Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 23 November 2020 |
KalbarOnline.com – Pangdam Jaya Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman mendapat banyak kritikan usai keputusannya memerintahkan anggotanya menurunkan baliho bergambar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Kritik diarahkan karena dianggap menurunkan baliho bukan kerjaan TNI.
Terkait itu, Dudung menyakini jika pengkritik kebijakannya tidak sebanyak yang mendukung. Selain itu, dia beranggapan para pengkritik tidak tahu peristiwa yang sesungguhnya terjadi sehingga TNI harua turun tangan menertibkan baliho tak berizin.
’’Nah kritikan itu paling sedikit, yang dukungnya banyak, dukungnya lebih banyak. Yang mengkritik itu tidak tahu perjalanannya, ceritanya, bagaimana penurunan baliho,’’ kata Dudung di Kodam Jaya Jayakarta, Jakarta Timur, Senin (23/11).
Dudung menuturkan, penurunan baliho sudah masif dilakukan oleh Satpol PP dibantu oleh Polri dan TNI. Namun, khusus baliho Rizieq mendapat penghadangan dari FPI. Ketika sudah dicopot bahkan baliho kembali dipasang. Sehingga membuat TNI turun tangan.
’’Lah emang dia (FPI) siapa? Organisasi apa? Pemerintah itu jelas organisasinya struktur sudah jelas kok bisa takut sama mereka-mereka itu siapa? Saya tidak ingin ada keresahan-keresahan yang membuat aturan-aturan dia sendiri,’’ jelasnya. Sebagai negara hukum, seluruh warga negara harus bertindak sesuai aturan yang sah. Jika FPI terus bertindak semaunya sendiri, TNI tidak akan segan memberikan tindakan tegas.
”Kepada mereka (FPI) kita sampaikan biar mereka paham tentang hukum yang berlaku, bukan hukumnya dia, hukum yang berlaku di pemerintahan negara Republik Indonesia harus taat kepada hukum dan taat kepada pemerintah kalau dia sebagai warga negara yang baik itu aja,” tegas Dudung. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Pangdam Jaya Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman mendapat banyak kritikan usai keputusannya memerintahkan anggotanya menurunkan baliho bergambar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Kritik diarahkan karena dianggap menurunkan baliho bukan kerjaan TNI.
Terkait itu, Dudung menyakini jika pengkritik kebijakannya tidak sebanyak yang mendukung. Selain itu, dia beranggapan para pengkritik tidak tahu peristiwa yang sesungguhnya terjadi sehingga TNI harua turun tangan menertibkan baliho tak berizin.
’’Nah kritikan itu paling sedikit, yang dukungnya banyak, dukungnya lebih banyak. Yang mengkritik itu tidak tahu perjalanannya, ceritanya, bagaimana penurunan baliho,’’ kata Dudung di Kodam Jaya Jayakarta, Jakarta Timur, Senin (23/11).
Dudung menuturkan, penurunan baliho sudah masif dilakukan oleh Satpol PP dibantu oleh Polri dan TNI. Namun, khusus baliho Rizieq mendapat penghadangan dari FPI. Ketika sudah dicopot bahkan baliho kembali dipasang. Sehingga membuat TNI turun tangan.
’’Lah emang dia (FPI) siapa? Organisasi apa? Pemerintah itu jelas organisasinya struktur sudah jelas kok bisa takut sama mereka-mereka itu siapa? Saya tidak ingin ada keresahan-keresahan yang membuat aturan-aturan dia sendiri,’’ jelasnya. Sebagai negara hukum, seluruh warga negara harus bertindak sesuai aturan yang sah. Jika FPI terus bertindak semaunya sendiri, TNI tidak akan segan memberikan tindakan tegas.
”Kepada mereka (FPI) kita sampaikan biar mereka paham tentang hukum yang berlaku, bukan hukumnya dia, hukum yang berlaku di pemerintahan negara Republik Indonesia harus taat kepada hukum dan taat kepada pemerintah kalau dia sebagai warga negara yang baik itu aja,” tegas Dudung. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini