Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 27 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Tak akan ada aktivitas perkuliahan di lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) hingga 10 Januari mendatang. Sejak Jumat (25/12), diterbitkan peraturan lockdown. Seluruh kegiatan civitas academica dilakukan secara daring. Hal itu dilakukan untuk mencegah timbulnya klaster baru Covid-19.
Kepala Unit Komunikasi Publik ITS Anggra Ayu Citra menerangkan, penutupan sementara itu sebenarnya memperhatikan kondisi Surabaya yang masih rawan persebaran Covid-19. ’’Jadi, ini mencermati perkembangan Covid-19 di Surabaya yang masih tinggi. Keputusan untuk lockdown ada sejak 24 Desember,” ungkapnya.
Nah, kebetulan, pada 25 Desember, hasil swab dari Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng positif Covid-19. ’’Maka, pas juga untuk segera ditutup,” paparnya. Ruang kelas, workshop, hingga laboratorium dibersihkan dari aktivitas manusia. ’’Hanya medical center yang buka. Karena melayani kesehatan,” ujar Anggra.
Sejak kemarin, pihak kampus mulai melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan ke berbagai ruangan. ’’Satgas Covid-19 juga melakukan tracing ke kolega rektor maupun dosen yang pernah berkontak langsung dengan Pak Rektor. Nantinya akan dilakukan tes PCR (polymerase chain reaction),” katanya.
Saat ditanya berapa jumlah orang yang positif, dia menyebut hanya rektor bersama sang istri.
Anggra menambahkan, penutupan itu membuat sistem pelayanan administrasi dimaksimalkan lewat daring lagi. ’’Mulai pengajaran, pengurusan berkas, hingga pelayanan kemahasiswaan. Jadi, semua work from home dan study from home,” ujarnya.
Baca Juga: Saya Ndak Mau Hidup Hanya untuk Menimbun Harta
Penutupan itu merupakan yang kedua dilakukan. Sebelumnya, pada awal Maret, kampus ditutup berkat kebijakan dari Kemendikbud untuk mencegah klaster di dunia pendidikan. Satgas Covid-19 ITS secara rutin terus melakukan pengawasan pergerakan dan kontak di sesama civitas academica.
’’Kami pun tak lupa mengimbau pentingnya penerapan protokol kesehatan di ruang publik bahkan domestik sekali pun. Kami gencarkan lewat media sosial dan website,” tambahnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Tak akan ada aktivitas perkuliahan di lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) hingga 10 Januari mendatang. Sejak Jumat (25/12), diterbitkan peraturan lockdown. Seluruh kegiatan civitas academica dilakukan secara daring. Hal itu dilakukan untuk mencegah timbulnya klaster baru Covid-19.
Kepala Unit Komunikasi Publik ITS Anggra Ayu Citra menerangkan, penutupan sementara itu sebenarnya memperhatikan kondisi Surabaya yang masih rawan persebaran Covid-19. ’’Jadi, ini mencermati perkembangan Covid-19 di Surabaya yang masih tinggi. Keputusan untuk lockdown ada sejak 24 Desember,” ungkapnya.
Nah, kebetulan, pada 25 Desember, hasil swab dari Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng positif Covid-19. ’’Maka, pas juga untuk segera ditutup,” paparnya. Ruang kelas, workshop, hingga laboratorium dibersihkan dari aktivitas manusia. ’’Hanya medical center yang buka. Karena melayani kesehatan,” ujar Anggra.
Sejak kemarin, pihak kampus mulai melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan ke berbagai ruangan. ’’Satgas Covid-19 juga melakukan tracing ke kolega rektor maupun dosen yang pernah berkontak langsung dengan Pak Rektor. Nantinya akan dilakukan tes PCR (polymerase chain reaction),” katanya.
Saat ditanya berapa jumlah orang yang positif, dia menyebut hanya rektor bersama sang istri.
Anggra menambahkan, penutupan itu membuat sistem pelayanan administrasi dimaksimalkan lewat daring lagi. ’’Mulai pengajaran, pengurusan berkas, hingga pelayanan kemahasiswaan. Jadi, semua work from home dan study from home,” ujarnya.
Baca Juga: Saya Ndak Mau Hidup Hanya untuk Menimbun Harta
Penutupan itu merupakan yang kedua dilakukan. Sebelumnya, pada awal Maret, kampus ditutup berkat kebijakan dari Kemendikbud untuk mencegah klaster di dunia pendidikan. Satgas Covid-19 ITS secara rutin terus melakukan pengawasan pergerakan dan kontak di sesama civitas academica.
’’Kami pun tak lupa mengimbau pentingnya penerapan protokol kesehatan di ruang publik bahkan domestik sekali pun. Kami gencarkan lewat media sosial dan website,” tambahnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini