Menyusui adalah sebuah proses alami untuk memberikan nutrisi terbaik kepada si Kecil. Namun terkadang, menyusui tidak selalu mudah dan banyak tantangan. Salah satunya adalah pelekatan saat menyusui. Jika pelekatan tidak dilakukan dengan benar, dapat mengganggu kelancaran proses menyusui dan menimbulkan nyeri puting. Hati-hati, berawal dari nyeri puting, bisa berakhir pada mastitis, lho. Yuk, kenali lebih jauh tentang mastitis dan solusinya.
Mastitis, Bukan Infeksi Payudara yang Bisa Disepelekan
Pernah mendengar mastitis, Mums? Secara definisi, mastitis adalah infeksi jaringan payudara yang ditandai dengan nyeri, payudara bengkak, dan gejala mirip flu. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja selama masa menyusui, tetapi umumnya terjadi pada 6 minggu pertama pasca-melahirkan. Diperkirakan setidaknya 10% ibu menyusui akan mengalami mastitis selama perjalanan menyusui.
Mastitis terjadi ketika bakteri berbahaya terperangkap di jaringan payudara, lalu memicu infeksi. Mastitis juga dapat berkembang ketika kuman (baik dari permukaan kulit atau mulut bayi) masuk ke payudara melalui celah di puting atau melalui salah satu saluran susu. Bakteri kemudian berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
Ada beberapa faktor yang membuat Mums lebih rentan terkena mastitis, seperti:
- Jeda menyusui atau memompa terlalu lama, sehingga membuat ASI mengumpul, terjadi pembengkakan, lalu saluran tersumbat.
- Pelekatan menyusui yang salah. Ini bukan hanya menyangkut kenyamanan Mums dan si Kecil, melainkan juga mengganggu ritme menyusu. Pasalnya, si Kecil jadi tidak maksimal menyusu dan ASI yang tersendat alirannya akan menumpuk, lalu menyebabkan penyumbatan.
- Mengenakan bra yang ketat. Payudara jadi tertekan dan meningkatkan risiko penyumbatan.
- Ada riwayat mastitis sebelumnya.
- Puting pecah-pecah. Perlu dicatat, celah, luka, atau kulit terbuka memudahkan bakteri masuk ke jaringan payudara Mums.
Bisa dilihat di sini, mastitis umumnya berawal dari tersumbatnya saluran ASI akibat payudara tidak dikosongkan secara maksimal, lalu terjadi infeksi akibat adanya mikroorganisme. Itulah mengapa pembengkakan dan penyumbatan saluran ASI jangan sampai dibiarkan terlalu lama. Pasalnya, bisa berakhir pada mastitis yang gejalanya memengaruhi seluruh tubuh Mums.
Baca juga: Suami Ejakulasi Terbalik, Promil Semakin Susah?
Kenali Gejalanya dan Ketahui Solusinya
Tak perlu khawatir, mastitis nyatanya mudah diobati jika diketahui lebih awal. Makanya, penting untuk mengetahui beberapa gejala khasnya, yaitu:
- Payudara bengkak, terasa nyeri, dan terlihat kemerahan. Selain itu, akan terasa hangat ketika disentuh.
- Mums mengalami demam seperti terserang flu, diikuti dengan rasa lesu dan lemah.
- Merasakan sensasi nyeri atau terbakar saat menyusui.
- Mastitis biasanya hanya menyerang satu payudara. Namun, bisa pula menyerang kedua payudara sekaligus.
Sementara itu, ada beberapa langkah mudah yang bisa Mums lakukan untuk mencegah mastitis jangan sampai terjadi, di antaranya:
- Perbaiki pelekatan menyusui Mums. Caranya, pastikan si Kecil memasukkan semua puting dan sebagian besar areola ke dalam mulut (biasanya areola di bagian atas masih terlihat lebih banyak dibanding areola di bagian bawah). Lalu, awasi dagu bayi menempel pada payudara Mums dan hidungnya jauh dari payudara. Perhatikan juga posisi badan bayi. Kepala dan pundaknya lurus menghadap Mums, sehingga perutnya menempel ke perut atau badan Mums.
- Menyusui secara sering dan teratur. Pada bulan-bulan awal, si Kecil bisa menyusui sebanyak 8 hingga 12 kali dalam periode 24 jam.
- Kosongkan satu sisi payudara terlebih dulu, baru tawarkan si Kecil payudara lainnya. Jika si Kecil sudah terlanjur kenyang atau tertidur sebelum berpindah ke payudara lainnya, tawarkan di sesi menyusu selanjutnya. Atau, kosongkan payudara dengan memompa, sehingga tidak terlalu menumpuk dan membengkak sebab inilah awal mula penyumbatan dapat terjadi.
- Rawat kesehatan puting Mums agar tidak lecet dan luka. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, adanya celah atau luka memudahkan masuknya bakteri penyebab infeksi.
Baca juga: Benarkah Bayi Gemuk Pasti Sehat?
Tentu saja, produk perawatan yang digunakan di area penting tersebut haruslah aman dan alami. Seperti rangkaian produk perawatan payudara dari Buds Organics.
Pilihan pertama adalah Buds Organics Breast Massage Oil dengan beragam kandungan minyak alami, yaitu sweet fennel oil untuk mengencerkan ASI, perpaduan inca inchi oil dengan ekstrak rosemary untuk membantu mengencangkan kulit payudara, serta olive oil dan sunflower oil untuk melembapkan dan menutrisi kulit payudara. Gunakan produk ini ketika Mums melakukan pijat payudara untuk melancarkan aliran ASI.
Setelah itu, lanjutkan perawatan payudara Mums dengan Buds Nursing Salve, yang bermanfaat untuk melindungi puting sekaligus menyembuhkan luka atau lecet pada puting dengan cepat. Mums pun bisa menggunakannya sebelum menyusui, sehingga mencegah iritasi pada puting.
Tak perlu khawatir, Buds Organics merupakan rangkaian produk yang bebas pewangi buatan dan bahan kimia berbahaya karena terbuat dari bahan organik yang teruji secara medis. Jadi, tetap aman jika tertelan oleh bayi dan nyaman untuk Mums gunakan setiap hari. Menyusui pun nyaman, si Kecil pun happy! (AS)
Baca juga: Bayi Usia 3 Bulan Mulai Pintar Memegang Benda!
Referensi
What to Expect. Mastitis.
Mayo Clinic. Lactation Mastitis.
Comment