KalbarOnline.com − Timnas tinju tanah air menjalankan uji tanding dengan dua tim pelatda. Setelah dari Papua Barat (20−24 November), tim saat ini beruji coba dengan tim Sulawesi Utara (Sulut) pada 25−28 November.
Latihan tersebut diikuti enam atlet pelatnas. Yakni, Aldoms Suguro, Luky Hari, Jili Mandagie, Farran Papendang, Maikhel Mustika, dan Huswatun Hasanah.
Manajer Timnas Hengky Silatang menyatakan, beruji coba dimaksudkan untuk memberikan jam terbang bagi para petinju dan juga penyegaran. Sebab, semenjak pandemi korona baru, atlet belum lagi turun di kejuaraan. ’’Makanya, kami sparing dengan tim PON daerah mereka untuk mangasah,’’ ujar Hengky kepada Jawa Pos kemarin.
- Baca Juga: Beringas Habisi Lawan, Wasit Hentikan Duel, Crawford Tetap Juara Dunia
Dengan adanya latih tanding dengan atlet yang kualitasnya tidak jauh berbeda, diharapkan itu bisa menjadi pegangan tim pelatih dan atlet untuk evaluasi apa saja kelebihan dan kekurangan.
Aldoms Suguro, petinju timnas yang tampil di kelas 52 kg putra, misalnya. Dari hasil lawan petinju Papua, masih banyak yang harus dievaluasi.
’’Dari segi teknik, fisik, kecepatan dan ketepatan, serta power pukulan juga harus ditambah,’’ tutur Hengky.
Hari ini (27/11), rencananya dia menghadapi satu petinju Sulut. Evaluasi-evaluasi di partai pertama menjadi pegangannya untuk bisa menunjukkan penampilan lebih baik.
Aldoms diketahui menjadi salah satu petinju yang masih memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade.
Aldoms harus menunda mimpinya untuk lolos karena hanya sampai babak 16 besar pada babak kualifikasi Olimpiade Asia Oseania yang berlangsung di Prince Hamzah Sports Hall, Amman, Jordania, pada 3−12 Maret lalu. Dia takluk oleh petinju Uzbekistan Zoirov Shakhobidin. Skornya pun terbilang sangat telak (0-5).
Menghadapi Zoirov di fase 16 besar bisa dibilang menjadi petaka bagi Aldoms. Ya, ketimbang Aldoms, Zoirov memiliki pengalaman yang jauh lebih mumpuni. Dia adalah peraih medali emas pada Olimpiade 2016.
Aldoms mengaku sudah mengantongi nama-nama yang bakal sangat diwaspadainya ketika merebut tiket terakhir. Dia cukup percaya diri untuk lolos karena nama-nama unggulan tidak lagi tampil saat penentuan karena sudah lolos.
Jadi, saat ini teknik harus terus dilatih agar ketika tampil nanti bisa mengambil celah dari lawan. Termasuk ketika harus berhadapan dengan lawan yang lebih berpengalaman.
Aldoms mengungkapkan, petinju dari Uzbekistan dan Korea Selatan kerap menjadi batu sandungan. Kekalahan di atas ring bukan sekadar skill semata, tapi juga karena kalah pengalaman. Karena itu, penting bisa mendapat pengalaman sebelum tampil di Pra-Olimpiade di Paris yang menjadi pintu terakhir untuk lolos.
Timnas sendiri berencana tryout ke luar negeri seperti ke Kuba atau Uzbekistan. ’’Di sana banyak teman sparingnya. Tapi, karena Covid-19 semua menjadi masalah. Jadi belum tahu,’’ papar Hengky.
Hengky menyatakan, sampai saat ini, belum ada koordinasi dengan Kemenpora untuk rencana keberangkatan atlet. ’’Kalau bisa secepatnya ya. Februari paling lama,’’ harap Hengky.
Comment