Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 18 November 2020 |
KalbarOnline.com – Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya pengendalian penyebar virus Covid-19. Kolaborasi ini sudah terbukti efektif. Bahkan Thailand dengan cara itu berhasil membuat kasus aktif menjadi 2,43 persen.
Angka tersebut terbilang rendah dibanding negara-negara dunia. Di Indonesia sendiri angka kasus aktof 12,7 persen. Berdasarkan data itu, Indonesia tentu layak meniru cara-cara yang diterapkan di Thailand.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus Covid-19 di Thailand terjadi pada 13 Januari 2020. Pada 10 hari sebelumnya, Thailand telah mengaktivasi program kedaruratan untuk mecegah wabah besar yang melibatkan respon seluruh masyarakat atau full society response.
“Dengan didasari bukti ilmiah dan didukung kepemimpinan kolektif. Respon ini hasil pembelajaran dari pengalaman penanganan Sars pada tahun 2003,” kata Wiku.
Melalui manajemen kesehatan masyarakat yang baik, sistem kesehatan di Thailand mampu beradaptasi dengan kebutuhan. Dan berhasil menginformasikan dan memobilisasi masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan, deteksi atau testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) maupun treatment (perawatan). Imbasnya pada bulan April dan Mei sudah terlihat penurunan kasus Covid-19.
Dalam penanganan Covid-19 di Thailand, subjek yang berperan penting adalah kader desa, orang-orang biasa yang berkontribusi untuk membantu penanganan Covid-19 di lingkungan terdekat. Jumlahnya saat ini kurang lebih 1 juta orang dari total 69 juta populasi di Thailand.
“Dengan modal nilai gotong royong yang dimiliki Indonesia, sudah seharusnya kesuksean ini dapat kita raih. Bersatunya seluruh elemen masyarakat melawan Covid-19, tanpa terbelah, merupakan kunci kemenangan melawan pandemi ini,” imbuh Wiku.
Peran aktif masyarakat dan pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya, saat ini dibutuhkan untuk dapat meningkatkan 3T yaitu testing, tracing dan treatmen. Sehingga kolabolari antara pemerintah dan masyarakat harus ditingkatkan.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya pengendalian penyebar virus Covid-19. Kolaborasi ini sudah terbukti efektif. Bahkan Thailand dengan cara itu berhasil membuat kasus aktif menjadi 2,43 persen.
Angka tersebut terbilang rendah dibanding negara-negara dunia. Di Indonesia sendiri angka kasus aktof 12,7 persen. Berdasarkan data itu, Indonesia tentu layak meniru cara-cara yang diterapkan di Thailand.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus Covid-19 di Thailand terjadi pada 13 Januari 2020. Pada 10 hari sebelumnya, Thailand telah mengaktivasi program kedaruratan untuk mecegah wabah besar yang melibatkan respon seluruh masyarakat atau full society response.
“Dengan didasari bukti ilmiah dan didukung kepemimpinan kolektif. Respon ini hasil pembelajaran dari pengalaman penanganan Sars pada tahun 2003,” kata Wiku.
Melalui manajemen kesehatan masyarakat yang baik, sistem kesehatan di Thailand mampu beradaptasi dengan kebutuhan. Dan berhasil menginformasikan dan memobilisasi masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan, deteksi atau testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) maupun treatment (perawatan). Imbasnya pada bulan April dan Mei sudah terlihat penurunan kasus Covid-19.
Dalam penanganan Covid-19 di Thailand, subjek yang berperan penting adalah kader desa, orang-orang biasa yang berkontribusi untuk membantu penanganan Covid-19 di lingkungan terdekat. Jumlahnya saat ini kurang lebih 1 juta orang dari total 69 juta populasi di Thailand.
“Dengan modal nilai gotong royong yang dimiliki Indonesia, sudah seharusnya kesuksean ini dapat kita raih. Bersatunya seluruh elemen masyarakat melawan Covid-19, tanpa terbelah, merupakan kunci kemenangan melawan pandemi ini,” imbuh Wiku.
Peran aktif masyarakat dan pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya, saat ini dibutuhkan untuk dapat meningkatkan 3T yaitu testing, tracing dan treatmen. Sehingga kolabolari antara pemerintah dan masyarakat harus ditingkatkan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini