Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 06 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Ketua MPR Bambang Soesatyo menyoroti terkait penemuan drone bawah laut mirip Sea Wing milik Tiongkok di lepas pantai Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada Minggu (20/12) yang memicu kontroversi. Bambang memiminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bersama TNI AL untuk segera melakukan penyelidikan terkait temuan drone tersebut. Baik muatan hingga kemampuan transmisi data yang dimiliki drone bawah laut yang ditemukan.
“Termasuk meneliti sumber energi yang digunakan juga sensor-sensor yang ada dan kemampuannya. Guna memastikan spesifikasi control surface pada drone dimaksud, sekaligus menginformasikan kepada publik fakta yang terjadi,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet kepada wartawan, Rabu (6/1).
Bamsoet meminta pemerintah, dalam hal ini Kemenhan, meningkatkan koordinasi dengan TNI AL dan Badan Keamanan Laut (Bakamla). Seperti menganggarkan dalam APBN untuk pembelian alutsista dan radar yang dapat mendeteksi ancaman dan bahaya terhadap kedaulatan NKRI.
Baca Juga: Ditemukan Drone Milik Tiongkok, DPR: Minta Prabowo Turun Tangan
Ia pun meminta pemerintah untuk memperbaiki, menyempurnakan serta mengintegrasikan kemampuan intelijen Geospatial, teknologi siber, pertahanan, dan pemetaan laut termasuk udara. Ini harus dilakukan mengingat masih belum lengkapnya perangkat pengendali atas lapisan ruang siber Indonesia. Karena Bamsoet tidak ingin peristiwa tersebut berulang.
“Diharapkan TNI AL dapat lebih meningkatkan pengawasan dan pengamanan di teritorial perairan Indonesia, mengingat terjaringnya seaglider milik negara lain bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia dan keberadaannya dapat mengusik keamanan serta pertahanan nasional Indonesia,” katanya.
“Mengingat, masih minimnya anggaran pertahanan nasional yang diperparah oleh situasi pandemi Covid-19 membuat anggaran semakin menipis akibat realokasi anggaran,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, seorang nelayan Saeruddin menemukan sebuah benda yang merupakan drone pengintai di perairan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, ketika hendak menangkap ikan.
Saeruddin langsung memberikannya ke Polri maupun TNI AL. Jalur penemuan drone disebut merupakan jalur perairan tersibuk di Indonesia. Sementara dua drone pengintai lainnya ditemukan di dekat Selat Sunda dan wilayah Lombok.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Ketua MPR Bambang Soesatyo menyoroti terkait penemuan drone bawah laut mirip Sea Wing milik Tiongkok di lepas pantai Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada Minggu (20/12) yang memicu kontroversi. Bambang memiminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bersama TNI AL untuk segera melakukan penyelidikan terkait temuan drone tersebut. Baik muatan hingga kemampuan transmisi data yang dimiliki drone bawah laut yang ditemukan.
“Termasuk meneliti sumber energi yang digunakan juga sensor-sensor yang ada dan kemampuannya. Guna memastikan spesifikasi control surface pada drone dimaksud, sekaligus menginformasikan kepada publik fakta yang terjadi,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet kepada wartawan, Rabu (6/1).
Bamsoet meminta pemerintah, dalam hal ini Kemenhan, meningkatkan koordinasi dengan TNI AL dan Badan Keamanan Laut (Bakamla). Seperti menganggarkan dalam APBN untuk pembelian alutsista dan radar yang dapat mendeteksi ancaman dan bahaya terhadap kedaulatan NKRI.
Baca Juga: Ditemukan Drone Milik Tiongkok, DPR: Minta Prabowo Turun Tangan
Ia pun meminta pemerintah untuk memperbaiki, menyempurnakan serta mengintegrasikan kemampuan intelijen Geospatial, teknologi siber, pertahanan, dan pemetaan laut termasuk udara. Ini harus dilakukan mengingat masih belum lengkapnya perangkat pengendali atas lapisan ruang siber Indonesia. Karena Bamsoet tidak ingin peristiwa tersebut berulang.
“Diharapkan TNI AL dapat lebih meningkatkan pengawasan dan pengamanan di teritorial perairan Indonesia, mengingat terjaringnya seaglider milik negara lain bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia dan keberadaannya dapat mengusik keamanan serta pertahanan nasional Indonesia,” katanya.
“Mengingat, masih minimnya anggaran pertahanan nasional yang diperparah oleh situasi pandemi Covid-19 membuat anggaran semakin menipis akibat realokasi anggaran,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, seorang nelayan Saeruddin menemukan sebuah benda yang merupakan drone pengintai di perairan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, ketika hendak menangkap ikan.
Saeruddin langsung memberikannya ke Polri maupun TNI AL. Jalur penemuan drone disebut merupakan jalur perairan tersibuk di Indonesia. Sementara dua drone pengintai lainnya ditemukan di dekat Selat Sunda dan wilayah Lombok.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini