KalbarOnline.com – Beberapa hari ini, pembirataan diramiakan dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air disambut hangat ribuan simpatisannya di seluruh Indonesia. Hingga diikuti sejumlah acara yang menimbulkan kerumunan saat negara ini masih belum bebas dari pandemi Covid-19.
Istilah habib pun kembali ramai diberbincangkan banyak orang. Ada yang menyebut habib adalah sebutan kepada mereka yang berasal dari keturunan Rasulullah Saw. Namun ada juga masih meragukan keaslian Habib sebagai keturunan Rasul.
Vido budayawan sekaligus Ulama Emha Ainun Najib atau Cak Nun kembali viral. Cak Nun mengatakan penyebutan Habib Rizieq Shihab dinilai tidak tepat. Seharusnya, Rizieq, dipanggil dengan panggilan Syarief.
“Habib Rizieq, dia bukan habib tapi Syarief Rizieq,” ujarnya dalam ceramah daring yang diunggah dalam akun IslamTv19 pada Kamis (12/11/2020).
Dalam ceramahnya dia menjelaskan kata habib merupakan panggilan dari seorang cucu kepada kakeknya.
“Habib, itu maksudnya Mbah, panggilan Kakek untuk Jawa. Lalu Habib Kwitang dulu di Jakarta sama cucunya dipanggil Habib-habib, lalu para tetangga juga ikutan manggil habib. Akhirnya sekarang kalau ada orang Arab dipanggil Habib,” jelas dia.
Panggilan Syarif menurutnya untuk mereka yang keturunan Sayyidina Husein. Sedangkan keturunan Sayyidina Hasan disebut dengan Sayyid. Dia mencontohkan dengan Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri yakni Sayyid Sulaiman yang berarti dari keturunan Sayyidina Hasan.
Sebutan habib juga tidak ada hubungannya dengan darah keturunan Nabi Muhammad. Cak Nun mengakui penyebutan habib di nusantara berbeda dengan negara-negara di Timur Tengah.
Kalau di Timur Tengah, habib adalah orang-orang dari Yaman yang pergi ke Mekkah atau Madinah untuk mencari Rasulullah karena mereka sangat kagum dan mencintai beliau. Lalu, mereka disebut habib atas rasa cintanya kepada Rasulullah.
Sementara itu, Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen Umar bin Smith mengatakan panggilan Habib untuk seorang Sayyid yang mempunyai ilmu luas khususnya agama, memiliki kegiatan dakwah, serta menjadi panutan bagi jamaah dan masyarakat sekitarnya.
Perlu diketahui, tidak seluruh Sayyid pantas dipanggil habib. Saat ini, lanjutnya, ada degradasi makna Habib yang menjadi panggilan keakraban. Jika kembali dengan sebutan Habib Rizieq Shihab, menurutnya, sebutan habib sangat pantas dengan beberapa alasan.
“Beliau adalah seorang ulama, intelektual muslim, dan seorang da’i. Dari sisi nasab, beliau adalah seorang Sayyid dari marga Bin Shihab. Perlu diketahui jika kita mempelajari sejarah Bani Alawi atau Alawiyin marga Bin Shihab ini dikenal sebagai ahli ilmu, dan terlihat sampai kini,” jelasnya dilansir dari Republika Senin (16/11/2020).
Selain itu, para murid dan jamaahnya sangat mencintainya, yang menjadikannya sebagai seorang habib yang mahbub.
“Dia (Rizieq) pantas dipanggil habib karena kenyataannya memang mahbub, artinya di-cintai oleh para muridnya, jamaahnya, dan sebagian umat Islam. Kalau beliau tidak dicintai, tidak mungkin umat rela berjalan berkilo-kilo meter, berdiri berjam-jam diterik matahari hanya untuk melihat dan menjemput beliau di bandara,” kata pungkasnya. [rif]
Comment