Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 11 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) masih tetap akan berlangsung meski saat ini kondisi masyarakat tanah air masih diselimuti wabah Virus Corona (Covid-19).
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan (Plt Kabalitbang), Totok Suprayitno menjelaskan, UN akan tetap berjalan, namun pihaknya tetap melakukan pengawasan dengan ekstra hati-hati dan juga mengikuti protokol Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Pada Satuan Pendidikan.
“Itu ya tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Tapi, prinsipnya protokol yang perlu dilaksanakan adalah menghindari kontak fisik langsung. Ini ada di Surat Edaran. Seperti bersalaman, cium tangan, dan kontak fisik langsung itu nggak boleh. Itu dilakukan sebelum, selama, dan sesudah ujian,” kata Totok saat Konferensi Pers di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Totok meningatkan, di dalam surat edaran Mendikbud itu salah satunya disebutkan masalah cium tangan tidak boleh lagi. Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah ujian.
Lalu, mencuci tangan dengan air dan sabun atau cuci tangan berbasis alkohol sebelum dan sesudah ujian.
“Di depan (sekolah) kalau enggak salah ada hand sanitizer, itu cukup. nanti harapannya setiap sekolahnya didorong untuk menyediakan hand sanitizer,” katanya.
Tak hanya itu, kata dia, tidak memaksakan hadir sekolah bagi yang memiliki keluhan sakit dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak nafas. Untuk peserta ujian yang sakit agar tak memaksakan ikut ujian dan dapat menggantinya pada waktu yang lain.
“Kami siap untuk melayani dengan schedule yang pada prinsipnya bisa dilayani sesuai dengan dengan kebutuhan,” katanya.
Totok juga menjelaskan pada pelaksanaan UN tersebut nantinya akan ada jeda selama 1 jam disetiap sesi. Sehingga, Diantara jeda itu dapat digunakan untuk sterilisasi ruangan.
“Maksudnya itu terkait dengan lingkungan seperti handle pintu, saklar lampu, komputer, mouse, keyboard, kursi, meja, alat tulis yang memungkinkan disentuh oleh siswa. memastikan pengisian daftar hadir UN terhindar dari potensi menghindari penggunaan alat tulis yang dipakai bersama, misal pulpen. Untuk absen gunakan pulpen sendiri,” ungkap Totok. [rif]
KalbarOnline.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) masih tetap akan berlangsung meski saat ini kondisi masyarakat tanah air masih diselimuti wabah Virus Corona (Covid-19).
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan (Plt Kabalitbang), Totok Suprayitno menjelaskan, UN akan tetap berjalan, namun pihaknya tetap melakukan pengawasan dengan ekstra hati-hati dan juga mengikuti protokol Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Pada Satuan Pendidikan.
“Itu ya tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Tapi, prinsipnya protokol yang perlu dilaksanakan adalah menghindari kontak fisik langsung. Ini ada di Surat Edaran. Seperti bersalaman, cium tangan, dan kontak fisik langsung itu nggak boleh. Itu dilakukan sebelum, selama, dan sesudah ujian,” kata Totok saat Konferensi Pers di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Totok meningatkan, di dalam surat edaran Mendikbud itu salah satunya disebutkan masalah cium tangan tidak boleh lagi. Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah ujian.
Lalu, mencuci tangan dengan air dan sabun atau cuci tangan berbasis alkohol sebelum dan sesudah ujian.
“Di depan (sekolah) kalau enggak salah ada hand sanitizer, itu cukup. nanti harapannya setiap sekolahnya didorong untuk menyediakan hand sanitizer,” katanya.
Tak hanya itu, kata dia, tidak memaksakan hadir sekolah bagi yang memiliki keluhan sakit dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak nafas. Untuk peserta ujian yang sakit agar tak memaksakan ikut ujian dan dapat menggantinya pada waktu yang lain.
“Kami siap untuk melayani dengan schedule yang pada prinsipnya bisa dilayani sesuai dengan dengan kebutuhan,” katanya.
Totok juga menjelaskan pada pelaksanaan UN tersebut nantinya akan ada jeda selama 1 jam disetiap sesi. Sehingga, Diantara jeda itu dapat digunakan untuk sterilisasi ruangan.
“Maksudnya itu terkait dengan lingkungan seperti handle pintu, saklar lampu, komputer, mouse, keyboard, kursi, meja, alat tulis yang memungkinkan disentuh oleh siswa. memastikan pengisian daftar hadir UN terhindar dari potensi menghindari penggunaan alat tulis yang dipakai bersama, misal pulpen. Untuk absen gunakan pulpen sendiri,” ungkap Totok. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini