Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 23 November 2020 |
KalbarOnline.com – Wabah pandemi Covid-19 masih terus menyebar di seluruh penjuru dunia. Hal ini berdampak bagi seluruh sektor terutama para pecinta dan pelaku musik yang kini harus memutar otak demi tetap melangsungkan pertunjukan.
Namun, langkah tersebut bukan berarti membuat pelaku musik terdiam. Ini saat yang tepat untuk memanfaatkan teknologi untuk mencari alternatif.
Tak terkecuali di Kabupaten Temanggung, dalam memeriahkan hari jadi Kabupaten Temanggung ke-186, panitia hari jadi kabupaten bersama LPPL Temanggung TV menggelar festival musik virtual (FMV) 10 jam Non Stop.
Festival yang baru pertama kali digelar ini mendapat sambutan antusias dari jajaran band dan musisi lokal dan nasional. Namun, panitia hanya membatasi 20 peserta mengingat terbatasnya waktu. FMV digelar Sabtu 21 November 2020 dimulai pukul 12.00-22.00 wib. Ada dua studio dimanfaatkan, dimana masing-masing diisi 10 band.
Kordinator acara Suryo Pranoto tak menampik FMV kurang greget. Namun, kata dia, FMV menjadi salah satu cara panitia menghadirkan hiburan untuk masyarakat. “Para pecinta musik sendiri tetap bisa merasakan meski hanya dari rumah dan yang terpenting tentu bebas dari paparan virus,” tuturnya.
“Pecinta musik dan masyarakat Temanggung bisa menyaksikan melalui Temanggung TV, live streaming Temanggung TV Official dan Kanal Temanggung186 sampai saat ini tercatat lebih dari 10 ribu follower yang menonton pertunjukan FMV ini,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Panitia FMV yang juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Temanggung, Edy Cahyadi menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pagelaran FMV ini.
“Saya ucapakan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat pada acara ini, terutama masyarakat Temanggung yang begitu antusiasnya menyaksikan melalui Temanggung TV maupun live streaming,” bebernya.
“Dan juga kepada seluruh peserta yang sudah berpartisipasi dan memeriahkan acara FMV 10 jam Nonstop, semoga pandemi ini segera berakhir sehingga tahun-tahun kedepan bisa diselenggarakan lagi festival musik yang lebih baik, untuk menggali bakat dan ide-ide kreatif anak-anak muda Temanggung di bidang music,” imbuhnya.
Edy menambahkan, salah satu band asli Temanggung yang pernah berjaya di era 90-an yakni Band Tisert yang digawangi oleh Wawan terlahir dari festival music. Group band beraliran rock itu sudah malang melintang di berbagai festival musik di Indonesia hingga berbuah manis menjadi jawara festival musik rock Indonesia di tahun 1996.
“Ini menjadi penyemangat tersendiri bagi band-band muda Temanggung untuk terus berkarya,” tuntasnya. [rls/ind]
KalbarOnline.com – Wabah pandemi Covid-19 masih terus menyebar di seluruh penjuru dunia. Hal ini berdampak bagi seluruh sektor terutama para pecinta dan pelaku musik yang kini harus memutar otak demi tetap melangsungkan pertunjukan.
Namun, langkah tersebut bukan berarti membuat pelaku musik terdiam. Ini saat yang tepat untuk memanfaatkan teknologi untuk mencari alternatif.
Tak terkecuali di Kabupaten Temanggung, dalam memeriahkan hari jadi Kabupaten Temanggung ke-186, panitia hari jadi kabupaten bersama LPPL Temanggung TV menggelar festival musik virtual (FMV) 10 jam Non Stop.
Festival yang baru pertama kali digelar ini mendapat sambutan antusias dari jajaran band dan musisi lokal dan nasional. Namun, panitia hanya membatasi 20 peserta mengingat terbatasnya waktu. FMV digelar Sabtu 21 November 2020 dimulai pukul 12.00-22.00 wib. Ada dua studio dimanfaatkan, dimana masing-masing diisi 10 band.
Kordinator acara Suryo Pranoto tak menampik FMV kurang greget. Namun, kata dia, FMV menjadi salah satu cara panitia menghadirkan hiburan untuk masyarakat. “Para pecinta musik sendiri tetap bisa merasakan meski hanya dari rumah dan yang terpenting tentu bebas dari paparan virus,” tuturnya.
“Pecinta musik dan masyarakat Temanggung bisa menyaksikan melalui Temanggung TV, live streaming Temanggung TV Official dan Kanal Temanggung186 sampai saat ini tercatat lebih dari 10 ribu follower yang menonton pertunjukan FMV ini,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Panitia FMV yang juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Temanggung, Edy Cahyadi menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pagelaran FMV ini.
“Saya ucapakan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat pada acara ini, terutama masyarakat Temanggung yang begitu antusiasnya menyaksikan melalui Temanggung TV maupun live streaming,” bebernya.
“Dan juga kepada seluruh peserta yang sudah berpartisipasi dan memeriahkan acara FMV 10 jam Nonstop, semoga pandemi ini segera berakhir sehingga tahun-tahun kedepan bisa diselenggarakan lagi festival musik yang lebih baik, untuk menggali bakat dan ide-ide kreatif anak-anak muda Temanggung di bidang music,” imbuhnya.
Edy menambahkan, salah satu band asli Temanggung yang pernah berjaya di era 90-an yakni Band Tisert yang digawangi oleh Wawan terlahir dari festival music. Group band beraliran rock itu sudah malang melintang di berbagai festival musik di Indonesia hingga berbuah manis menjadi jawara festival musik rock Indonesia di tahun 1996.
“Ini menjadi penyemangat tersendiri bagi band-band muda Temanggung untuk terus berkarya,” tuntasnya. [rls/ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini