Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 07 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Lonjakan kasus Covid-19 sebenarnya bisa ditekan jika masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin yakni wajib memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun (protokol 3M). Sayangnya data Satgas Covid-19 menunjukkan sebaliknya. Data itu menyatakan, makin banyak warga yang abai terhadap protokol kesehatan.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, grafik rata-rata kepatuhan menunjukkan sejak minggu ketiga September hingga minggu keempat Desember 2020, persentase kepatuhan memakai masker menurun 28 persen. Dan persentase kepatuhan menjaga jarak dan menghindari keurmunan menurun 20,06 persen.
’’Temuan minggu ini sangatlah berbahaya karena menggambarkan adanya sikap abai di tengah masyarakat atas pentingnya penerapan protokol kesehatan,’’ jelasnya pria kelahiran Malang, 20 Februari 1964 itu.
Menurutnya, sikap abai itu tentu bukan semata-mata kesalahan masyarakat, tapi juga merupakan bagian dari tidak berhasilnya penegakan dan pengawasan protokol kesehatan oleh masing-masing pemerintah daerah. Sehingga, lanjutnya, apabila penularan kasus semakin meningkat maka angka positif Covid-19 semakin banyak. ’’Semakin banyak pula masyarakat yang harus menderita sakit, semakin panjang dan berat pula perjuangan nakes,’’ kata alumnus Colorado State University, Amerika Serikat, itu.
Wiku menegaskan, kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PSBB) Jawa-Bali yang baru akan dilakukan ini membutuhkan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan. Dia menegaskan patuh protokol kesehatan adalah salah satu bentuk bela negara yang bisa dilakukan siapa saja di tengah kondisi pandemi.
’’Saya yakin masyarakat Indonesia ingin pandemi segera berakhir dan memiliki kepedulian atas satu sama lain, maka dari itu saya minta agar masyarakat untuk patuh dan saling mengingatkan serta menegur orang-orang terdekat apabila terdapat pelanngaran protokol kesehatan,’’ urainya. ’’Kepada pemda, saya minta untuk selalu mengakses dan memantau data kepatuhan protokol kesehatan melalui sistem bersatu LawanCovid monitoring perubahan perilaku agar dapat segera menindaklanjuti perkembangan yang terjadi,’’ tambahnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Lonjakan kasus Covid-19 sebenarnya bisa ditekan jika masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin yakni wajib memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun (protokol 3M). Sayangnya data Satgas Covid-19 menunjukkan sebaliknya. Data itu menyatakan, makin banyak warga yang abai terhadap protokol kesehatan.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, grafik rata-rata kepatuhan menunjukkan sejak minggu ketiga September hingga minggu keempat Desember 2020, persentase kepatuhan memakai masker menurun 28 persen. Dan persentase kepatuhan menjaga jarak dan menghindari keurmunan menurun 20,06 persen.
’’Temuan minggu ini sangatlah berbahaya karena menggambarkan adanya sikap abai di tengah masyarakat atas pentingnya penerapan protokol kesehatan,’’ jelasnya pria kelahiran Malang, 20 Februari 1964 itu.
Menurutnya, sikap abai itu tentu bukan semata-mata kesalahan masyarakat, tapi juga merupakan bagian dari tidak berhasilnya penegakan dan pengawasan protokol kesehatan oleh masing-masing pemerintah daerah. Sehingga, lanjutnya, apabila penularan kasus semakin meningkat maka angka positif Covid-19 semakin banyak. ’’Semakin banyak pula masyarakat yang harus menderita sakit, semakin panjang dan berat pula perjuangan nakes,’’ kata alumnus Colorado State University, Amerika Serikat, itu.
Wiku menegaskan, kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PSBB) Jawa-Bali yang baru akan dilakukan ini membutuhkan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan. Dia menegaskan patuh protokol kesehatan adalah salah satu bentuk bela negara yang bisa dilakukan siapa saja di tengah kondisi pandemi.
’’Saya yakin masyarakat Indonesia ingin pandemi segera berakhir dan memiliki kepedulian atas satu sama lain, maka dari itu saya minta agar masyarakat untuk patuh dan saling mengingatkan serta menegur orang-orang terdekat apabila terdapat pelanngaran protokol kesehatan,’’ urainya. ’’Kepada pemda, saya minta untuk selalu mengakses dan memantau data kepatuhan protokol kesehatan melalui sistem bersatu LawanCovid monitoring perubahan perilaku agar dapat segera menindaklanjuti perkembangan yang terjadi,’’ tambahnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini