Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 15 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – MPR bekerja sama dengan Yayasan Bina Prestasi Nusantara (BPN) menampilkan pagelaran seni budaya dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR. Pagelaran seni budaya itu menampilkan tari dan lagu nusantara.
Pagelaran seni budaya yang berlangsung di Jakarta pada Senin (14/12) dihadiri Ketua Badan Penganggaran MPR, HM. Idris Laena. Tampak Hadir juga pengurus Yayasan BPN antara lain Tafsir Laena, A. Solo Vosis, Rahyudin, dan Riston Panggabean.
Idris Laena menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Apalagi Indonesia terdiri atas beberapa entitas bangsa dan bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Indonesia yang terdiri atas kurang lebih 1.340 suku masih bisa menjaga persatuan dan kesatuan,” katanya.
Ketua Fraksi Partai Golkar MPR itu memberi contoh ada satu bangsa tetapi justru menjadi negara yang terpisah-pisah. Misalnya bangsa Arab. Sejak 1945, bangsa Arab sudah terpecah menjadi 22 negara. Untuk menjaga perdamaian di antara negara-negara itu, sejak bulan Maret 1945 telah dibentuk Liga Arab yang anggotanya adalah negara-negara Arab.
“Faktanya, sampai sekarang perdamaian di antara negara-negara Arab sulit terwujud. Contohnya perang antara Irak dan Kuwait, dan yang terbaru adalah perang antara Saudia Arabia dengan Yaman,” sebut Idris Laena.
Dia menegaskan bahwa satu-satunya kunci untuk tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa adalah dengan terus menekankan pentingnya pemahaman terhadap nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila sebagai dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai hukum dasar negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – MPR bekerja sama dengan Yayasan Bina Prestasi Nusantara (BPN) menampilkan pagelaran seni budaya dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR. Pagelaran seni budaya itu menampilkan tari dan lagu nusantara.
Pagelaran seni budaya yang berlangsung di Jakarta pada Senin (14/12) dihadiri Ketua Badan Penganggaran MPR, HM. Idris Laena. Tampak Hadir juga pengurus Yayasan BPN antara lain Tafsir Laena, A. Solo Vosis, Rahyudin, dan Riston Panggabean.
Idris Laena menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Apalagi Indonesia terdiri atas beberapa entitas bangsa dan bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Indonesia yang terdiri atas kurang lebih 1.340 suku masih bisa menjaga persatuan dan kesatuan,” katanya.
Ketua Fraksi Partai Golkar MPR itu memberi contoh ada satu bangsa tetapi justru menjadi negara yang terpisah-pisah. Misalnya bangsa Arab. Sejak 1945, bangsa Arab sudah terpecah menjadi 22 negara. Untuk menjaga perdamaian di antara negara-negara itu, sejak bulan Maret 1945 telah dibentuk Liga Arab yang anggotanya adalah negara-negara Arab.
“Faktanya, sampai sekarang perdamaian di antara negara-negara Arab sulit terwujud. Contohnya perang antara Irak dan Kuwait, dan yang terbaru adalah perang antara Saudia Arabia dengan Yaman,” sebut Idris Laena.
Dia menegaskan bahwa satu-satunya kunci untuk tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa adalah dengan terus menekankan pentingnya pemahaman terhadap nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila sebagai dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai hukum dasar negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini