Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 11 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) menyampaikan, dalam Rapat Terbatas (Ratas), Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan tiga hal. Ketiga hal tersebut yaitu kesiapan menghadapi lonjakan kasus aktif paska liburan, program vaksinasi, serta upaya pencegahan agar kasus tak terus meningkat.
Menurutnya, jumlah tempat tidur yang dibutuhkan di RS adalah 30 persen dari kasus aktif. Pada November, kasus aktif mencapai sekitar 50 ribuan. Sedangkan per hari ini sekitar 120 ribuan.
Artinya, kata dia, jika pada November dibutuhkan sekitar 15.000, maka saat ini butuh sekitar 36.000 tempat tidur. “Kami sudah mengimbau kepada seluruh RS, karena banyak RS yang BOR nya masih rendah tapi sudah penuh dan pasien Covid-19 tidak bisa masuk,” ujarnya seara virtual, Senin (11/1).
Ia meminta agar RS mengonversikan tempat tidur yang tadinya tidak untuk Covid-19 menjadi khusus untuk Covid-19. Yang tadinya cuma 10 persen menjadi 30 persen atau 40 persen.
Budi juga menjelaskan perlunya tambahan tenaga kesehatan dengan merelaksasi aturan, serta perlunya tambahan obat dan fasilitas kesehatan. Sebagai informasi, pelaksanaan vaksinasi dimulai pada 13 Januari 2021. Presiden akan menjadi orang yang pertama menerima vaksin Covid-19.
Setelah MUI, BPOM juga sudah menyampaikan persetujuan, sehingga pemerintah dapat segera melaksanakan vaksinasi. Terkait dengan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI), pemerintah akan segera memberikan penjelasan setelah persetujuan dikeluarkan.
“Ada berita baik, 15 juta bahan baku vaksin akan datang besok dari Sinovac, akan bisa diproses oleh Bio Farma dalam 1 bulan, sehingga pada awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin jadi,” pungkasnya.
KalbarOnline.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) menyampaikan, dalam Rapat Terbatas (Ratas), Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan tiga hal. Ketiga hal tersebut yaitu kesiapan menghadapi lonjakan kasus aktif paska liburan, program vaksinasi, serta upaya pencegahan agar kasus tak terus meningkat.
Menurutnya, jumlah tempat tidur yang dibutuhkan di RS adalah 30 persen dari kasus aktif. Pada November, kasus aktif mencapai sekitar 50 ribuan. Sedangkan per hari ini sekitar 120 ribuan.
Artinya, kata dia, jika pada November dibutuhkan sekitar 15.000, maka saat ini butuh sekitar 36.000 tempat tidur. “Kami sudah mengimbau kepada seluruh RS, karena banyak RS yang BOR nya masih rendah tapi sudah penuh dan pasien Covid-19 tidak bisa masuk,” ujarnya seara virtual, Senin (11/1).
Ia meminta agar RS mengonversikan tempat tidur yang tadinya tidak untuk Covid-19 menjadi khusus untuk Covid-19. Yang tadinya cuma 10 persen menjadi 30 persen atau 40 persen.
Budi juga menjelaskan perlunya tambahan tenaga kesehatan dengan merelaksasi aturan, serta perlunya tambahan obat dan fasilitas kesehatan. Sebagai informasi, pelaksanaan vaksinasi dimulai pada 13 Januari 2021. Presiden akan menjadi orang yang pertama menerima vaksin Covid-19.
Setelah MUI, BPOM juga sudah menyampaikan persetujuan, sehingga pemerintah dapat segera melaksanakan vaksinasi. Terkait dengan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI), pemerintah akan segera memberikan penjelasan setelah persetujuan dikeluarkan.
“Ada berita baik, 15 juta bahan baku vaksin akan datang besok dari Sinovac, akan bisa diproses oleh Bio Farma dalam 1 bulan, sehingga pada awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin jadi,” pungkasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini