KalbarOnline.com – Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga panen kritikan karena menghadiri pesta makan malam akhir tahun saat pandemi masih berlangsung. Padahal dirinya meminta masyarakat untuk menghindari pertemuan sosial semacam itu atas pertimbangan angka kasus Covid-19 yang masih naik.
Melanggar aturannya sendiri, Suga menghadiri serangkaian acara pertemuan pada pekan ini. Hal itu menyulut komentar dari para politisi maupun pengguna media sosial, termasuk dari koalisi partainya.
Sementara itu, Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura, yang juga bertugas dalam hal kebijakan pandemi, membela Suga dengan mengatakan kepada parlemen bahwa tidak ada aturan yang melarang makan bersama.
Sebelumnya pada Selasa (15/12) malam, Juru Bicara Pemerintah Katsunobu Kato menyebut bahwa Suga telah menjalankan langkah pencegahan yang dibutuhkan sebelum hadir dalam acara tersebut.
“Penting untuk mengambil keputusan individual, dengan berdasar pada menyeimbangkan antara tujuan makan bersama dengan langkah pengendalian infeksi,” jelas Kato dalam jumpa pers rutin seperti dilansir Reuters.
Pada Senin (14/12) lalu, Suga bergabung dengan enam pejabat senior di partai dalam pertemuan di sebuah restoran steak kelas atas di distrik Ginza, Tokyo. Semua pejabat itu berusia di atas 70 tahun.
Ketika meninggalkan restoran, Ryotaro Sugi – aktor dan penyanyi berusia 76 tahun – mengatakan kepada jurnalis bahwa acara itu adalah pesta akhir tahun dan mereka membicarakan soal bisbol. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal Toshihiro Nikai, yang juga hadir di sana, menyebut bahwa para tamu makan malam itu tentu membuka masker untuk makan, namun mereka dianggap cukup berhati-hati.
Sehari setelahnya, Suga bertemu dengan Haruyuki Takahashi, seorang pejabat eksekutif di komite penyelenggara Olimpiade Tokyo, serta dua pimpinan eksekutif dari jaringan televisi lokal, di sebuah restoran steak.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment