Mums mugkin bertanya-tanya, bolehkah anak minum kopi? Kopi yang merupakan minuman mengandung kafein, memang tidak lazim dikonsumsi anak-anak. Orang dewasa pun harus tahu batasan minum kopi yang aman. Wajar saja jika anak-anak yang belum tahu batasan, harus diberikan pengawasan jika mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.
Anak dan balita belajar tentang dunia dari lingkungan sekitarnya, termasuk dari hal-hal yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya. Jadi, tidak heran jika mereka memiliki rasa penasaran tentang kopi, khususnya jika orang tuanya memiliki kebiasaan minum kopi setiap hari.
Lalu, bolehkah anak minum kopi? Cek jawabannya di sini, Mums!
Baca juga: 5 Olahraga di Rumah untuk Anak Selama Masa Pandemi
Bolehkah Anak Minum Kopi?
Menurut penelitian yang dilakukan Boston Medical Center pada 2015, 15% anak balita mengonsumsi kopi sekitar 113 gram atau sekitar setengah cangkir setiap hari. Porsi tersebut tergolong kecil untuk anak-anak sekalipun.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa 2.5% anak berusia 1 tahun minum kopi dan jumlahnya meningkat di usia 2 tahun. Namun sebenarnya, bolehkah anak minum kopi?
Efek Minum Kopi pada Anak
Pada 2014, American Academy Pediatrics (AAP) mengeluarkan pemberitahuan terkait meningkatnya konsumsi kafein pada anak-anak. Dalam pemberitahuan tersebut, disebutkan bahwa 73% anak di Amerika Serikat minum beberapa bentuk kafein setiap hari.
Minuman berkafein yang paling banyak dikonsumsi anak-anak adalah soda, kemudian kopi. Bahkan, antara 2009 – 2010, sekitar satu seperempat jumlah kafein yang dikonsumsi anak-anak adalah kopi. Setelah soda dan kopi, urutan ketiga adalah minuman energi. Teh juga termasuk minuman berkafein yang paling banyak dikonsumsi anak-anak berusia sekitar 2 tahun.
Konsumsi kafein dengan dosis tinggi bisa menyebabkan kejang dan serangan jantung, keduanya dapat menyebabkan kematian. Kafein juga bisa menurunkan nafsu makan, sehingga membuat anak susah makan. Anak-anak cenderung melewatkan waktu makan jika sudah minum kafein.
Anak-anak, khususnya usia balita, memiliki risiko lebih tinggi mengalami efek negatif mengonsumsi kafein terhadap kesehatan karena mereka memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah, dan tubuh mereka belum terlalu bisa beradaptasi dengan proses pencernaan kafein dalam tubuh.
Mungkin terlihat jelas bahwa efek minum secangkir kopi bisa membuat anak-anak menjadi lebih aktif dan berenergi. Namun, bagaimana dengan efeknya pada otak jika anak minum kopi setiap hari selama bertahun-tahun? Belum ada penelitian yang menunjukkan konsekuensi jangka panjangnya, sehingga ahli belum tahu efek yang sebenarnya dari konsumsi kopi pada anak.
Baca juga: Hate Speech dan Hoax, Salah Satu Dampak Minat Baca Rendah!
Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Secara umum, meningkatnya tren anak minum kopi ataupun minuman berkafein lain menunjukkan seberapa banyak orang yang menganggap kafein sebagai sesuatu yang normal dan tanpa risiko.Padahal, kafein termasuk obat dan stimulan yang kuat, sehingga konsumsinya, bagi orang dewasa sekalipun perlu dibatasi.
Lalu, apakah minum seteguk kopi bisa menyebabkan efek negatif pada kesehatan anak dan balita? Kemungkinan besar tidak. Namun, kebiasaan minum kopi atau teh setiap hari bisa mengganggu kesehatan anak ketika ia memasuki usia dewasa.
Jadi, kalau Mums mau memberikan kopi atau teh secara sering kepada anak, harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter tentang potensi dampaknya terhadap perkembangan anak. (UH)
Baca juga: Aktivitas Anti Bosan untuk Si Kecil Selama Masa Pandemi Covid-19
Sumber:
Very Well Family. Is Coffee Safe for Toddlers to Drink?. Maret 2020.
Temple JL, Bernard C, Lipshultz SE, Czachor JD, Westphal JA, Mestre MA. The Safety of Ingested Caffeine: A Comprehensive Review. Mei 2017.
Comment