Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 14 November 2020 |
KalbarOnline.com – Setelah absen meraih medali pada hari pertama, lifter tanah air akhirnya berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja Virtual yang berlangsung di Peru (13/11).
Muhammad Fathir yang tampil di kelas 61 kg merebut dua medali emas dan satu perak. Fathir meraih emas di angkatan clean and jerk seberat 150 kg dan total angkatan seberat 263 kg. Sementara itu, perak yang diraihnya melalui angkatan snatch seberat 113 kg.
Meski berhasil menggondol dua medali emas, Fathir belum puas. Sebab, di nomor clean and jerk, catatan terbaiknya adalah 154 kg. Itu dicatatkannya pada Kejuaraan Angkat Besi Junior dan Remaja di Uzbekistan Februari lalu.
Fathir sudah berupaya meningkatkan angkatannya menjadi 155 kg. Namun, targetnya gagal dicapai. ”Saya sudah berupaya sebaik mungkin dan berusaha melampaui angkatan sebelumnya, tapi belum beruntung,” bebernya kemarin.
Selain itu, di nomor snatch, peluang Fathir untuk merebut medali emas terbuka lebar setelah berhasil menorehkan angkatan seberat 112 kg di angkatan pertama dan menaikkan 1 kg di angkatan kedua menjadi 113 kg.
Sayang, pada angkatan ketiga, Fathir yang mencoba untuk melampaui total angkatannya di kejuaraan sebelumnya di Uzbekistan seberat 119 kg menjadi 122 kg dianggap wasit kurang sempurna.
Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono kecewa dengan kegagalan Fathir meraih emas di nomor snatch. Kegagalan Fathir tersebut disebutnya karena kesalahan panitia yang memberikan waktu pendek kepada Indonesia untuk mengubah berat angkatan dari 122 kg menjadi 117 kg.
KalbarOnline.com – Setelah absen meraih medali pada hari pertama, lifter tanah air akhirnya berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja Virtual yang berlangsung di Peru (13/11).
Muhammad Fathir yang tampil di kelas 61 kg merebut dua medali emas dan satu perak. Fathir meraih emas di angkatan clean and jerk seberat 150 kg dan total angkatan seberat 263 kg. Sementara itu, perak yang diraihnya melalui angkatan snatch seberat 113 kg.
Meski berhasil menggondol dua medali emas, Fathir belum puas. Sebab, di nomor clean and jerk, catatan terbaiknya adalah 154 kg. Itu dicatatkannya pada Kejuaraan Angkat Besi Junior dan Remaja di Uzbekistan Februari lalu.
Fathir sudah berupaya meningkatkan angkatannya menjadi 155 kg. Namun, targetnya gagal dicapai. ”Saya sudah berupaya sebaik mungkin dan berusaha melampaui angkatan sebelumnya, tapi belum beruntung,” bebernya kemarin.
Selain itu, di nomor snatch, peluang Fathir untuk merebut medali emas terbuka lebar setelah berhasil menorehkan angkatan seberat 112 kg di angkatan pertama dan menaikkan 1 kg di angkatan kedua menjadi 113 kg.
Sayang, pada angkatan ketiga, Fathir yang mencoba untuk melampaui total angkatannya di kejuaraan sebelumnya di Uzbekistan seberat 119 kg menjadi 122 kg dianggap wasit kurang sempurna.
Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono kecewa dengan kegagalan Fathir meraih emas di nomor snatch. Kegagalan Fathir tersebut disebutnya karena kesalahan panitia yang memberikan waktu pendek kepada Indonesia untuk mengubah berat angkatan dari 122 kg menjadi 117 kg.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini