Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 03 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Prof Dr Dadang Hawari dikabarkan meninggal dunia Kamis (3/12) sore ini di RS Cipto Mangunkusumo dalam usia 80 tahun. Psikiater ternama tersebut kabarnya meninggal karena Covid-19.
Kabar meninggalnya pendakwah ini disampaikan oleh dr. Irzan, melalui akun Twitternya @dr_irzan, Kamis (3/12/2020).
“Innalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Telah berpulang, guru & senior kami, Prof. dr. Dadang Hawari, SpKJ, pukul 15.10,” tulisnya.
Menurut dr Irzan, Dadang bersama sang Istri sempat menjalani perawatan Covid-19 bersama sopir dan asisten rumah tangganya.
Dadang lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 16 Juni 1940, dikenal publik karena kerap menjadi narasumber berbagai media massa nasional untuk berbagai kasus dari tinjauan psikologi.
Dadang meraih gelar doktor dengan disertasinya yang berjudul Pendekatan Psikiatri Klinis Pada Penyalahgunaan Zat (Narkoba/NAZA) membuatnya meraih gelar Doktor dengan predikat Cum Laude tahun 1990.
Dia adalah sosok yang tidak asing lagi di kalangan pemerintahan, ilmuwan, agamawan, dan juga masyarakat awam. Atas perannya di masyarakat dan buku-buku karangannya, tahun 1993 UI mengangkatnya sebagai Guru Besar Tetap FKUI.
Dadang juga pernah menjadi staf ahli BNN (Badan Narkotika Nasional). Kini dia disibukkan dengan membuka praktek di rumahnya, menulis buku, menghadiri seminar-seminar tentang narkoba, AIDS, dan kesehatan jiwa, baik di dalam maupun di luar negeri. [rif]
KalbarOnline.com – Prof Dr Dadang Hawari dikabarkan meninggal dunia Kamis (3/12) sore ini di RS Cipto Mangunkusumo dalam usia 80 tahun. Psikiater ternama tersebut kabarnya meninggal karena Covid-19.
Kabar meninggalnya pendakwah ini disampaikan oleh dr. Irzan, melalui akun Twitternya @dr_irzan, Kamis (3/12/2020).
“Innalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Telah berpulang, guru & senior kami, Prof. dr. Dadang Hawari, SpKJ, pukul 15.10,” tulisnya.
Menurut dr Irzan, Dadang bersama sang Istri sempat menjalani perawatan Covid-19 bersama sopir dan asisten rumah tangganya.
Dadang lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 16 Juni 1940, dikenal publik karena kerap menjadi narasumber berbagai media massa nasional untuk berbagai kasus dari tinjauan psikologi.
Dadang meraih gelar doktor dengan disertasinya yang berjudul Pendekatan Psikiatri Klinis Pada Penyalahgunaan Zat (Narkoba/NAZA) membuatnya meraih gelar Doktor dengan predikat Cum Laude tahun 1990.
Dia adalah sosok yang tidak asing lagi di kalangan pemerintahan, ilmuwan, agamawan, dan juga masyarakat awam. Atas perannya di masyarakat dan buku-buku karangannya, tahun 1993 UI mengangkatnya sebagai Guru Besar Tetap FKUI.
Dadang juga pernah menjadi staf ahli BNN (Badan Narkotika Nasional). Kini dia disibukkan dengan membuka praktek di rumahnya, menulis buku, menghadiri seminar-seminar tentang narkoba, AIDS, dan kesehatan jiwa, baik di dalam maupun di luar negeri. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini