carey, chairman sekaligus CEO F1, dilansir laman resmi F1.

  • Baca Juga: Lewis Hamilton Buka Wacana Tinggalkan Mercedes

Carey menyebut Arab Saudi sebagai negara yang cepat beradaptasi dengan penyelenggaraan olahraga internasional. Sebelumnya, mereka menjadi tuan rumah salah satu seri Formula E sejak musim 2018–2019.

Selain itu, Reli Dakar berhasil dihelat di Arab Saudi mulai tahun ini. Duel tinju dunia antara Anthony Joshua versus Andy Ruiz Jr pada Desember tahun lalu juga berlangsung di Arab Saudi.

Baca Juga :  Xi Jinping Berharap Harga Vaksin Covid-19 Terjangkau Masyarakat Dunia

F1 sudah lama membidik pasar Timur Tengah. Musim ini F1 mempertahankan GP Abu Dhabi dan Bahrain. Bahkan, Bahrain dijadwalkan menyelenggarakan balapan ganda di Sirkuit Internasional Bahrain, Sakhir, pada 29 November dan 6 Desember 2020.

Menpora Arab Saudi Abdulaziz bin Turki Al Faisal Al Saud menjelaskan, masyarakatnya ingin terlibat langsung dalam pergelaran akbar ajang olahraga. Salah satunya adalah F1. Menurut dia, menjadi tuan rumah diharapkan memberikan kesan penting dari Jeddah kepada dunia. ”Bagi masyarakat Saudi, ini bakal menjadi impian yang menjadi kenyataan,” terang Abdulaziz.

Sejumlah bos tim F1 turut menyambut kehadiran F1 di kalender balap musim depan. Team Principal Mercedes Toto Wolff percaya F1 membawa perubahan besar. ”Aku pernah menyaksikan Formula E di Riyadh tahun lalu dan sangat terkesan dengan perubahan yang kulihat,” katanya dilansir Motorsport Week.

Wolff menyatakan, tidak ada pemisahan bagi penonton laki-laki dan perempuan untuk menikmati ajang olahraga di tempat yang sama. ”Aku yakin kami harus melakukan apa pun yang bisa dilakukan agar dunia menjadi tempat yang lebih baik,” tuturnya.

Baca Juga :  Salah Fatal Memasang Ban, Mercedes Dijatuhi Denda Rp 342 Juta

Bos Ferrari Mattia Binotto turut mendukung pernyataan Wolff. ”Menurutku, olahraga selalu memberikan pesan positif,” ujarnya.

Di tengah gelombang dukungan race di Arab Saudi tahun depan, ternyata ada kritik yang datang dari sejumlah pihak. ”Ini adalah bagian dari strategi untuk mengalihkan perhatian atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Arab Saudi,” tegas Minky Worden, direktur Human Right Watch (HRW) yang mengawasi olahraga, dilansir London Evening Standard.

HRW mengingatkan bahwa F1 berkomitmen menjunjung pelaksanaan HAM.

Sementara itu, Team Principal Red Bull Christian Horner menuturkan bahwa olahraga dan politik seharusnya tidak boleh digabung. Menurut dia, tim pabrikan F1 wajib percaya kepada Liberty Media selaku pemegang hak komersial ajang balap jet darat tersebut.

”Ketika mendaftar untuk kejuaraan dunia, kami tidak menentukan ke mana seri balap berlangsung. Kami mendaftar untuk balapan di setiap seri,” tegas Horner.

Comment