KalbarOnline.com – Pemerintah mengutuk aksi pembantaian yang dilakukan kelompok teroris Mujahid Indonesia Timur (MIT) pemimpinan Ali Kalora. Pemerintah memastikan memburu para pelaku dan memberikan tindakan tegas.
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, perbuatan kelompok Ali Kalora bukan gerakan keagamaan. Pembantaian itu merupakan pidana murni. “Itu bukan gerakan keagamaan tapi gerakan kejahatan terhadap sebuah keluarga di Sigi, Sulteng yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka,” kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (30/11).
Atas peristiwa tersebut, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk pemulihan atau trauma healing kepada keluarga korban. Di samping itu, pelaku terus diburu.
“Pemerintah telah memerintahkan aparat keamanan melalui Satgas Ops Tinombala untuk melakukan pengejaran dan pengepungan terhadap para pelaku agar secepatnya dilakukan proses hukum yang tegas terhadap mereka,” imbuhnya.
Selain itu, demi menjamin keselamatanw warga, pemerintah telah mengerahkan aparat keamanan TNI-Polri untuk memperkuat kekuatan di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Mahfud meminta kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan situasi seperti ini. Pemerintah menjamin keamanan seluruh warga Indonesia.
Sebelumnya, kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora diduga telah melakukan pembantaian terhadap sebuah keluarga di Pegunungan Kebun, Kabupaten Sigi pada Jumat (27/11) sekitar pukul 13.00 WITA. Dua orang dinyatakan tewas dalam peristiwa ini.
- Baca juga: Kelompok Ali Kalora Bantai Warga, Panglima TNI Langsung Kirim Pasukan
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, peristiwa itu pertama kali dilaporkan oleh Aco, warga Lembon Tongoa, Kabupaten Sigi. Aco mendapat informasi tersebut dari Ulin, salah satu anggota keluarga yang selamat dari pembantaian kelompok MIT itu.
Saat itu Ulin mengatakan bahwa ayahnya bernama Yasa dan suaminya (Pino) menjadi korban pembunuhan kelompok MIT. Beberapa orang yang diduga kelompok MIT itu mendatangi rumah Ulin di Pegunungan Kebun sekitar pukul 09.00 WITA.
- Baca juga: Satgas Tinombala Kepung Kelompok Ali Kalora
“Beberapa OTK tersebut saat itu menyandera keluarganya dan terlihat telah melakukan pembunuhan terhadap Yase dan Pino,” kata Argo kepada wartawan, Sabtu (28/11).
Berdasar keterangan Ulin, ayah dan suaminya tewas dengan cara kepala dipenggal. Sedangkan ibunya terlihat terluka namun masih hidup. Ulin kemudian lari menyelamatkan diri ke Desa Lembontongoa dan menyampaikan kejadian tersebut kepada saksi Aco.
- Baca juga: Polisi Menduga Pelaku Kekerasan di Sigi Kelompok MIT Poso
Dalam peristiwa ini, 4 orang dipastikan meninggal dunia secara mengenaskan. Sedangkan 7 rumah dibakar oleh para pelaku yang diduga berjumlah 10 orang.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment