Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 22 November 2020 |
KalbarOnline.com – Ombudsman Republik Indonesia (ORI) mengharapkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menelisik dugaan terkait wanprestasi pengelolaan pulau wisata Gili Trawangan (GTI) di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“BPK perlu lakukan audit investigasi. Jika merugikan keuangan negara baru KPK menyidik,” kata Anggota Ombudsman RI, Alamsyah Saragih dalam keterangannya, Minggu (22/11).
Menurut Alamsyah, lembaga antirasuah bersama Kejaksaan Tinggi NTB bisa meninjau ulang kontrak pengelolaan pulau wisata Gili Trawangan, untuk menelusuri apakah ada atau tidaknya wanprestasi antara Pemprov NTB dengan PT Gili Trawangan Indah (GTI). Dia menyebut, KPK bisa melakukan penyelidikan jika ada hasil audit investigasi yang dikeluarkan BPK terhadap pengelolaan pulau wisata Gili Trawangan.
Baca juga: KPK Segera Datangi NTB Urus Aset Bermasalah di Gili Trawangan
“Ketua KPK kan pernah menjadi Kapolda NTB, besar kemungkinan paham situasi di sana. KPK lebih paham,” cetus Alamsyah.
Alamsyah menyebut, Ombudsman bisa mengawasi persoalan ini jika ada pihak yang melaporkan. Namun, KPK sudah turun tangan terlebih dulu untuk membantu menyelesaikan persoalan pengelolaan aset di Gili Trawangan Indah.
“Bisa jika ada yang melapor, tapi sudah ditangani KPK. Kita lihat saja kerugian negara itu domainnya BPK dan KPK,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Ombudsman Republik Indonesia (ORI) mengharapkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menelisik dugaan terkait wanprestasi pengelolaan pulau wisata Gili Trawangan (GTI) di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“BPK perlu lakukan audit investigasi. Jika merugikan keuangan negara baru KPK menyidik,” kata Anggota Ombudsman RI, Alamsyah Saragih dalam keterangannya, Minggu (22/11).
Menurut Alamsyah, lembaga antirasuah bersama Kejaksaan Tinggi NTB bisa meninjau ulang kontrak pengelolaan pulau wisata Gili Trawangan, untuk menelusuri apakah ada atau tidaknya wanprestasi antara Pemprov NTB dengan PT Gili Trawangan Indah (GTI). Dia menyebut, KPK bisa melakukan penyelidikan jika ada hasil audit investigasi yang dikeluarkan BPK terhadap pengelolaan pulau wisata Gili Trawangan.
Baca juga: KPK Segera Datangi NTB Urus Aset Bermasalah di Gili Trawangan
“Ketua KPK kan pernah menjadi Kapolda NTB, besar kemungkinan paham situasi di sana. KPK lebih paham,” cetus Alamsyah.
Alamsyah menyebut, Ombudsman bisa mengawasi persoalan ini jika ada pihak yang melaporkan. Namun, KPK sudah turun tangan terlebih dulu untuk membantu menyelesaikan persoalan pengelolaan aset di Gili Trawangan Indah.
“Bisa jika ada yang melapor, tapi sudah ditangani KPK. Kita lihat saja kerugian negara itu domainnya BPK dan KPK,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini