Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 05 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Ranjitsinh Disale menghabiskan karirnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Desa Paritewadi, Negara Bagian Maharashtra, India. Tahun ini jerih payahnya terbayar. Dia baru saja dianugerahi sebagai guru terbaik di dunia versi Varkey Foundation.
Global Teacher Prize merupakan kompetisi bagi guru di berbagai penjuru dunia yang berperan dalam sektor pendidikan. Kamis lalu (3/12), panel juri memutuskan bahwa Disale pantas menjadi pemenang di antara 12 ribu kandidat lainnya.
”Pada masa sulit ini, guru terus berusaha memastikan bahwa pendidikan merupakan hak lahir setiap siswa,” ungkap pria 32 tahun itu seperti dilansir BBC.
Disale dianggap mewakili guru-guru global dalam kiprahnya di Sekolah Dasar Zilla Parishad. Bertahun-tahun, dia memastikan bahwa pelajar perempuan bisa mengakses pendidikan.
Di wilayah pedesaan India, perempuan masih memperoleh diskriminasi di sektor pendidikan. Masyarakat kolot berpikir percuma untuk menyekolahkan anak gadis mereka karena mereka dipandang akan berakhir sebagai ibu rumah tangga.
Proyek pahlawan tanpa tanda jasa asal India itu tidak hanya terbatas di desanya. Dia juga memberikan kelas sains virtual untuk muridnya di 83 negara. Selain itu, dia membangun proyek internasional untuk menjembatani generasi muda di daerah konflik.
Yang mengejutkan, Disale menyatakan hanya ingin menerima setengah dari USD 1 juta (Rp 14,1 miliar) yang sudah disiapkan penyelenggara. Dia ingin membagikan sisanya untuk para finalis lainnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Ranjitsinh Disale menghabiskan karirnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Desa Paritewadi, Negara Bagian Maharashtra, India. Tahun ini jerih payahnya terbayar. Dia baru saja dianugerahi sebagai guru terbaik di dunia versi Varkey Foundation.
Global Teacher Prize merupakan kompetisi bagi guru di berbagai penjuru dunia yang berperan dalam sektor pendidikan. Kamis lalu (3/12), panel juri memutuskan bahwa Disale pantas menjadi pemenang di antara 12 ribu kandidat lainnya.
”Pada masa sulit ini, guru terus berusaha memastikan bahwa pendidikan merupakan hak lahir setiap siswa,” ungkap pria 32 tahun itu seperti dilansir BBC.
Disale dianggap mewakili guru-guru global dalam kiprahnya di Sekolah Dasar Zilla Parishad. Bertahun-tahun, dia memastikan bahwa pelajar perempuan bisa mengakses pendidikan.
Di wilayah pedesaan India, perempuan masih memperoleh diskriminasi di sektor pendidikan. Masyarakat kolot berpikir percuma untuk menyekolahkan anak gadis mereka karena mereka dipandang akan berakhir sebagai ibu rumah tangga.
Proyek pahlawan tanpa tanda jasa asal India itu tidak hanya terbatas di desanya. Dia juga memberikan kelas sains virtual untuk muridnya di 83 negara. Selain itu, dia membangun proyek internasional untuk menjembatani generasi muda di daerah konflik.
Yang mengejutkan, Disale menyatakan hanya ingin menerima setengah dari USD 1 juta (Rp 14,1 miliar) yang sudah disiapkan penyelenggara. Dia ingin membagikan sisanya untuk para finalis lainnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini