Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 18 November 2020 |
KalbarOnline.com – Aplikasi Muslim Pro belum lama ini diterpa isu terkait penjualan data pengguna ke Militer Amerika Serikat (AS). Muslim Pro sendiri merupakan aplikasi yang familiar menyediakan fitur seperti pengatur waktu salat, pengingat adzan, arah kiblat serta Al-Qur’an dengan terjemahan.
Menanggapi isu tersebut, pihak aplikasi Muslim Pro angkat bicara. Pihaknya membantah isu tersebut dan telah dengan sengaja menjual daya pengguna ke pihak Militer AS. Kabar itu pun sempat ramai dan menjadi pemberitaan di media.
“Kami menyatakan hal tersebut adalah sepenuhnya tidak benar,” bantah pihak aplikasi Muslim Pro melalui keterangan resmi yang diterima KalbarOnline.com.
Pihaknya lebih jauh menyebut bahwa Muslim Pro telah berkomitmen untuk melindungi dan mengamankan privasi para pengguna. Menurut mereka, hal tersebut sangat sensitif dan menjadi tanggung jawab yang sangat serius.
Pihak aplikasi Muslim Pro juga menyebut mereka telah menerapkan pengaturan standar keamanan industri dan tindakan perlindungan serta memilih partner teknologi terdepan untuk menjaga dan mengamankan data pada infrastruktur cloud mereka.
“Selama ini kami juga telah bersikap terbuka dan transparan mengenai informasi pribadi yang kami kumpulkan, simpan, dan proses. Ini kami lakukan karena rasa percaya jutaan umat dan pengguna Muslim Pro setiap hari adalah segalanya bagi kami,” lanjut pihak aplikasi Muslim Pro.
Di sisi lain, selain pada bagian Komunitas, setiap fitur dalam aplikasi Muslim Pro juga bisa diakses tanpa harus mendaftarkan diri atau login. Hal ini memungkinkan adanya anonimitas data yang kami kumpulkan dan proses.
Meski demikian, pihak aplikasi Muslim Pro menyebut mereka memang berbagi data anonim dengan mitra teknologi terpilih mereka. Namun, mereka berdalih partner teknologi mereka diwajibkan untuk mematuhi hukum dan peraturan global seputar perlindungan privasi data.
“Dalam usaha mempersembahkan pelayanan yang lebih baik terhadap para pengguna dan membantu bisnis mengembangkan produk serta jasa mereka, kami berbagi data anonim dengan partner teknologi terpilih yang diwajibkan untuk mematuhi hukum dan peraturan global seputar perllndungan privasi data,” ungkap aplikasi Muslim Pro.
Terkait dengan isu yang berkembang, aplikasi Muslim Pro juga menyebut telah melakukan investigasi internal serta mengulas kembali kebijakan tata kelola data untuk memastikan seluruh data pengguna ditangani sesuai dengan aturan yang ada.
“Selain itu,demi menghormati rasa percaya jutaan pengguna Muslim Pro setiap hari, kami juga memutuskan hubungan kerja sama dengan semua data partner kami termasuk X-Mode, dengan segera,” pungkas pihak aplikasi Muslim Pro.
KalbarOnline.com – Aplikasi Muslim Pro belum lama ini diterpa isu terkait penjualan data pengguna ke Militer Amerika Serikat (AS). Muslim Pro sendiri merupakan aplikasi yang familiar menyediakan fitur seperti pengatur waktu salat, pengingat adzan, arah kiblat serta Al-Qur’an dengan terjemahan.
Menanggapi isu tersebut, pihak aplikasi Muslim Pro angkat bicara. Pihaknya membantah isu tersebut dan telah dengan sengaja menjual daya pengguna ke pihak Militer AS. Kabar itu pun sempat ramai dan menjadi pemberitaan di media.
“Kami menyatakan hal tersebut adalah sepenuhnya tidak benar,” bantah pihak aplikasi Muslim Pro melalui keterangan resmi yang diterima KalbarOnline.com.
Pihaknya lebih jauh menyebut bahwa Muslim Pro telah berkomitmen untuk melindungi dan mengamankan privasi para pengguna. Menurut mereka, hal tersebut sangat sensitif dan menjadi tanggung jawab yang sangat serius.
Pihak aplikasi Muslim Pro juga menyebut mereka telah menerapkan pengaturan standar keamanan industri dan tindakan perlindungan serta memilih partner teknologi terdepan untuk menjaga dan mengamankan data pada infrastruktur cloud mereka.
“Selama ini kami juga telah bersikap terbuka dan transparan mengenai informasi pribadi yang kami kumpulkan, simpan, dan proses. Ini kami lakukan karena rasa percaya jutaan umat dan pengguna Muslim Pro setiap hari adalah segalanya bagi kami,” lanjut pihak aplikasi Muslim Pro.
Di sisi lain, selain pada bagian Komunitas, setiap fitur dalam aplikasi Muslim Pro juga bisa diakses tanpa harus mendaftarkan diri atau login. Hal ini memungkinkan adanya anonimitas data yang kami kumpulkan dan proses.
Meski demikian, pihak aplikasi Muslim Pro menyebut mereka memang berbagi data anonim dengan mitra teknologi terpilih mereka. Namun, mereka berdalih partner teknologi mereka diwajibkan untuk mematuhi hukum dan peraturan global seputar perlindungan privasi data.
“Dalam usaha mempersembahkan pelayanan yang lebih baik terhadap para pengguna dan membantu bisnis mengembangkan produk serta jasa mereka, kami berbagi data anonim dengan partner teknologi terpilih yang diwajibkan untuk mematuhi hukum dan peraturan global seputar perllndungan privasi data,” ungkap aplikasi Muslim Pro.
Terkait dengan isu yang berkembang, aplikasi Muslim Pro juga menyebut telah melakukan investigasi internal serta mengulas kembali kebijakan tata kelola data untuk memastikan seluruh data pengguna ditangani sesuai dengan aturan yang ada.
“Selain itu,demi menghormati rasa percaya jutaan pengguna Muslim Pro setiap hari, kami juga memutuskan hubungan kerja sama dengan semua data partner kami termasuk X-Mode, dengan segera,” pungkas pihak aplikasi Muslim Pro.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini