KalbarOnline.com-Tahun lalu, David Benavidez sempat berada di puncak karier sebagai petinju profesional. Saat itu, dia menjadi juara dunia kelas menengah super WBC.
Dalam pertarungan di Staples Center, Los Angeles, 28 September 2019, Benavidez merebut sabuk juara dunia dengan mengalahkan petinju Amerika Serikat Anthony Dirrell lewat TKO pada ronde kesembilan.
Sampai saat itu, Benavidez disebut-sebut sebagai salah seorang petarung kelas menengah terbaik di dunia. Rekornya masih mulus dan sempurna. Bertarung 22 kali, dia menyapu bersih semua duel dengan kemenangan. Sebanyak 20 pertarungan, Benavidez selesaikan dengan cara menang KO.
Baca Juga: Tampil Sangat Cerdas, Resmi Jadi Penguasa 4 Juara Dunia di 4 Divisi
Tetapi, karier Benavidez terhambat tragis karena kesalahannya sendiri yang cenderung konyol. Dalam timbang badan sebelum pertarungan mempertahankan gelar juara dunia melawan Roamer Alexis Angulo di Mohegan Sun Casino and Resort, Uncasville, Connecticut 14 Agustus lalu, berat Benavidez tidak sesuai standar.
Dia kelebihan bobot badan mencapai 2,8 pound (sekitar 1,27 kilogram) dari berat maksimal 76,2 kilogram. Alhasil, sabuk juara dunia Benavidez dicabut.
Dalam pertarungan itu, Benavidez memang berhasil menghajar Angulo dan menang pada ronde ke-10. Digebuk habis-habisan, Angulo yang asal Kolombia itu menyerah kalah. Namun, tetap saja, sabuk juara dunia Benavidez dicabut oleh WBC.
Inilah kali kedua sabuk juara dunia Benavidez dilucuti. Pada 18 September 2018, dari sampel urinenya, Voluntary Anti-Doping Agency (VADA) mengumumkan bahwa Benavidez positif memakai kokain.
Dampaknya, gelar juara Benavidez dicabut. Tidak cuma itu, dia juga dihukum skorsing selama empat bulan sampai Februari 2019. Walau begitu, Benavidez berhasil kembali ke ring pada 16 Maret 2019. Dua sukses menang KO pada ronde kedua atas J’Leon Love dan menjadi juara dunia tujuh bulan kemudian.
“Saya memang membuat kesalahan, saya kelebihan berat badan, dan saya tidak akan menyalahkan siapapun kecuali saya sendiri,” ucap Benavidez dalam wawancara dengan Marcos Villegas dari Fight Huv TV.
“Saya kehilangan sabuk juara, saya membayar dampaknya, saya membayar denda. Tetapi itulah yang terjadi. Namun saya tidak khawatir karena saya berlatih dengan keras. Lebih keras dari siapapun juga. Saya tahu bahwa saya adalah petinju pekerja keras, salah satu yang paling keras berlatih di dunia ini. Jadi, saya tahu saya memiliki kesempatan untuk kembali,” imbuh Benavidez.
Sabuk juara dunia kelas menengah super WBC tersebut sekarang menjadi milik superstar tinju asal Meksiko Saul Canelo Alvarez. Dalam pertarungan besar yang berlangsung di Alamodome, San Antonio, Texas, 20 Desember (WIB) lalu, Alvarez berhasil menang angka mutlak melawan petinju asal Inggris Callum Smith.
Benavidez sangat berambisi untuk menantang Alvarez dan merebut kembali sabuk juara dunia kelas menengah super yang hilang itu. Namun, Alvarez sejauh ini tidak pernah menyebut nama Benavidez sebagai salah seorang kandidat yang bisa menantangnya dalam pertarungan perebutan sabuk juara dunia.
“Ada alasan mengapa saya tidak pernah disebut-sebut oleh Canelo. Sebab saya adalah ancaman besar dan semua orang tahu itu. Tetapi saya akan kembali, bagaimanapun caranya,” kata Benavidez.
“Saya sekarang baru menginjak 24 tahun (pada 17 Desember, Red). Jika mereka tidak melibatkan saya dalam pertarungan, mereka jelas melakukan kesalahan besar. Saya adalah ancaman di masa depan karena saya merasa sangat kuat saat ini. Saya merasa saya memasuki tahun-tahun puncak. Sekarang memang bukan di kondisi emas, tetapi saya sudah mendekati ke arah sana,” tambahnya.
“Canelo adalah lawan yang hebat. Dia bertarung dengan sangat baik melawan Callum. Saya tidak tahu bagaimana strategi Callum, namun dia kelihatan lelah sekali pada ronde ketiga. Dia kelihatan sangat lemah. Canelo memang bagus, tetapi itu sama sekali tidak membuat saya khawatir. Sekarang yang justru khawatir adalah timnya,” koar Benavidez.
Comment