Hati-hati, Ini 5 Bahaya Mengurangi Asupan Kalori Berlebihan!

Salah satu cara paling umum untuk menurunkan berat badan adalah mengurangi asupan kalori. Namun, mengurangi asupan kalori terlalu banyak juga bisa menyebabkan beragam masalah kesehatan. Maka itu, Geng Sehat perlu tahu bahaya mengurangi asupan kalori.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Nah, artikel ini membahas lima bahaya mengurangi asupan kalori terlalu banyak yang perlu Geng Sehat ketahui.

Baca juga: Begini Cara Diet Vegetarian yang Benar!

5 Bahaya Mengurangi Asupan Kalori

Mengurangi asupan kalori merupakan salah satu cara paling umum untuk menurunkan berat badan. Namun, terlalu banyak mengurangi asupan kalori juga bisa berbahaya untuk tubuh, karena tubuh membutuhkan kalori untuk berfungsi.

1. Dapat Menurunkan Metabolisme

Secara rutin mengonsumsi kalori dalam jumlah lebih kecil dari yang dibutuhkan tubuh dapat memperlambat metabolisme. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah kalori dapat mengurangi jumlah kalori yang dibakar tubuh hingga 23%.

Selain itu, metabolisme lambat bisa berlangsung lama hingga setelah diet rendah kalori dihentikan. Bahkan, peneliti percaya bahwa perlambatan metabolisme ini menjadi penyebab kenapa 80% orang mengalami kenaikan berat badan setelah berhenti menjalani diet rendah kalori.

Salah satu cara diet rendah kalori memperlambat metabolisme adalah dengan menyebabkan kehilangan otot. Hilangnya massa otot umumnya terjadi ketika Kamu menjalani diet rendah kalori yang rendah protein dan di dibarengi dengan olahraga.

Untuk mencegah gangguan metabolisme akibat upaya penurunan berat badan, pastikan Kamu tidak pernah mengonsumsi kalori lebih sedikit dari yang dibutuhkan tubuh. Sedikit mengurangi asupan protein dan meningkatkan olahraga latihan ketahanan juga bisa membantu.

2. Menyebabkan Kelelahan dan Kekurangan Nutrisi

Bahaya lain dari mengurangi asupan kalori adalah menyebabkan kelelahan dan kekurangan nutrisi. Sebagai contoh, diet rendah kalori mungkin tidak dapat memberikan jumlah zat besi, folat, atau vitamin B12 yang cukup untuk tubuh. Hal ini dapat menyebabkan anemia dan kelelahan.

Baca Juga :  Pelaku Plant-Based Diet Berisiko Kekurangan Zat Gizi Penting. Bagaimana Menyiasatinya?

Selain itu, jumlah karbohidrat yang Kamu konsumsi juga bisa menyebabkan kelelahan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah kalori yang rendah karbohidrat menyebabkan kelelahan pada beberapa orang.

Namun, ada juga penelitian lain yang menemukan bahwa diet rendah karbohidrat dapat mengurangi kelelahan. Oleh sebab itu, efek ini bisa beragam pada setiap orang. Diet rendah kalori juga bisa mengurangi asupan nutrisi lain, termasuk:

  • Protein: tidak cukup mengonsumsi makanan sumber protein seperti daging, ikan, produk susu, kacang-kacangan, biji-bijian dan lainnya dapat menyebabkan hilangnya massa otot, rambut tipis, dan kuku rapuh.
  • Kalsium: tidak cukup mengonsumsi makanan sumber kalsium seperti produk susu, sayuran daun hijau, dan lainnya, dapat menurunkan kekuatan tulang dan meningkatkan risiko fraktur.
  • Biotin dan tiamin: tidak cukup mengonsumsi makanan sumber biotin dan tiamin seperti whole grain, telur, produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat menyebabkan rambut rontok.
  • Vitamin A: tidak cukup mengonsumsi makanan sumber vitamin A seperti daging organ, ikan, produk susu, sayuran daun hijau, dan buah berwarna orange dapat menurunkan sistem imun dan kerusakan mata.
  • Magnesium: tidak cukup konsumsi makanan sumber magnesium seperti whole grain, kacang-kacangan, dan sayuran daun hijau dapat menyebabkan kelelahan, migrain, dan kram otot.

Untuk mencegah bahaya mengurangi asupan kalori ini, pastikan Kamu tidak berlebihan mengurangi asupan kalori dan konsumsilah makanan yang beragam.

Baca juga: Inilah Cara Kerja Diet Keto untuk Penderita Diabetes

3. Menurunkan Fertilitas

Bahaya lain mengurangi asupan kalori secara berlebihan adalah menurunkan fertilitas atau kesuburan. Hal ini khususnya benar pada wanita, karena kemampuan ovulasi dipengaruhi oleh kadar hormon.

Baca Juga :  Diet Ketat Karbohidrat selama 6 Bulan, Diabetes Berhasil Remisi!

Secara lebih spesifik, peningkatan hormon estrogen dan LH (luteinizing) dibutuhkan agar ovulasi bisa terjadi. Penelitian juga menunjukkan bahwa kadar LH dipengaruhi oleh jumlah kalori yang dimiliki wanita.

Penelitian menunjukkan bahwa fungsi reproduksi tertekan pada wanita yang mengonsumsi kalori 22-42% lebih rendah dari yang dibutuhkan untuk menjaga berat badannya. Asupan kalori rendah juga bisa mengurangi kadar estrogen. Beberapa ahli juga percaya bahwa mengurangi asupan kalori secara berlebihan juga bisa berdampak negatif pada reproduksi pria. Namun, penelitiannya masih sedikit dan terbatas.

4. Dapat Melemahkan Tulang

Salah satu bahaya mengurangi asupan kalori terlalu banyak adalah dapat melemahkan tulang. Pasalnya, pengurangan kalori juga dapat mengurangi kadar estrogen dan testosteron. Kadar estrogen dan testosteron yang rendah dapat menurunkan formasi tulang dan meningkatkan kerusakan tulang, sehingga melemahkan kekuatan tulang.

Selain itu, penurunan asupan kalori berlebihan, khususnya jika dibarengi dengan aktivitas fisik berlebihan, dapat meningkatkan kadar hormon stres. Hal ini juga bisa menyebabkan pengeroposan tulang.

5. Menurunkan Sistem Imun

Bahaya lain dari mengurangi asupan kalori secara berlebihan adalah menurunkan sistem imun atau kekebalan tubuh, sehingga juga meningkatkan risiko infeksi dan penyakit. Penelitian menunjukkan bahwa atlet taekwondo yang menjalani diet untuk menurunkan berat badan seminggu sebelum pertandingan mengalami penurunan sistem imun dan peningkatan risiko infeksi. (UH)

Baca juga: Yuk, Mulai Terapkan Diet Rendah Indeks Glikemik!

Sumber:

Healthline. 5 Ways Restricting Calories Can Be Harmful. Januari 2017.
National Library of Medicine. Persistent metabolic adaptation 6 years after “The Biggest Loser” competition. Agustus 2016.

Comment