Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 08 Desember 2023 |
KalbarOnline, Banjar – Tim Gugus Tugas Srikandi PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Intan Martapura menggelar lomba Kreasi Olahan Sehat Anti Stunting (Kosas), di Aula Kantor Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, Senin (27/11/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh 45 peserta yang merupakan kader posyandu dari 15 desa di Kecamatan Simpang Empat, diantaranya desa Sungai Tabuk, Batu Balian, Cabi, Lawiran, Paku, Paring Tali, Pasar Lama, Sungai Langsat, Sungai Raya, Simpang Empat, Sungai Baru (Sungkai Baru), Sungkai, dan Tanah Intan.
Lomba ini bertujuan untuk melatih kader posyandu desa dalam mengolah asupan dan menu sehat anti stunting dengan bahan dasar panganan lokal.
Abdul Salam Nganro selaku General Manager PLN UIP3B Kalimantan menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah bentuk komitmen PLN dalam menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk Kesehatan Masyarakat.
“Selain komitmen yang baik kita juga perlu kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan program penurunan stunting berjalan dengan baik” ungkap Salam.
Salam menambahkan upaya penurunan stunting ini tidak bisa hanya dengan satu lembaga saja, atau hanya dari pemerintah saja. Upaya ini memerlukan kerja semua pihak termasuk masyarakat.
Rahayu Arimbi, Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum yang juga selaku Ketua Tim Gugus Tugas Srikandi PLN UIP3B Kalimantan menyampaikan, penyelenggaraan lomba ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bahwa salah satu indikator pencegahan stunting adalah peningkatan gizi anak-anak.
“Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan, sekarang kita merawat mereka, kelak mereka yang akan merawat bangsa” pungkasnya.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan Simpang Empat, Hilaliyah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN yang peduli dengan upaya pencegahan stunting, khususnya di Kecamatan Simpang Empat. Karena angka kunjungan ke puskesmas terkait pemeriksaan stunting masih tergolong rendah, di sekitar angka 63%.
“Semoga melalui program ini meningkatkan antusias dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya gizi anak dalam pencegahan anak khususnya dalam mengolah asupannya,” ujar Hilaliyah. (jau)
KalbarOnline, Banjar – Tim Gugus Tugas Srikandi PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Intan Martapura menggelar lomba Kreasi Olahan Sehat Anti Stunting (Kosas), di Aula Kantor Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, Senin (27/11/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh 45 peserta yang merupakan kader posyandu dari 15 desa di Kecamatan Simpang Empat, diantaranya desa Sungai Tabuk, Batu Balian, Cabi, Lawiran, Paku, Paring Tali, Pasar Lama, Sungai Langsat, Sungai Raya, Simpang Empat, Sungai Baru (Sungkai Baru), Sungkai, dan Tanah Intan.
Lomba ini bertujuan untuk melatih kader posyandu desa dalam mengolah asupan dan menu sehat anti stunting dengan bahan dasar panganan lokal.
Abdul Salam Nganro selaku General Manager PLN UIP3B Kalimantan menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah bentuk komitmen PLN dalam menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk Kesehatan Masyarakat.
“Selain komitmen yang baik kita juga perlu kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan program penurunan stunting berjalan dengan baik” ungkap Salam.
Salam menambahkan upaya penurunan stunting ini tidak bisa hanya dengan satu lembaga saja, atau hanya dari pemerintah saja. Upaya ini memerlukan kerja semua pihak termasuk masyarakat.
Rahayu Arimbi, Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum yang juga selaku Ketua Tim Gugus Tugas Srikandi PLN UIP3B Kalimantan menyampaikan, penyelenggaraan lomba ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bahwa salah satu indikator pencegahan stunting adalah peningkatan gizi anak-anak.
“Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan, sekarang kita merawat mereka, kelak mereka yang akan merawat bangsa” pungkasnya.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan Simpang Empat, Hilaliyah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN yang peduli dengan upaya pencegahan stunting, khususnya di Kecamatan Simpang Empat. Karena angka kunjungan ke puskesmas terkait pemeriksaan stunting masih tergolong rendah, di sekitar angka 63%.
“Semoga melalui program ini meningkatkan antusias dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya gizi anak dalam pencegahan anak khususnya dalam mengolah asupannya,” ujar Hilaliyah. (jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini